Sore itu begitu indah, bahkan langit senja pun menghiasi suasana saat itu. Build terkekeh ketika Mile menghapus sisa makanan pada tepi bibir Build.
"Aku sudah berapa minggu menginginkan makanan ini, dan akhirnya aku mendapatkannya. Terima kasih Phi." Ujarnya, Mile pun terkekeh.
"Apa itu sangat enak? Padahal Phi ingin mengajakmu ke restaurant dekat sini, Phi dan Apo sering makan disana." Build hanya menggeleng.
"Lidahku tidak cocok makan ditempat mewah, disini saja aku sangat senang. Terima kasih Paman Mile.." Ujar Build dengan mengusap perutnya, keduanya pun terkekeh. Mereka baru saja pulang dari Rumah Sakit untuk mengontrol si kembar. Seharusnya Bible yang menemani Build, tapi Bible tak pernah ingin dan selalu menolak ajakan Build. Mile tersenyum melihat senyum Build, ia tak pernah menyangka bahwa takdir benar-benar mempermainkannya.
"Biu."
"Mn?"
"Apa kau pernah melihat wajah Ma?" Tanya Mile, Build pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ia tak memiliki potret Ibunya sama sekali.
"Ma mirip denganmu, wajahmu memang terlalu didominasi oleh Ma, bahkan cara ia tersenyum. Phi memang tidak terlalu mengingatnya karena saat Ma pergi, Phi masih sangat kecil, tetapi beberapa Potret Ma, masih ada. Dan Phi baru menyadari kemiripan kalian." Build pun terkekeh.
"Ma pasti wanita tercantik, karena Pa sangat mencintainya." Ujar Build dengan memasukan sedikit demi sedikit makanan pada mulutnya, Mile pun mengangguk.
"Sangat cantik, sama sepertimu." Build menggelengkan kepala.
"Tidak, phi jangan mengatakan hal menjijikan itu." Keduanya pun kembali terkekeh.
"Phi." Sapa Build, bahkan ia mencoba tersenyum paksa. "Aku penyebab Ma meninggal, aku ini pembunuh Ma, mengapa Phi tidak membenciku?" Mile pun melihat wajah Build, apa itu yang selalu mengusik pikiran Build selama ini?
"Kau melupakan apa yang Bass katakan? Jangan banyak pikiran, kondisi si kembar sangat jauh dari kata normal karena kau terlalu stres. Bagaimana Phi bisa membencimu?"
Build hanya tersenyum, bahkan kini ini menyerumput juice yang ada dihadapannya.
"Phi, sebelum kau mengetahui aku adikmu, mengapa Phi sangat membenciku? Aku berusaha baik tapi Phi selalu acuh, apa Phi tahu? Apo bahkan sangat kesal karena aku selalu mencari perhatianmu, ahaha." Ujar Build dengan tertawa, tetapi Mile sama sekali tak melihat kelucuan disana, saat ini ia hanya melihat Build memasang topengnya. Mile menghela nafas dan mengusap lembut kepala Build, bahkan beberapa rambut rapuh milik Build tersangkut tangannya. Kenyataannya kini, Mile sadar bahwa adiknya sekarat saat ini.
"Maafkan Phi ya." Ujar Mile, Build pun terkekeh.
"Aku hanya bertanya Phi, bukan memintamu meminta maaf. Phi aku tidak tahu apakah Bible akan menerima mereka nantinya, tetapi aku sangat berharap kau dapat menyayangi mereka, jika pada akhirnya kalian semua tidak dapat menyayangi mereka, biarkan aku membawa mereka, aku hanya tidak ingin mereka seperti aku saat ini." Build menghela nafas beratnya, ia tak tahu harus berkata apa lagi, bahkan ia tidak ingin menyajikan kesedihan yang ia miliki kepada Mile, walau pada akhirnya tanpa ia sadari ia sudah mengungkapkannya.
"Kita temui Pa sekali lagi, Phi akan membantumu." Build hanya menggelengkan kepalanya.
"Phi, aku sudah bertemu dengan Pa, dan itu cukup. Ah sudahlah, aku akan menghabiskan makanan, sejam lagi aku harus segera sampai Rumah, aku tidak ingin Bible atau Ta mencariku." Build mencoba tersenyum dan menyuapkan makanan pada mulutnya. Mile tahu pasti begitu berat yang dialami adiknya selama ini.
"Bagaimana?" Ucap Bible menunjukan beberapa potret tubuh telanjang Build di ponselnya. Mile hanya berdecak kesal karena Bible telah lebih dulu mendapatkan Build.
KAMU SEDANG MEMBACA
00:00
FanfictionHanya beri kesempatan kepadaku, setelahnya kalian bebas melakukan apapun.