[3] Jemputan pagi

1.8K 205 9
                                    

Yoichi membuka pagar rumah dan kaget melihat Michael sedang duduk di atas motor sport miliknya. Dia asyik bermain ponsel dan belum sadar dengan kehadiran sang pujaan hati.

Yoichi refleks menutup kembali pagar rumah lalu bermonolog "Ngapain tuh orang ada disini? Temennya si Karasu bukan sih? " Ujarnya masih belum ngeuh kalau itu Michael. Soalnya dia pakai helm fullface sama jaket kulit hitam.

Yoichi kembali mengintip dan kali ini Michael melihat ke arahnya, dia tersenyum lebar lalu menghampiri Yoichi. Belum sempat bicara Yoichi sudah lebih dulu nyerocos "Karasu masih molor di dalem, masuk aja ya gak dikunci juga gue mau berangkat dulu" Pamitnya membuat Michael menahan tangan lelaki itu.

"Eh ngapain lu pegang-pegang? Oh lu orang yang ngajakin abang gue tawuran tempo hari ya? Plis gue gak bakal laporin lu yang udah bikin muka Karasu bonyok, tapi jangan apa-apain gue.. Gue cuma tukang kebun di rumahnya"

Michael melepas helm-nya "Yoichi ini gue"

"Lu? Lu siapa ya? "

Pertanyaan polos Yoichi membuat Michael hampir keselek jakunnya sendiri "Yang kemaren, lu pinjem duit cepe sama gue"

Yoichi membulatkan matanya seperkian detik "Nah, kan yang ganti duit lu abang gue. Kebetulan gue lagi gak pegang duit, tapi nanti gue bilangin deh butuh banget ya? Bensin lu abis apa gimana? " Lagi dan lagi Yoichi begitu menyebalkan di telinga. Meski rupanya sangat memanjakan mata.

"Tenang aja, urusan itu gampang. Gue dateng buat jemput lu"

"Gue? Lu salah orang kali? Kan yang temen lu si Karasu bukan gue " Tolak Yoichi sambil tertawa.

Tak lama terdengar suara langkah kaki, Karasu datang sambil menyisir rambutnya yang baru dipakaikan pomade.

"Nah orangnya dateng"

"Lah elu? Ngapain lu dateng? " Heran Karasu.

"Dia mau jemput lu katanya Su" Yoichi menepuk dada Karasu keras.

Jemput dia? Dunia pasti kiamat! Michael bangsat Kaiser ini dia mintain tolong tebengan pas ban motornya kempes aja dia nolak gegara baru dapet gebetan. Nah ini kesambet apaan sampai mau dan dateng sepagi ini - dalam kamusnya, buat jemput dia.

Menyadari sesuatu Karasu menyipitkan mata menyelidik Michael "Lu dateng pagi-pagi gini pasti ada batu dibalik udang" Ujarnya sambil melirik Yoichi.

"Gue mau jemput Yoichi"

"Atas dasar? " Tanya Karasu nyebelin di telinga Michael.

"Sekolah kita aja beda, udahlah kalian kalau mau ngobrol gue duluan naek bis. Takut kesiangan" Pamit Yoichi.

"Eh bentar" Michael menarik kerah Yoichi membuat empunya tercekek, Karasu menampar tangan Michael keras.

Yoichi terbatuk-batuk "Temen lu emang gak ada yang bener yah Su"

"Dek? Lu gapapa kan? "

"Gue gak maksud, Yoichi lu jangan pergi naek bis dong kan gue udah bela-belain dateng kesini buat jemput lu" Kata Michael.

"Nah yang nyuruh lu kesini siapa? " Tanya Yoichi sewot.

"Gak ada sih, yuk berangkat katanya takut kesiangan. Naik bis jam segini bakalan penuh sama pegawai pabrik, mending sama gue, gratis! "

"Ya udah ayok" Tanpa mikir dua kali setelah mendengar kata gratis dari mulut Michael dia langsung setuju. Lumayan hemat ongkos, punya maksud terselubung atau enggaknya urusan nanti.

Michael tersenyum puas dan memberikan helm satunya lagi yang sengaja dia bawa. Tapi baru mau berangkat Karasu menahannya.

"Emang tuh motor muat dipake cengtri ( bonceng tiga ) ? " Tanyanya.

"Ya kagak"

"Lah terus gue gimana? "

"Lu jalan kaki aja! Lagian gue juga nebengin buat Yoichi bukan buat elu" Jawab Michael.

Karasu tidak terima "Gak ada! Enak aja lu! Kalau mau bonceng adek gue harus sama gue! "

"Anjing ribet lu! "

"Lu milih bawa gue atau Yoichi sama gue naek bis? "

"Lu kok rese sih sat? " Jengah Yoichi melihat Karasu, tak biasanya abangnya ini bersikap posesif begini. Agak jijik dia liatnya.

Karasu menyuruh Yoichi diam "Lu bocil diem aja! Gue lagi ngomong sama nih bocah kadal! "

"Bangke! "

"Tch, ini kapan perginya dah? Gue naik bis aja elah. Telat beneran nanti gue! " Kesal Yoichi turun dari motor.

"Jangan dong, yaudah Su cepetan naek! " Akhirnya Michael milih mengalah.

Karasu menyeringai, akhirnya mereka bonceng tiga sampai ke sekolah Yoichi. Sepanjang jalan Karasu menggerutu karena beberapa kali Michael sengaja menarik gas sampai dia hampir kejengkang.

[ Kiis Ficlet ] Pinjam Dulu SeratusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang