●Dua●

258 20 2
                                    

Semuanya akan dimulai dengan Author PoV.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
🍂                               🍂
🍂 Me; Chapter 2   🍂
🍂                               🍂
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Sudah tiga bulan sejak kau menerima hantaman batu dikepalamu, sekarang kau sudah bisa mengayunkan pedang dengan benar berkat pelatihan yang diberikan Gyoumei.

Kecepatan dan ketepatan caramu menguasai pedang sudah bagus, tapi yang jadi masalah adalah sampai saat ini kau belum mampu menggunakan pernafasan batu, entah itu hanya kuda kudanya atau pernafasan awalnya.

"Ne Himejima-san, apa saya kurang berbakat?" Gyoumei yang sedang melatih ketahanan tubuhnya dibawah air terjun langsung menoleh, membuat batang pohon dibahunya menggelinding jatuh.

"Kenapa kau berpikir seperti itu, (Firstname)-san?" Gyoumei langsung berdiri dan menghampirimu dengan kondisi tubuh basah.

"Ini handukmu, Himejima-san." Gyoumei langsung mengambil handuknya dan berucap terimakasih.

Kalia berdua duduk di engawa, Gyoumei yang sedang mengeringkan helaian surainya yang basah kembali membuka suara.

"Kutanya sekali lagi, kenapa kau bertanya seperti itu?"

Kau menunduk, meremas rok hitam panjangmu hingga kusut "Habisnya... saya sudah berlatih tiga bulan dengan anda, tapi menguasai kuda kudanya dengan tepat saja tidak bisa."

"Tokitou saja sudah jadi pilar dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan."

Gyoumei terdiam, tangannya bergerak mengusap pucuk kepalamu dengan lembut lalu menyatukan kedua tangannya "Namu Amidabutsu, dewa menjadikanmu sebagai gadis tangguh saja sudah merupakan berkat yang baik."

"Dewa memberikan kemampuan kepada umatnya dengan komposisi yang berbeda, tentu saja kau tak sama dengan Tokitou."

Gyoumei tersenyum tipis "Jadi jangan pesimis, tunjukan kalau kau itu bisa." Kau terdiam sebentar, lalu mengangguk kuat.

"Ha'i"

🍂🍂🍂🍂🍂

"Hah... seakan ambisiku menguap bersamaan dengan cairan didalam tubuhku..." kau mengeluh, setelah mendapat kata kata penuh semangat dari Gyoumei dan berusaha melakukan latihan lagi, kau malah dikecewakan dengan penurunanmu saat melakukan kuda kuda.

Saat kau sedang merutuki nasibmu di halaman depan rumah Gyoumei, manikmu menangkap sosok Muichirou yang sedang lewat didepan kediaman Himejima.

'Ah... kutanya dia saja!' Batinmu lalu bangkit dan mengejar Muichirou.

"Tokitou!" Sang empu langsung menoleh setelah mendapati namanya dipanggil.

"Siapa?" Tokitou memiringkan sedikit kepalanya saat merasa wajah dihadapannya adalah wajah asing.

"Astaga Tokitou, aku (Name)." Kau memijit pelipismu pelan karena heran dengan susunan memori yang ada dikepala Muichirou.

"Anak didik... Gyoumei-san?" Kau mengangguk.

"Ada urusan apa? Apa Gyoumei-san memanggilku?" Kali ini kau menggeleng, lalu mulai menanyakan beberapa hal tentang latihan pernafasan seperti apa yang Muichirou lakukan.

Muichirou nampak berpikir keras, dahinya yang sedikit keriput akibat alisnya tertaut membuatmu tertawa dalam hati.

"Aku tidak tahu, saat pernafasan kabut terbentuk, tubuhku seakan berherak dengan sendirinya seolah olah mengikuti alur."

"Dan alasan pernafasan kabut terbentuk, mungkin karena bentuk suraiku yang seperti kabut." Lanjut Muichirou yang mulai ngelantur.

"Intinya pernafasan itu akan terbentuk dengan sendirinya jika kau sudah memenuhi standar ketepatannya."

Me (Muzan x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang