1 - Dompet, Mie Ayam, dan 12 IPS 3

285 8 0
                                    

Baru beberapa minggu setelah ospek SMA-nya, sudah banyak sekali kakak kelas maupun anak lelaki kelas sebelah yang mendatangi kelas Yujin

Para lelaki yang menghampirinya bukan untuk mendatangi Yujin. Melainkan untuk menemui Wonyoung, sahabatnya

Jika Wonyoung sedang tidak berada di kelas, pasti dirinya lah yang menjadi tempat penitipan barang yang diberikan oleh lelaki yang tertarik pada Wonyoung

Kadang berupa surat, bunga, coklat, boneka, bahkan sempat ada yang memberikan Wonyoung perhiasan seperti kalung atau gelang namun langsung dikembalikan saat itu juga karena menurut Wonyoung itu sudah sangat berlebihan

Tentu Yujin sudah terbiasa akan hal ini sejak SMP, karena memang ia terus sekelas dengan Wonyoung semenjak ia kenal dengannya saat ospek sewaktu SMP

Dikarenakan sewaktu SMP mereka masuk ke kelas khusus dengan IQ yang diatas rata-rata, maka kelas itu tidak berubah formasi hingga lulus

Hal tersebutlah yang membuatnya terus bersama Wonyoung hingga masuk SMA sekarang

Dan entah apa yang direncanakan oleh Tuhan,  saat masuk SMA pun ia berada dikelas yang sama dengan Wonyoung

Kadang Yujin merasa lelah karena merasa seperti hanya menjadi bayang-bayang Wonyoung saja, namun ada keuntungannya juga karena ia sering diberi coklat dan barang lainnya yang memang tak diinginkan Wonyoung

Wonyoung pun selama ini memperlakukannya dengan baik, layaknya seorang saudara dan selalu mengutamakannya. Hal itulah yang membuat Yujin masih terus bersama dengan Wonyoung hingga sekarang

Sampai saat ini pun, hanya Wonyoung satu-satunya orang yang mau mendengarkan keluh kesah dan tempat Yujin berbagi cerita

Hingga orang tua Yujin bercerai saat ia duduk di kelas dua SMP pun hanya Wonyoung yang diberi tahu olehnya

Sejak orang tuanya bercerai, Yujin sering menginap dirumah Wonyoung dan disambut hangat oleh keluarga Wonyoung

Saking seringnya Yujin bersama dengan Wonyoung, ia sampai lupa untuk berkomunikasi dan berteman dengan yang lainnya

Yujin hanya sekedar tau nama dan sebatas menyapa saja dengan teman-teman kelasnya

Hal inilah yang membuat Yujin kebingungan saat Wonyoung sedang tak masuk hari ini karena sedang menghadiri pemakaman neneknya yang baru saja meninggal

Waktu istirahat pun hanya bersisa 15 menit saja setelah ia sibuk menghabiskan waktunya untuk memikirkan betapa malasnya ia pergi sendiri ke kantin dan akan membeli apa ia nantinya, karena memang biasanya Mama Wonyoung yang membawakannya bekal

Tentu saja awalnya Yujin menolak karena tak enak, namun Wonyoung terus memaksanya agar mau menerima bekal titipan dari Mamanya

Yujin yang sekarang tinggal dengan bundanya setelah bercerai pun memang tak biasa disiapkan bekal oleh bundanya, karena bundanya sudah berangkat sebelum subuh bahkan sering tugas keluar kota sehingga Yujin pun memang jarang bertemu apalagi berinteraksi dengan bundanya itu

Bundanya hanya memberikan Yujin uang saku yang menurutnya cukup, namun yang sebenarnya ia butuhkan adalah perhatian dan kasih sayang yang lebih

Setelah berpikir panjang, akhirnya Yujin pun memutuskan untuk percaya diri saja pergi ke kantin untuk makan siang disana sendiri

Namun saat ia sudah memesan seporsi mie ayam, ia baru menyadari bahwa dompetnya tertinggal dikelas dan seketika ia pun panik dan wajahnya terlihat pucat

"Pak maaf gak jadi pak, dompet saya dikelas, makasih ya pak" ucap Yujin yang terlalu malas membayangkan untuk sekedar mengambil uang dan harus kembali lagi karena memang letak kelas nya yang di ujung dan sangat jauh dengan letak kantin

Yujin berpikir waktunya pasti akan habis untuk mengambil dompetnya di kelas nanti

"Eh gakpapa Neng, bayar nanti aja atau besok lagi aja" ucap si abang mie ayam yang merasa kasihan pada Yujin

"Eh gak usah pak gakpapa, saya yang gak enak" ucap Yujin sambil tersenyum lalu berniat pergi begitu saja

Namun, tiba-tiba saja ada seorang lelaki yang menahan kepergiannya karena ternyata ia memperhatikan Yujin sedari tadi

"Eh tunggu, nih pake uang gue aja?" ucap seorang lelaki

Yujin pun langsung menoleh saat itu juga

"Eh gak usah gakpapa" ucap Yujin merasa tak enak

"Yaudah, lu pinjem deh... Gue pinjemin nanti lu balikin?" ucap lelaki tadi menawarkan

"Yaudah boleh deh, makasih banyakkkkkk" ucap Yujin yang langsung menerima uang tadi dan membayarkannya pada si penjual mie ayam

"Akhirnya ya Neng" ucap si bapak penjual mie ayam

"Hehehehe iya pak akhirnyaaa" ucap Yujin sambil tersenyum gembira

"Ini Neng kembaliannya" ucap si bapak sambil memberikan mie ayam dan uang kembaliannya

"Eh loh iya mana tadi orangnya" ucap Yujin yang langsung mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk mencari sosok lelaki tadi yang baru ia sadari kehadirannya sudah tak ada

"Lah terus nanti gua balikinnya gimana ini?" gumam Yujin dalam hati

Si bapak penjual mie ayam terus memperhatikan Yujin yang terlihat kebingungan mencari sosok tadi

"Namanya Nak Yunho Neng... Dia anak kelas 12 IPS 3, langganan bapak juga dia..." ucap si bapak dengan ramah

"Oh, kakak kelas... Kirain seumuran baru masuk juga kelas 1" gumam Yujin dalam hati

"Waaaa makasih banyak ya pak, saya jadi bisa makan dengan tenang hehehe" ucap Yujin yang langsung terlihat duduk dan memakan mie ayamnya

Si bapak penjual mie ayam pun hanya mengacungkan kedua jempolnya dan tersenyum ke arah Yujin

Setelah selesai memakan mie ayamnya, pas sekali bel masuk pun berbunyi dan ia pun langsung berlari ke arah kelasnya tanpa membeli minuman karena memang tak sempat

Yujin memutuskan untuk minum nanti saja dengan air mineral yang dibawanya dari rumah

I Choose You, Not Her (Cast Ahn Yujin, Yunho) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang