[Melodi yang sendu dari sosok misterius]
Sesaat setelah kejadian tersebut para murid baru di ajak berkeliling sekolah oleh seorang Kakak osis yang sangat ramah. Ia memperkenalkan tiap kelas, ruangan beserta fungsi mereka masing-masing.
Hal yang paling menyita perhatian Singapore adalah studio musik yang diperuntukkan bagi anak-anak dengan talenta di bidang tersebut.
Selama penjelasan berlangsung, Singapore terus memandangi sebuah alat musik yang memiliki senar dan bernada indah bila dipetik. Kebetulan disitu ada kakak kelas yang tengah bermain musik disana jadi ia sekaligus mendengarkan lantunan musik yang mereka mainkan.
Hingga diakhir acara. Kakak kelas mempersilakahkan para murid yang menggunakan fasilitas tambahan berupa Asrama. Untuk menuju asrama mereka.
Didampingi oleh kak Arnold dan Kak Ridwan Singa beserta murid baru lainnya diantar menuju bagian asrama. Disini para murid mendapat fasilitas lebih layak terlebih bagi mereka yang tinggal jauh dari orang tua.
Sayangnya mereka tidak diperbolehkan mengikuti ekstrakulikuler yang bisa didapatkan oleh murid berfasilitas non asrama. Singa tidak keberatan, lagipula ia juga tidak begitu tertarik soal yang namanya "ekstrakulikuler".
Malam harinya, Singa tengah terduduk diatas ranjang miliknya yang kebetulan ia berbagi kamar dengan seorang murid baru lainnya. Entah kenapa ia merasakan hal yang cukup janggal.
Murid tersebut sedari tadi belum kembali. Padahal dia sempat izin ke kamar mandi. Karena penasaran ia pun keluar dari asrama nya secara diam-diam menuju ke toilet yang ada.
Ditengah perjalanan, ia mendengar alunan lagu yang begitu merdu juga sedih. Perlahan kakinya berlalu mengikuti asal muasal suara indah itu hingga akhirnya bertemu dengan si penciptanya langsung.
Ternyata suara itu berasal dari murid bertubuh "preman' sebelumnya. Ia tengah memainkan alat musik gitar dan memetiknya sehingga menciptakan suara yang begitu indah untuk didengar.
Singapore memperhatikannya dari kejauhan, takut orang tersebut malah kabur mengira dia seorang hantu.
Orang tersebut terus bernyanyi-nyanyi mengungkapkan isi hatinya yang dipenuhi rasa gundah dan pilu.
Malam sunyi yang terasa dingin
Memecahkan kerinduan hati
Mau tak mau harus pergi, kejar mimpi..Angin terus berhembus
lewat jendela, tanpa hentinya..(S-siapa itu? -Singapore?)
Angin, sampaikan pesan ini
Menuju orang yang ku sayangi
Ibu dan ayah ku yang telah berpulangKu terus mengharapkan mereka ada, tapi kurasa
Itu tak akan bisa.. Karena aku tahu..Mereka sudah tak sayang..
Meninggalkan buah hati mereka
Sendirian..Aaa.. Ku.. Menyadarkan diriku, lewat lagu.. Yang ku tulis..
Yang akn-Seketika orang tersebut berhenti bernyanyi setelah mendengar suara lain. Ia menatap sekeliling dengan perasaan yang gelisah juga kesal.
"Siapa disana?!" serunya.
Namun tidak ada yang membalas. Sehingga ia melanjutkan lantunan melodinya sementara Singa tengah menutup mulut dengan kedua tangannya dibalik tembok.
Ia hampir ketahuan oleh nya, fyuh.. Jadi karena takut hal sama terulang. Ia memutuskan untuk stay disitu hingga si orang misterius ini selesai bernyanyi.
Waktu berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Singapore ternyata telah tertidur sambil senderan ke tembok. Orang tersebut kemudian keluar dari ruangan dan baru menyadari bahwa ada Singapore disana.
Tanpa pikir panjang, orang tersebut mengangkat tubuh kurus Singa dan membawanya ke kamar asrama mereka sebelum ketahuan oleh yang lainnya..
• [•] • [•] • [•] • [•] • [•] • [•] • [•] • [•] •
Pagi harinya, ia terbangun dengan perasaan kaget sekaligus bingung. Singa merasa ia sedang terduduk di dekat tembok tapi kenapa tiba-tiba ia bisa ada di kasur.
Melihat jam kamar yang menunjukkan pukul 5, tanpa berlama-lama ia segera bangkit dari tempat tidur dan mulai bersiap-siap.
Ah, akhirnya.. Hari pertama masuk Sekolah. SMA Astranegara memanglah tempat yang cocok bagi anak-anak berkemampuan khusus. Maksudnya yang memiliki kemampuan daya pikir maupun talenta nya. Haha!
Sekarang Singapore berjalan ke arah ruang kelasnya dan perlahan-lahan membaca isi kertas yang tertempel di depan masing-masing pintu kelas.
Berisi daftar murid-murid yang berjumlah 23 orang di tiap kelasnya.
Nama Singapore tercantum di kelas 10-MIPA. Jadi ia bergegas kesana dan masuk ke kelas. Tak lama diikuti murid lain termasuk salah satu murid yang ia beri nama sebagai "binaragawan berambut gondrong".
Ia duduk dibelakang Singapore dan sepertinya ia memilih duduk di bagian paling pojok belakang. Hingga semua bangku terisi penuh, datanglah seorang guru pria bernama Arseline.
Ia akan menjadi wali kelas bagi 10 MIPA baru. Ia sempat menjadi wali kelas bagi kelas 10 sebelum nya jadi beliau cukup berpengalaman. Dengan gaya khas nya ia menyapa semua murid tak terkecuali Singapore.
Si bapak sering melontarkan lelucon lucu untuk mengurangi suasana canggung diantara ia dan para murid. Ia memperkenalkan diri sebagai guru Biologi, wahh.
Dia suka mengajak para muridnya keluar kelas saat mata pelajarannya berlangsung. Hal itu sedikit membuat seseorang tertarik dan mengangkat kepalanya seolah ingin mendengar lebih lanjut soal cara mengajar kelas biologi.
Singapore hanya mendengarkan dengan seksama dan tetap memperhatikan salah satu murid yang ia rasa mencurigakan. Hingga akhirnya perhatian nya dialihkan oleh si Pak Guru dan ia kembali fokus mendengarkan apa yang Pak Selin katakan.
Hingga bell istirahat berbunyi, Singapore masih memilih berada di kelas sementara murid lainnya pergi keluar. Ia hanya bisa menghela nafas sambil menunggu mata pelajaran berikutnya.
Karena dirasa terlalu lama ia pun bangkit dari tempat duduknya dan hendak menuju kamar mandi. Namun ia tidak sengaja berpapasan dengan murid tadi sehingga ia meminta maaf dan segera pergi meninggalkan nya.
Di perjalanan menuju kesana. Ia masih terbayang-bayang sosok sebelumnya yang ia lihat kemarin malam.
Benarkah sosok itu seorang murid. Atau kah guru? Ataukah itu hanya staff sekolah yang sedang gabut?? Siapa tahu, mungkin itu jodohmu. Eak ( ͡° ͜ʖ ͡°)

KAMU SEDANG MEMBACA
Cintamu sekarang milikku
Fanfic*Singapore POV "harus ku akui. dia rada keras kepala. begitulah sifatnya saat masih duduk dibangku sekolah menengah atas. selalu tidak ingin disalahkan" *Indonesia POV "cih, jangan sok tahu begitu! untuk apa aku memiliki seorang pacar yan...