Chapter 3

37 3 2
                                    

"Tentu, katakan pada Oh Sehun jika besok pagi dia tidak ada di kantor. Jangan harap aku akan menyelesaikan tugasku!" Selesai mengatakan itu Lisa segera masuk kedalam mobil, dan menatap Jungkook yang terlihat diam menyimak percakapan mereka sedari tadi.

"Kenapa menatap diriku seperti itu, kita baru kenal jadi jangan terlalu banyak bicara dengan diriku. Kita akan langsung ke hotel!" Lisa langsung mengatakan hal itu pada Jungkook yang menganggukkan kepalanya pelan dan menyetir hingga mereka sampai pada hotel bintang lima yang terletak di pusat kota. Lisa segera keluar, namun dengan cepat Jungkook mencekal tangan Lisa untuk tetap berada di dalam mobil.

"Tunggu! Aku sudah janji, akan mengantarmu pulang. Jadi, tetap duduk di sini!" Lisa menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak perlu, aku akan mencari taksi! Apa aku bisa pinjam ponselmu? Aku kehilangan ponselku di klub." Lisa menjelaskan begitu saja, seketika membuat Jungkook diam dan memberikan ponselnya begitu saja.

Tidak tau apa yang ada dalam pikirannya, karena selama ini Jungkook sama sekali enggan dan bahkan tidak ingin ponselnya pada orang lain, tapi untuk Lisa, perempuan di depannya sangat berbeda. Perempuan di depannya sama sekali tidak takut maupun tidak curiga padanya.

"Aku pikir kau tinggal bersama dengan kekasihmu!" Lisa menghentikan gerakan tangannya dan menatap orang Asing di depannya dengan raut wajah setengah tersinggung.

"Untuk apa aku tinggal bersama dengannya?" Lisa memicingkan matanya tajam, membuat Jungkook merasa sudah mencampuri urusan orang lain dan ini untuk pertama kalinya dia repot-repot mencari informasi dengan warga lokal.

"Maafkan aku, ngomong-ngomong kau berkerja di mana? Mungkin aku bisa bertanya sedikit padamu tentang tempat ini, kau mengerti bukan? Jika aku baru di sini!" Lisa menghela napas sesaat jelas dari tatapan mata Lisa tidak peduli terhadap Jungkook

"Sekalian aku juga bisa menghubungi dirimu terhadap mobilmu yang masih ada tanganku!" Lisa sekarang ingat terhadap mobil dan ponselnya yang hilang di klub akibat ulah bodoh Sehun.

"Kantor pusat berita, aku bekerja sebagai editor. Temui saja aku ketika hari Minggu, di sana tidak terlalu sibuk!" Lisa mengatakan hal itu, tepat ketika sebuah taksi berhenti tidak jauh dari mobil Jungkook dan segera Lisa mengembalikan ponsel Jungkook sebelum akhirnya keluar dari mobil dan masuk kedalam taksi.

Jungkook terus diam menatap taksi yang ditumpangi Lisa, hingga benar-benar hilang pada tikungan. Segera Jungkook menyalakan mobilnya dan segera meluncur di mansion milik Ayah angkatnya. Jungkook tidak pernah melepaskan senyum tipis pada bibirnya, setelah mengetahui pekerjaan Lisa. Jungkook benar-benar seperti mendapatkan jacpot besar, saat tau pekerjaan warga lokal yang dia temui karena masalah dengan kekasihnya. Jungkook tidak perlu repot-repot mencari informasi terhadap kecurigaan polisi, dia bisa langsung bertanya pada Lisa tanpa tau jika sebenarnya Lisa adalah anggota inti dari pembunuh bayaran polisi yang sedang mengincar Jungkook dan komplotannya.

*
*
*

Lisa segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah sebelumnya membersihkan diri akibat ulah Sehun dan mengirim email izin sehari. Lisa benar-benar merasa lelah dengan kebodohan Sehun dan soal mengatakan pekerjaannya pada laki-laki asing itu tidak sepenuhnya berbohong karena sebenarnya Lisa memang bekerja sebagai editor berita, hal itu dilakukan untuk menutupi pekerjaan utamanya sebagai pembunuh bayaran. Jangan sampai orang-orang menjauhinya karena dirinya bekerja sebagai pembunuh bayaran, walaupun dipekerjakan langsung oleh kepolisian New York.

"Kau kemana saja? Baru pulang jam segini!" Lisa berdecak setengah kesal menatap teman satu apartemennya yang masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.

"Kau pikir jam segini aku pergi kemana saja, jika tidak karena si bodoh Sehun itu!" Rose, teman satu apartemen Lisa hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar untuk kesekian kalian Lisa selalu bermasalah dengan kekasihnya itu.

"Kenapa kalian tidak mengakhiri hubungan kalian saja? Lagipula, aku sama sekali tidak menemukan keuntungan apapun ketika kau menjalin hubungan dengan Sehun. Dia keren karena memiliki jabatan cukup tinggi di kepolisian!" Lisa diam dia tidak ingin merespon apapun, pekerjaannya terlalu banyak sebagai anggota rahasia kepolisian dan editor berita massa membuat dirinya tidak sempat memikirkannya apapun terhadap hubungan asmaranya sekalipun dia tau apa yang selama ini dilakukan oleh seorang Oh Sehun dibelakangnya.

"Tck, kau itu terlalu baik untuk si bodoh Sehun!" Seusai mengatakan hal itu segera Rose berjalan keluar dari kamar Lisa yang hanya diam menatap kearah luar jendela.

*
*
*

Di kota Venesia terlihat laki-laki paruh baya melihat wisatawan, lalu lalang berjalan di melewati jalanan yang padat dari atas ketinggian gedung apartemen yang dia tinggal. Perlahan laki-laki paruh baya itu menyesap minuman berkafein, sembari beberapa kali menatap kearah layar tablet di tangannya.

"Tuan!" Laki-laki paruh baya itu diam menatap sang Asisten untuk segera bicara.

"Saya mendapatkan informasi dari Tuan Jungkook, dia berkenalan dengan seorang editor berita. Tuan Jungkook akan memastikan mendapatkan informasi mengenai kecurigaan polisi sementara itu Tuan Jungkook telah memindah markas kita tidak terlalu jauh dari kota new York!" Alex laki-laki paruh baya itu menarik napas panjang mendengar penjelasan dari asistennya bernama J-Hope.

"Apa anak itu sudah benar-benar memastikan, jika orang itu sama sekali tidak curiga?" Tuan Alex menatap penuh dalam bingkai foto tua di sudut ruang apartemennya. Foto itu potret ketika awal dirinya mengadopsi Jungkook dari tangan orang-orang yang akan mengambil organ dalamnya.

"Saya tidak tau pasti Tuan, saya hanya menyampaikan informasi yang saya dapatkan. Apakah perlu kita datang ke Amerika?" Tuan Alex menggelengkan kepalanya pelan menatap J-Hope. kemudian menyerahkan tablet miliknya berisi berbagai informasi pasar gelap yang telah di jalankannya selama berpuluh-puluh tahun.

"Biarkan dia yang mengatasi semuanya, aku yakin dia sudah cukup untuk mengusir tikus-tikus pengganggu itu!" J-Hope yang mengerti kemudian menganggukkan kepalanya pelan, dan langsung pamit pergi pada Tuan Alex yang masih diam menatap lalu lalang orang-orang dari jendela apartemennya.

*
*
*

Di tempat lain Lisa baru saja bangun dari tidurnya tepat pada pukul setengah dua belas siang, dia menatap ponselnya dengan penuh kekesalan setelah mendapati tidak ada satupun pesan dari Sehun ada dalam ponselnya. Tidak usah terlalu banyak berharap! Itulah perumpamaan yang dilakukan oleh Lisa saat ini yang memilih untuk mengerjakan pekerjaan sampingannya sebagai editor media massa. Setidaknya dia akan sedikit melupakan masalah dan tugas yang ada dalam pikirannya dengan mengerjakan pekerjaan sampingannya.

"Ini!" Lisa menatap sebal kearah Rose yang untuk kesekian kalinya, masuk kedalam kamarnya tanpa permisi sama sekali.

"Kenapa, wajahmu seperti terganggu dengan diriku!" Rose balas menatap Lisa tak kalah sengit hal itu membuat Rose langsung melempar boneka panda kearah Lisa yang sukses membuat Lisa cukup kesal.

.

.

.

.

Bersambung



Jangan Lupa untuk Dukung Arthor
.
.
.

Vote, subscribe, masukin ke pustaka

I Love You, Mr Mafia (Lizkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang