[Jangan ganggu temanku!]
Di keesokan paginya, Keduanya berjalan menuju kelas mereka masing-masing. Sesampainya disana, mereka dikejutkan oleh Asep dan Udin yang lagi adu bacot sama anak sebelah. Singapore langsung melerai mereka karena takut kenapa-napa.
Namun anak-anak yang meledek Asep dan Udin malah mencemooh Singapore dan mendorong nya hingga terjatuh. Melihat ini Indo langsung menghampiri keduanya dengan tatapan tajam.
Kemudian ia menarik keduanya ke kelas nya lalu membanting mereka ke tembok kelas.
Indonesia: "Dasar t*lol. Beraninya kau menghina teman sekelas ku" teriak nya dengan nada tinggi. Singapore yang melihat hal itu hanya bisa terdiam.
Tak lama Indo menjambak rambut keduanya dan kembali membanting mereka ke lantai dan ke dinding. Para pelaku menjerit meminta ampun namun Indo tetap tidak mendengarkan. Ia pun hampir-hampir mencekik salah satunya namun Singa dan lainnya langsung menghentikkannya.
Singapore: "Indo hentikan! Kalau kau membunuh keduanya. Nanti kita sekelas bisa kena marah!!" serunya.
Hati indo yang tadinya dipenuhi amarah dan benci kini mulai mereda. Ia pun menurunkan keduanya dan menyuruh mereka berdua pergi. Asep dan Udin langsung berterimakasih pada Indo dan memuji kehebatannya.
Udin: "Wah Indo! Kamu hebat! Besok-besok ajari aku melakukan pukulan maut mu"
Asep: "Jangan! Kau ajari saja aku. Jangan si Udin"
Udin: "Heh" Indo hanya membalas mereka dengan senyum tipis lalu kembali ke tempat duduknya. Singapore hanya bisa menghela nafas karena terkejut dengan apa yang barusan ia lihat.
Skip saat pelajaran pertama dimulai. Singa mulai main tatap-tatapan dengan Indo sehingga membuat Indo merasa malu dan tidak betah. Sementara itu Rosi yang duduk di bangku lain malah ikut-ikutan baper mengira kalau Singa sedang main mata sama dia.
Angel masih fokus mendengarkan sementara Asep dan Udin malah membuat pesawat terbang dari kertas. Pipit dan Puput terus memandangi isi kelas yang menurut mereka kacau balau.
Tak lama pak guru memberikan mereka tugas untuk mengerjakan sebuah "resume" mengenai pelajaran yang bersangkutan. Indo hanya menghela nafas gusar sementara Singa malah tersenyum senang melihat wajah Indo yang begitu menyedihkan.
Setelah itu bel istirahat berbunyi. Semua murid berlari keluar kelas kecuali Singapore dan Indonesia. Singa pun mendekati Indo dan menyikutnya.
Singapore: "hoy"
Indonesia: "hm?"
Singapore: "kau hebat"
Indonesia: "hebat apanya?"
Singapore: "Hebat mengancam orang" seketika saja Indo langsung marah dan melempar penghapus padanya. Namun Singa berhasil menghindar dan tertawa senang.
Indonesia: "Haaaa diem kek!" ucap Indo dengan wajah cemberut.
Singapore: "tidak, ini lebih baik daripada menghitung matriks dengan mata tertutup" lalu ia pun tersenyum.
Indo semakin kesal dan memaki Singapore namun singa tidak gentar. Ia terus menjahili nya hingga kedua nya tidak sadar mereka tengah di liatin sama reader.g
Canda-canda, sama Angel. Anak berambut keribo dengan kulit kecoklatan. Ia memandangi terus keduanya dan mulai merasa bahwa mereka tuh sama-sama cocok.
"Wihhh, kalau ku buat jadi komik bl boleh juga nih~" ucapnya dalam hati. Namun dari belakang ia dikejutkan oleh Rosi dan geng nya.
Rosi: "Gel, lu ngeliatin paan sih?" tanya Rosi dengan nada ketus.
Angel: "o-oh itu.."
Pipit: "Eh bos. Itu lihat!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cintamu sekarang milikku
Fanfiction*Singapore POV "harus ku akui. dia rada keras kepala. begitulah sifatnya saat masih duduk dibangku sekolah menengah atas. selalu tidak ingin disalahkan" *Indonesia POV "cih, jangan sok tahu begitu! untuk apa aku memiliki seorang pacar yan...