01. merasa iba ?!

23 6 11
                                    

Haloo semua nya ✨

Salam toleransi yaa 😉

Balik lagi Ama ica.

Semoga hari kalian di berkati Tuhan yaa 😉

Aamiin

Tepat pada malam ini, hujan mengguyur kota Yogyakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pada malam ini, hujan mengguyur kota Yogyakarta.
Hujan pada malam itu terasa sangat dingin karna ditemani nya semilir angin yang berhembus kencang.

Seorang Gadis cantik dengan boneka beruang di tangan nya nampak murung dan sedih.

Ia tengah merasakan luka di punggung, pipi, serta lengan nya.
Luka yang di toreh kan sang ibunda, membekas disana.

Berbagai pukulan,tamparan, dan sayatan. Ia terima dengan lapang dada.

Sejenak, ia merenung dalam hening nya malam.

"Apa Kanaya mati aja ya ?" Tanya Kanaya lirih.
Ia menatap banyak nya luka yang ada di tubuhnya.

"Biar mama seneng, biar mama bebas." Lanjut nya.

Ia pun berbaring, lalu menatap langit-langit kamar yang bernuansa biru tua itu.

Dan berucap..

"Aku Cape ya tuhan, aku lelah dengan semua nya.
bawa saja aku kesisi mu." Pinta nya kepada sang kuasa.

Sejak kepergian sang Nenek, hidup nya mulai hancur seiring waktu berjalan.

Sang Mama yang selalu menekan nya, lalu sang ayah yang selalu menampar. Bahkan ingin membunuh Kanaya.

Saking tak berharga nya Kanaya di mata mereka.
Itu lah yang terjadi.

Kanaya pun bangun, dan berjalan mendekati jendela.

Disana, ada foto dirinya waktu kecil, dengan sang nenek yang merangkul nya dengan sayang.

Kanaya membawa foto itu, dan mengusap nya seraya tersenyum pilu.

"Nenek, Kanaya kangen loh. Ko nenek gak pulang-pulang??" Tanya Kanaya.

"Kanaya Cape Nek, Mama sama ayah gak sayang Kanaya."

"Nek, katanya nenek janji mau main ujan ujanan sama Naya, ko nenek gak nepatin janji nenek?"
Ucap Kanaya kepada foto sang nenek.

Kanaya pun menyimpan foto tersebut dan membuka jendela.

Hujan yang deras, dan angin yang kencang, mampu menenangkan Kanaya.

Kanaya pun tersenyum dengan mata menatap langit mendung yang tiada bintang satu pun.

"Hujan, sampaikan rindu Kanaya kepada nenek yaa." Ucap Kanaya sambil menjulurkan tangannya ke luar dan merasakan setiap rintik hujan yang turun.

"Hihi, Hujan nya sejuk." Ucap Kanaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang