Thanks : Tujuh

174 15 0
                                    

Berbulan-bulan lamanya setelah Seungcheol dinyatakan mengalami kelumpuhan sementara pada kedua kakinya, kini ia telah sembuh dan dapat berjalan dengan normal kembali.

Semenjak Seungcheol sembuh, hubungan antara dirinya dengan Jihoon kian meningkat. Kedua keluarganya pun sering mengadakan pertemuan untuk menjalin hubungan baik atau kadang membahas tentang hubungan kedua putranya. Kedua orang tua Seungcheol sangat menyukai Jihoon, selain karena Jihoon anak yang manis, ia juga mampu merawat Seungcheol dengan baik.
"Ji, kau lihat dasi ku tidak?" Tanya Seungcheol pada Jihoon yang tengah menyiapkan sarapan.

"Ada di lemari deretan paling atas, hyung." Jawab Jihoon sembari menata makanan yang telah ia masak.

"Aku tidak bisa menemukan dasi ku, Ji. Aku sudah mencarinya," ucap Seungcheol.

"Bukankah dasi mu ada banyak, hyung? Kenapa tidak gunakan yang lain saja dulu," ucap Jihoon.

"Aku ingin menggunakan yang itu, sayang. Hari ini ada tamu penting yang datang ke kantor," ucap Seungcheol.

"Sebentar, akan aku carikan." Jihoon yang kini mendapat jadwal cuti pun menyempatkan diri untuk mengurus kekasihnya itu. Fyi, kini ia tinggal dan bekerja di Seoul.

Selagi Jihoon mencari dasi milik Seungcheol, si empunya dasi mengikuti Jihoon dari belakang dan memeluk kekasih mungilnya itu.
"Bukankah ini dasi yang kau maksud, hyung? Bagaimana bisa kau tidak melihatnya?" Jihoon berbalik badan dan memakaikan dasi itu pada Seungcheol.

"Aku tidak melihatnya tadi." Seungcheol mengecup singkat bibir Jihoon.

"Manis." Seungcheol tersenyum menatap wajah kekasihnya yang memerah tersipu.

"Ayo sarapan." Jihoon berjalan mendahului Seungcheol dengan jantungnya yang berdetak cepat.

Saat sarapan pun pandangan Seungcheol tidak bisa lepas dari Jihoon yang duduk di hadapannya.
"Sayang, siang ini aku jemput ya. Kita makan siang bersama, setelah itu kau temani aku menyambut tamuku di kantor." Seungcheol menyantap makanannya dan menatap Jihoon yang juga tengah menatapnya.

"Baiklah, kalau begitu aku tidak perlu memasak untuk siang ini." Jihoon tersenyum menatap wajah tampan sang kekasih.

-----

Siang ini Jihoon telah siap dengan pakaiannya untuk menemani Seungcheol makan siang dan bertemu dengan tamu Seungcheol setelan jasnya.
"Chagi." Seungcheol yang baru saja tiba di rumah mereka lantas memeluk Jihoon dari belakang.

"Sudah siap untuk hari ini? Kita makan siang di restoran dekat kantor ku ya?" Seungcheol merangkul pinggang Jihoon dengan mesra, menuntunnya menuju mobil lalu kembali ke pintu utama untuk mengunci pintu.

"Siapa tamumu hari ini, Hyung?" Tanya Jihoon saat mobil sudah melaju membelah jalanan Seoul yang cukup sepi.

"Kau akan mengetahuinya nanti," jawab Seungcheol.

"Jangan membuat ku penasaran, Hyung. Apa orang penting? Teman dekatmu? Keluarga mu?" Tanya Jihoon.

"Apa itu orang tuamu, Hyung? Aku tidak terlihat buruk kan? Aku takut ibumu ak—"

"Ji, hey! Calm down, babe. Tidak apa," ucap Seungcheol.

"Tenang, sayang. Jikapun itu orang tua ku atau keluarga besar ku pun, mereka akan menerimamu dengan baik, sayang. Kau tidak perlu takut, okay? Tenang, sayang." Seungcheol menggenggam erat tangan Jihoon, sedangkan tangan satunya digunakan untuk mengemudikan mobilnya.

Hingga akhirnya keduanya sampai di restoran yang dikatakan oleh Seungcheol. Keduanya pun turun dari mobil dan memasuki restoran tersebut. Beberapa pelayan yang melihat Seungcheol pun menyambutnya dan menuntunnya menuju meja yang memang sudah dipesan oleh Seungcheol.

Dapat Jihoon lihat dari kejauhan, di meja tersebut sudah terdapat banyak orang. Dan saat mereka sampai di meja tersebut, orang-orang langsung menatap kearahnya.
"Maaf terlambat dan membuat kalian menunggu," ucap Seungcheol.

"Kau lama. Kami sudah lapar hyung," salah seorang laki-laki berujar.

"Bukan kami, hanya kau saja. Tidak usah pikirkan dia, duduklah." Seorang laki-laki berkacamata menatap keduanya lalu tersenyum.

"Dimana si Wen itu? Apa dia belum sampai?" Tanya Seungcheol.

"Aku disini. Tadi pangeran ku ingin ke toilet, jadi aku menemaninya." Seorang laki-laki berparas tampan datang dengan seseorang dibelakangnya.

"Kau?!"

.....

TBC...
Bentar lagi ending. Benernya udah mentok banget sama cerita ini, Cici udah bingung. Maaf ya kalau sering telat update. Apalagi hasilnya ga sesuai banget. Maaf banget.
5 Januari 2023.

Thanks | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang