18

6.8K 443 4
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°°

    bryce memasuki rumah asta dengan perasaan gugup membuat asta menggeleng pelan melihat tingkahnya.asta juga sama takutnya namun untunglah dia bisa mengendalikan mimik mukanya hingga terkesan santai saja.
"ta besok aja deh gue kesini lagi"
bryce menghentikan langkah kakinya dan menarik tangan pemuda itu dengan tangannya yang mendingin.asta mengelus punggung tangan bryce untuk menenangkannya lalu beralih memeluk pinggang pemuda pendek itu agar kembali melanjutkan langkah.

"ma...asta balik sama bryce nih"
asta membawa bryce menuju dapur karena tentu saja mamanya akan menghabiskan waktu disana atau berdiam dikantor papanya.

hana menghampiri asta dan menatap bryce lama tanpa berkedip membuat jantung bryce semakin bertalu-talu ketakutan.tangan Bryce meremas jari asta kuat dengan kepala tertunduk tidak berani melihat mama asta.
tangan hana meraih dagu bryce membuat kepala bryce mendongak dengan bibir melengkung kebawah.

"aww gemes banget sii kamu...asta kamu temuin dimana ini?! mama suka!"
hana berteriak keras lalu memeluk tubuh bryce kencang.dia menyerahkan sendok masakan pada asta dan mendorong anaknya agar mengacau masakannya.asta memutar matanya malas dan memilih mengaduk-aduk makanan hana yang sudah hampir matang.
"kamu kok lucu?makannya apa hmm?kok kecil juga?"
mata bryce membulat mendengar kalimat kecil yang ditujukan padanya.sia-sia dia merasa gugup hingga akan menangis jika wanita kesayangan asta ternyata sedikit lebih aneh dari alif pikirnya.

"kalian makan dulu baru nanti lanjut mau ngapain,bryce kamu harus sama mama terus ya"
hana mengambilkan nasi dan lauk untuk asta dan bryce lalu ikut duduk dimeja makan memperhatikan bryce yang amak. dengan lahap.
"papa jadi berangkat besok ma?"
asta membuka suara setelah menelan makanannya membuat hana mengalihkan perhatian pada asta.
"iya ta,kamu bisa libur dulu 3 hari besok"
ucapan hana menghentikan gerakan tangan bryce yang  akan menyuapkan nasi kemulutnya.

"mau kemata ta?"
bryce memicingkan matanya menatap asta tajam, mengapa pemuda yang mengaku mencintainya itu tidak bicara apapun soal ini?
hana tersenyum kecil kearah bryce lalu beralih meninggalkan meja makan menuju kamarnya untuk mempersiapkan keperluan suaminya selama mengurus pekerjaan diluar kota nanti.
"bryce ..sayang dengerin gue,gue besok mau ikut sama papa, perusahaan ada kendala dan papa minta gue ikut turun tangan"
asta mengelus rambut bryce berusaha memberi pengertian membuat bryce mendesah sebal.dia menjauhkan piring makannya karena selera makan yang tiba-tiba hilang.

"tapi lo gak bakal lama kan?"
bryce menatap asta berharap yabg dibalas asta dengan gelengan kepala.jujur saja jika asta juga keberatan meninggalkan bryce disini namun dia juga tidak bisa menolak permintaan papanya karena hanya dia yang bisa dia andalkan.

bryce duduk disamping hana yang tengah menonton series ditemani kue kering dan dua cangkir teh hangat, sedangkan asta berganti pakaian dikamarnya karena setelah ini dia juga harus mengantar Bryce pulang sebelum papa bryce kembali mengejarnya dengan sebuah sapu.
motor bryce sudah berada dirumah pria itu karena asta yang meminta temannya untuk mengantar kesana sedangkan bryce pulang bersama dengannya.

"menurut kamu cowoknya selamat dari penculikan atau gak sayang?"
hana menoleh pada bryce yang sama tegangnya saat memihat seorang pria disekap disebuah gudang kotor.bryce melirik hana dan televisi bergantian lalu menggeleng tanda tidak yakin dengan jawaban yang akan diberikannya.

"bryce kurang yakin tante, soalnya penculik itu kayaknya terlatih banget"
bryce menggenggam tangan hana khawatir dengan nasib pria dalam film membuat mata hana berbinar mendapatkan teman menonton yang sangat asik dan mampu memberikan jawaban yang masuk akal padanya, tidak seperti suami dan anaknya yang terlihat ogah-ogahan saat menemani dia maraton series.

°°°°°°°°°

     bryce sudah berada dirumahnya diantar oleh asta namun pria itu tidak singgah karena harus tidur cepat malam ini agar tidak bangun kesiangan karena pesawat yang mereka ambil adalah pagi hari.
"mana pria mesum itu?"
arjuna keluar dari kamarnya dan mencari-cari keberadaan asta karena dia sempat mendengar deru kendaraan milik pria itu.bryce berjalan menghampiri papanya dan mencium pipi pria yang sudah lumayan berumur itu sekilas lalu tersenyum ceria.
"asta gak mampir pa,dia ada urusan penting"
bryce menyerahkan kartu kredit milik papanya yang sempat pria itu berikan saat dia pergi ke pantai tempo hari dulu.arjuna menerima kartu yang diberikan bryce  dengan heran,apakah asta memberi anaknya uang yng banyak sehingga kartu miliknya dikembalikan seperti ini?

"besok bryce pinjam lagi pa,bryce takut lupa naruhnya nanti"
bryce dapat membaca pikiran papanya hingga langsung memberi pembelaan sebekum ditanyai panjang lebar oleh arjuna.dia kembali melangkah menuju kamar untuk membersihkan diri karena tubuhnya sudah sangat-sangat lengket.

"kamu kenal pria ini kan?papa minta kamu buat cari informasi dan lapor sama papa terus"
alan menatap sebuah foto seseorang yang baru dikenalnya beberapa minggu ini dengan pandangan aneh, mengapa foto bryce sampai ada pada papanya?
"iya pa"
alan menjawab singkat lalu meraih foto ditangan papanya untuk dia simpan,dia cukup bertanya-tanya ada apa papanya sampai meminta dia memata-matai bryce?darimana pria itu mengenal bryce?
sejumlah pertanyaan berkecamuk dikepala alan namun dia memilih meninggalkan papanya karena merasa tidak betah lagi dengan kehadiran mama tirinya yang menghampiri mereka .

"alan !kamu gak sopan pergi begitu aja saat mama kamu datang!"
alan menoleh sekilas dan mengangkat bahunya tidak peduli dengan kedua orang dewasa itu.dia mau tinggal serumah dengan wanita itu saja sudah sukur,namun jika disuruh untuk menerima kehadirannya tentu saja alan menolak keras.karena kehadiran wanita itu keluarga aln yang sebelumnya baik-baik jadi hancur berantakan,mamanya menjadi stress dan berujung dirawat di rumah sakit kejiwaan membuat hidup alan serasa hancur berantakan.

"kamu nyuruh alan ngapain?"
mira bertanya pada suaminya yang dibalas senyuman kecil.firhan memeluk istrinya dengan pikiran berisikan kejadian dia bertemu dengan Bryce.dia menatap mata dan bibir mira yang sama dengan bryce namun bryce terlahir dalam sosok lelaki manis.
firhan sudah menyusun rencana yang rapi untuk membuat papa bryce atau mantan suami mira mengalami kemunduran dalam berbisnis hingga dia dapat menjadi yang terdepan,bukan arjuna pikirnya licik.

Tbc....

Scream my name bryce(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang