Build melangkahkan kakinya beriringan dengan Bible. Kedua tangan mereka berpegangan dengan begitu erat.
"Apa kau lelah?" Tanya Bible, Build hanya menggeleng.
"Aku sudah terbiasa jalan seperti ini, sebentar lagi kita pun akan sampai." Ujar Build, Bible sendiri hanya mengangguk. Suasana ini, tempat ini mengapa terasa tak asing baginya? Tak lama mereka pun sampai diatas bukit, bahkan Build tersenyum melihat pemandangan dari atas bukit tersebut. Build menghirup udara segar yang sangat ia rindukan dari tempat ini.
"Masih sangat menyejukan!" Ujarnya, setelahnya Build pun menatap Bible yang terdiam.
"Ada apa?" Tanya Build. Bible hanya menggeleng.
"Aku hanya merasa pernah ke tempat ini." Mendengar itu Build hanya terkekeh.
"Apa ada kenangan manis? Atau kau pernah merayu seseorang ditempat ini? Aku tidak akan memaafkanmu jika itu benar." Ujar Build, Bible hanya tersenyum dan memeluk tubuh Build dari belakang.
"Saat ini, tidak ada seorangpun yang dapat aku rayu, selain dirimu." Build hanya tersenyum, bahkan Bible mengecup bahu Build. Udara tempat ini memang sangat sejuk.
"Tetapi, apa kau tahu? Tempat ini cukup banyak kenangan saat aku kecil." Ujar Build.
"Apa itu kenangan dengan dengan seseorang?" Build mengangguk dan terkekeh, bahkan Bible menggigit pelan bahu Build.
"Berhenti menggigitku!" Kesal Build, bukan berhenti akan aktivitasnya, Bible sendiri malah menciumi leher putih dan mulus Build membuat Build terkekeh.
"Bible hentikan, bagaimana jika ada yang melihat." Ujar Build.
"Biar saja, aku akan mengatakan bahwa kau istriku." Ujarnya, Build hanya tersenyum, bahkan ia memegang tangan Bible yang merangkulnya dari belakang.
"Saat aku kecil. Seseorang sering datang saat liburan. Kami bermain dengan sangat riang. Dia berasal dari keluarga yang cukup terpandang."
"Apa dia tampan? Lebih tampan aku atau dia?" Tanya Bible, Build hanya tersenyum.
"Aku yang paling tampan." Ujarnya dengan terkekeh.
"Kau itu cantik, sayang." Build hanya menghela nafasnya, bahkan ia melepaskan tangan Bible. Ia menatap Bible tajam.
"Jangan katakan aku cantik." Ujarnya, Bible hanya tersenyum, ia mengecup sekilas bibir Build dan membuat Build tak dapat berkata-kata kembali. Wajahnya sudah sangat merah kali ini.
"Kau tahu? Anak itu memiliki janji untuk datang, tetapi ia tak datang-datang. Padahal ia pun berjanji akan menikahiku saat besar." Mendengar ucapan Build, terlihat wajah tak suka Bible, bahkan melihatnya membuat Build ingin tertawa sangat puas.
"Itu sudah berlalu, dan lupakan. Aku rasa bocah keparat itu sudah melupakan janjinya." Build mengangguk.
"Sepertinya Ya. Ia melupakannya." Ujar Build, ia pun melihat Bible dan tersenyum.
"Walau dia melupakannya, aku tidak akan pernah melupakannya." Ujar Build, Bible hanya berdecak dan membuat Build terkekeh.
"Kau terlalu menikmati cerita tentang dia, apa itu cinta pertamamu? Itu hanya cerita saat kau kecil, aku jamin ia sudah memiliki pasangam sendiri." Build hanya memiringkan kepala dan melihat dengan senang wajah cemburu Bible. Build pun tertawa melihatnya dan membuat Bible hanya menatap Build.
"Dia pun pecemburu." Ujar Build, Bible hanya menghela nafasnya.
"lalu?" Ujar Bible dan membuat Build terkekeh melihatnya.
"Dia posesive, sama sepertimu." Ujar Build, Bible pun mengangguk tak suka, berbeda dengan Build yang terus tersenyum melihat wajah cemburu Bible, bahkan apa ia tidak menyadari siapa yang ia cemburui?
KAMU SEDANG MEMBACA
00:00
FanfictionHanya beri kesempatan kepadaku, setelahnya kalian bebas melakukan apapun.