11

7.6K 547 2
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°

      asta memasuki kantor polisi dengan wajah cemas,dia yang sedang dalam perjalan menuju sekolah dikejutkan dengan panggilan alif yang mengatakan bahwa bryce dibawa lagi oleh anggota kepolisian karena terlibat tawuran.
"lagi bryce?"
asta menghela nafas panjang hingga tibalah diruang yang ditempati oleh prianya.bryce nampak tertidur diatas meja dengan tangan berbalut perban yang sudah kotor entah karena debu atau tanah.

"bryce..heiii bangun"
asta duduk disamping bryce  dan melihat beberapa polisi yang menatapnya heran namun asta tidak peduli dengan kehadiran mereka disana.asta mengguncang pinggang bryce pelan hingga pemuda kecil itu terbangun lalu menatap kearahnya.

"sialan Bryce!lo ngapain hah?!"
asta tidak dapat menahan emosinya lagi saat melihat lebam kebiruan menghiasi pipi dan sudut bibir pria itu.
bryce tersentak mendengar teriakkan asta hingga sedikit menjauhkan tubuhnya takut dengan aura yang dikeluarkan asta.
sial,saat menantang musuh saja Bryce tidak pernah gentar tapi kenapa saat berhadapan dengan asta yang marah saja sudah membuat nyalinya ciut?

"sakit hmm?"
asta merendahkan nada suaranya lalu menekan luka Bryce pelan takut menyakiti pemuda yang dicintainya.mata bryce menggelap karena airmata yang ingin mengalir namun sebisa mungkin ditahannya.bryce sangat benci jika seseorang mengkhawatirkan dirinya sampai segininya membuat hati bryce bergetar merindukan rasa yang dulu pernah dia dapatkan dari mamanya.

"gak sakit astaaa"
bryce merengek manja pada asta lalu memeluk tubuh yang selalu dapat membuatnya tenang itu seerat yang dia bisa.asta membalas pelukan bryce sesekali mencium pucuk kepala bryce sayang.

"katanya gak sakit tapi kok malah nangis?"
asta menggoda bryce yang mendusel nyaman didada bidangnya mencari kehangatan pria itu.asta terkekeh geli lalu mengelus punggung bryce pelan membuat bryce kembali menguap.

draapp..draapppp..
suara langkah kaki mengalihkan semua perhatian orang disana yang terharu melihat pada kedua pria yang sedang berpelukan,para polisi itu mengira jika bryce dan asta adalah saudara yang sangat akur hingga membuat mereka ikut tersentuh melihat skinship yang dilakukan.

"asta!lepasin anak saya!"
arjuna yang menyadari jika bryce berada dalam pelukan si hidung belang segera berteriak keras membuat tubuh asta terdiam kaku.
"gue lupa sama bodyguard bryce yang satu ini"batin asta meringis.

arjuna segera meraih tubuh anaknya dan melotot kaget karena wajah bryce yang tidak lagi mulus melainkan sudah berhias lebam biru.

"maaf pak arjuna, kami menemukan anak bapak ikut tawuran dengan beberapa anak sekolah lainnya,kami mohon anda agar selalu memantau pergerakan anak bapak sebaik mungkin"
polisi yang menangani masalah bryce mulai menjelaskan banyak hal terkait pergaulan bebas yang tidak didengar sama sekali oleh bryce,dia lebih memilih merebahkan diri diatas paha papanya lalu bermain dengan kancing seragam asta yang juga fokus dengan penjelasan polisi.

Arjuna menandatangani surat kebebasan bryce lalu membayar sejumlah denda.dia sudah sangat paham dengan penjelasan panjang lebar pihak polisi yang akhirnya hanya meminta uang sebagai jalan damai.

"kamu kalau memang cinta sama anak saya,kamu gendong dia masuk mobil"
ucapan arjuna membut mata asta membola kaget lalu buru-buru melakukan apa yang disuruh ayah pria yang dicintainya sebelum pria plin-plan itu bertukar pikiran.sekarang asta tau dari mana bryce mendapatkan sifat keras kepala itu karena bajingan tua ini keras kepalanya melebihi anaknya sendiri.

"i-iya om"
asta meletakkan tangannya pada lekukan lutut Bryce dan pada punggungnya lalu mengangkat tubuh bryce tanpa keberatan.arjuna berjalan mendahului mereka berdua hingga asta yang diberi kesempatan sesekali mencuri ciuman dibibir bryce.

"kamu dikasih hati minta jantung ya"
arjuna menghentikan langkahnya tanpa menoleh kebelakang membuat asta tersenyum canggung.
"maaf om saya kelepasan lagi"
asta merutuki dirinya yang tidak bisa bertahan jika itu menyangkut bryce.

°°°°°°°°°

     bryce mengalungkan kakinya dipinggang arjuna yang menepuk-nepuk bokongnya membuat bryce semakin tertidur lelap.
"papa usahain nanti bisa lebih banyak waktu sama kamu sayang,papa juga bersyukur bajingan mesum itu sayang banget sama kamu,awalnya papa takut kalau dia rebut kamu dari papa tapi setelah papa lihat kamu juga bahagia sama dia,papa mungkin bisa mikir ulang lagi buat nerima dia"

arjuna mencurahkan isi hatinya pada bryce meskipun anaknya itu tidak akan mendengar apa yang diucapkannya.dia hanya tidak mau mereka berdua berbesar hati karena arjuna masih mau melihat sebatas mana perjuangan asta untuk memiliki izin darinya.

arjuna membaringkan tubuh bryce diatas kasur lalu menyelimuti dan tidak lupa dia juga membuka sepatu yang dipakai bryce.arjuna melangkah keluar dari kamar bryce lalu memasuki ruang pribadi miliknya.

dilain tempat....
"lo serius kan ge?"
teman-teman sekumpulan gea memekik senang dengan apa yang mereka dengar, bayangkan saja jika mereka dapat melihat momen manis bryce dengan asta pasti mereka akan pingsan disaat itu juga.

gea menceritakan semua yang dia lihat di toilet waktu itu dengan senyum merekah dan wajah exited sehingga temannya yang mendengar juga tak kalah bersemangat mendukung pasangan satu itu.

"kita bisa lihat momen mereka saat kak bryce berdiri digerbang, belakangan ini kak bryce sering nungguin kak asta buat cium kening dulu"
gea kembali membakar semangat teman-temannya membuat darah segar mengalir dari hidung viona.rupanya imajinasi perempuan itu sangatlah bagus hingga bisa membayangkan setiap kata yang diucapkan oleh gea.gea yang terkejut dengan reaksi viona segera memberikan tisu agar darah itu tidak mengotori baju temannya.

"ayo kita naikkan tagar astabryce teman-teman!"
resha berdiri dengan memukul meja lalu mengangkat sebelah tangannya membentuk gumpalan tinju dan diikuti oleh gea dan viona.

tbc.....

Scream my name bryce(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang