Bible menatap ruang UGD, bahkan jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Apa yang terjadi dengan Build? Bible mengusap kasar wajahnya.
"Buka mulutmu.... aaaaa..." Bible hanya menghela nafas dan membuka mulutnya, Build terkekeh dengan riang.
"Bagaimana? Enak bukan ice creamnya?" Ujar Build, bahkan ia kembali menyendokkan ice cream untuk dirinya sendiri kini. Bible melihat Build yang terlihat begitu senang, bahkan wajahnya semakin manis setiap harinya.
"Apa yang kau lakukan kepada adikku, Brengsek!" Suara kedatangan Mile pun menyadarkan Bible, bahkan kini Mile menarik kerah pakaian Bible. Wajahnya sudah begitu sangat emosi, jika saja Apo tidak menahan Mile, mungkin Mile sudah menghajar Bible saat itu juga.
Bible menyingkirkan secara kasar tangan Mile dari kerah pakaiannya.
"Bagaimana kalian bisa disini? Siapa yang memberitahu kalian?!" Ujar Bible, bahkan tidak seorang pun yang sempat Bible beritahu atas kondisi Build saat ini.
"Apa urusanmu?! Jika terjadi apa-apa dengan Biu, aku akan membunuhmu! Aku tidak peduli Biu mencintaimu atau tidak!" Ujar Mile, Bible hanya tersenyum meledek.
"Kau jangan sok berlagak baik, kau sendiri apa yang pernah kau lakukan kepada Biu? Berkacalah Mile!"
"Bisa kalian tenang! Ini rumah sakit, kalian bisa diusir, lagi pula pikirkan Biu, bukan malah terpancing emosi." Ujar Apo menengahi suasana. Baik Bible maupun Mile pun terdiam, Bible menghela nafasnya.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, bahkan aku belum mendapatkan informasi sedari tadi. Build tiba-tiba saja mimisan, dan ia pingsan, bahkan tubuhnya sangat demam." Jelas Bible, bahkan baik Mile maupun Apo melihat wajah ftustasi Bible. Bible kembali menatap ruangan UGD dan berharap dokter keluar untuk menyampaikan informasi atas kondisi Build.
Saat ini jam menunjukan pukul dua dini hari. Mile mendapat telepon dari Bass atas kondisi Build, Bass mengatakan bahwa kondisinya cukup buruk. Beberapa jam lalu, seorang dokter menghubunginya karena Build adalah pasien Bass, saat ini tak ada kabar kondisi Build setelahnya.
"Mile, kondisi Biu semakin buruk, lebih baik kau menghubungi Pa mu." Ujar Apo kepada Mile, bahkan Bible pun hanya melirik keduanya. Untuk apa menghubungi Ayah Mile?
"Percuma Apo, aku sudah membicarakan hal ini kepada Pa, tetapi Pa tetap keras akan hatinya." Ujar Mile dengan wajah sangat frustasi.
"Coba saja Mile. Saat ini Biu sedang dalam kondisi buruk, setidaknya Pa mu berhak tahu akan kondisinya."
Mile pun menghela nafasnya, ia mengangguk dan segera mengambil ponsel miliknya pada sakunya.
"Phi! Namaku Build Jakkapan Puttha, Phi dapat memanggilku Biu. Aku adalah mahasiswa semester pertama. Ah iya, hari ini adalah hari pertamaku disini, salam kenal." Ujar Build dengan menampilkan senyum cerah.
"Oh mahasiswa karena beasiswa itu? Aku dengar kau pun tinggal dipanti? Kenapa? Kau itu dibuang orangtuamu? Apa jangan-jangan kau anak haram ya?" Ujar Mile, bahkan Build hanya tersenyum canggung, ada perasaan sesak ketika mendengarnya. Ia sudah bersikap sok akrab kepada Mile, tetapi Mile sendiri bersikap acuh dan angkuh kepadanya.
..
..
"Phi pulanglah, aku baik-baik saja." Mile menggeleng, bahkan ia menggenggam kuat tangan Build.
"Maaf, maafkan Phi karena terlalu kasar kepadamu selama ini. Bahkan Phi sering kali membuatmu sulit, maaf." Build hanya tersenyum.
"Phi, aku sulit karena aku sendiri. Wajar jika kalian tidak menerima orang sepertiku. Aku saja yang terlalu tebal muka kuliah ditempat elite seperti itu. Lihat saja, hanya anak-anak pengusaha dan orang kaya disana, sementara aku? Hehe... aku hanya anak yang besar di panti."
KAMU SEDANG MEMBACA
00:00
FanfictionHanya beri kesempatan kepadaku, setelahnya kalian bebas melakukan apapun.