Bagian 20

2.5K 264 18
                                    

Happy Reading
.
.
.

Malam harinya yibo dan Zhan tiba di rumah. Sebelum masuk Xiao Zhan sempat melihat ketakutan dan raut cemas di wajah Yibo.

"Ayo, Mereka menunggu!" Tangan zhan menggenggam erat tangan Yibo terasa telapak tangan Yibo basah.

"Ge aku sangat gugup. Apa yang harus aku lakukan," genggaman tangan Zhan semakin erat.

"Tidak perlu gugup. Aku yakin kau bisa."

"Huuff. Ayo Ge!" menarik nafas sebentar.

Terdengar bunyi motor. Nyonya Wang berlari keluar bersama tuan Wang yang sudah tiba lebih dulu.


"Yibo.. hiks! Anak nakal, kenapa kau pergi Bagaimana jika kau terluka lagi. Dan apa ini kenapa tangan mu diperban? Kau melakukan apa lagi ..hikss nak." Tangis nyonya Wang sudah memeluk Yibo.

"Maaf Ma. Aku hanya tidak berani merasa tidak layak apalagi kepada anak-anak ku."

"Apa maksudmu? kau pikir siapa aku, aku ibumu," Nyonya Wang melirik pada zhan yang berdiri dengan tampilan berbeda dengan baju kerah tinggi.

Pelukan Teletubbies itu terlepas. "Nak zhan?! Kau tidak apa-apa?" Takut, Zhan mungkin sakit.

Zhan yang di tanya langsung menyahut,"Aku baik-baik saja, ada apa ibu?"

"Tidak ibu kira mungkin kau demam soalnya kau menggunakan baju kerah tinggi, bajumu juga berbeda."

Mendengar pertanyaan itu wajah Zhan menunduk malu sedangkan yibo tersedak ludah sendiri."Ehem..bisa kita bicara di dalam? Udaranya dingin,"
Melihat kecanggungan, Tuan Wang menengahi sambil tersenyum terhadap dua orang di hadapannya. Sepertinya mereka tidak bisa membohongi kejelian seorang tuan Wang.


Mendengar suara Tuan Wang tiba-tiba yibo jatuh bersimpuh di hadapan Tuan Wang."Apa yang kau lakukan? Bangun.." Berusaha menarik bangun putranya

"Maaf ayah. Aku anak kurang ajar, tidak tahu diri, Memalukan aku bahkan tidak layak disebut anakmu. Aku menyakiti mu dengan kata-kata ku bahkan tindakan ku. Maaf kan aku ayah," menunduk air mata jatuh tanpa suara.

Mendengar panggilan yang sangat dirindukan nya Tuan Wang tak bisa menahan haru juga rasa bahagia."lagi, Katakan la-lagi ?! Kau panggil aku apa?" Tanpa sadar air mata Tuan Wang jatuh.

Seberat apapun pengorbanan. kata makian dari Yibo tak pernah sedikit pun dia mengeluarkan air mata. Tapi hari ini satu kata yang membuat nya meletawati setiap batas, empat huruf yang entah kapan sudah tidak tersemat lagi padanya.

"Hikss Ayah...."

Tuan Wang menarik anaknya bangkit berdiri serta memeluk Yibo, "Nak kau tahu !! Untuk satu kata itu aku rela di benci oleh mu, ayah bahkan harus berpisah dari Dua dunia ayah. Tapi sekarang tidak lagi. Semuanya akan kembali ketempat nya." Memukul ringan punggung anaknya

"Ayah kenapa tidak memberi tahu ku. Kenapa ayah melewati semua nya sendirian. Ayah bilang.. hiks.. apapun yang terjadi keluarga yang utama. Keluarga ada untuk saling mendukung." Seperti anak kecil menenggelamkan diri dalam pelukan ayah nya. Menggunakan leher ayahnya sebagai persembunyian wajah nya yang sudah basah akan tangis.


"Ayah hanya melindungi mu dan ibumu. Maaf jika ayah membuat mu tidak bertemu dengan kekaksihmu dan anak-anak mu. Ayah hanya ingin kau lebih kuat. Mencintai berarti harus melindungi untuk melindungi kau harus kuat bukan hanya materi tapi mentalitas mu harus kuat. Dan sekarang kau sudah kuat maka sekarang giliran mu melindungi keluarga mu." Tuan Wang tersenyum bangga pada anaknya. Mereka memisahkan diri.

Find to love you✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang