chapter 4

213 18 0
                                    

Seokjin dan Krystal sangat menikmati perjalanan mereka menuju kampus, mereka mebicarakan hal-hal yang tidak penting untuk dibicarakan. Tidak terasa mobil Seokjin sudah berada di parkiran kampus, mereka keluar dari mobil dan menuju ke kantin kampus.

"Ini dia mereka" tiba-tiba Namjoon berteriak saat Seokjin dan Krystal sampai di hadapan mereka"kau dari mana saja hyung?" tanya Jimin yang sekarang sudah duduk di sebelah Seokjin "menemani wanita ini, biasa dia takut sendiri" Seokjin menunjuk Krystal yang juga duduk di sebelahnya.

"Di mana Suhyun?" tanya Krystal ke arah Yoongi "bersama Taehyung mencari makan" Yoongi masih sibuk memainkan gamenya "lalu di mana Taehyung sekarang?" pertanyaan Seokjin itu membuat Yoongi yang ada di depannya meletakkan ponselnya  "bukankah aku tadi sudah bilang kalau dia membeli makanan dengan Suhyun" wajah Yoongi terlihat sedikit kesal "hahaha jangan marah, aku hanya mengetesmu saja" Seokjin membuat Krystal yang berada di sampingnya menatap dirinya "kenapa" tanya Seokjin heran "tidak apa" Krystal mencoba mempermainkan Seokjin.

KRYSTAL POV

Aku berjalan menuju ruang rapat, masih tidak ada orang di sana. Aku duduk di kursi paling depan, ya kursi untuk ketua rapat, kursi untukku.

Aku tidak habis pikir, begitu banyak wanita di sini yang menginginkan Seokjin, tetapi kenapa aku yang dipilih tuhan untuk menjadi satu-satunya teman wanita namja itu. Jujur dia adalah pria paling cool di kampus, lebih tepatnya kalian bisa mengartikan kata itu dengan dingin, maksudku adalah dia tidak pernah mau berbicara dengan perempuan manapun selain kepada ibunya, aku, kakakku, dan Suhyun.

Seokjin adalah pria yang paling diincar di kampus, bagaimana tidak, dia kaya, pintar, dan juga tampan, ya tampan, aku serius dengan kata ini, semua wanita awalnya selalu melirikku tajam karena aku adalah satu-satunya yang bisa keluar masuk mobil Seokjin dengan bebas, tetapi apa daya mereka, aku tidak suka kampus menjadi tempat bertengkar, apalagi hanya karena seorang pria, itu konyol.

Semenjak aku menjadi ketua organisasi di kampus ini dan menjadi penguasa kampus nomor 2 aku membuat peraturan bahwa tidak ada pertengkaran antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain, dan itu juga berlaku untuk semua mahasiswi, kalau ada yang melanggar peraturan itu aku tidak akan segan melaporkan mereka dan memberi skorsing, atau bahkan mengeluarkannya dari kampus. Setidaknya aku bisa menghindari bullying di kampus ini, jujur aku sangat benci bullying.

Aku mencubit pipiku sendiri, terasa sakit, berarti ini bukan mimpi, apakah tadi malam. Ah aku masih saja memikirkan itu, apa kata mereka kalau mereka tahu aku tidur bersama Seokjin tadi malam, ah biarkan saja, lagipula itu juga terpaksa, aku sangat ketakutan waktu itu.

Suara pintu ruang rapat mengagetkanku, membuatku terpaksa melihat siapa yang datang, oh pria menyebalkan itu lagi, siapa lagi kalau bukan Seokjin.

"Untuk apa kau datang ke sini?"

"Apakah anggota rapat tidak boleh datang ke ruang rapat?"

"Anggota rapat?"

"Ya, Mr. Suho yang menyuruhku, katanya dia malas mengurusi masalah keuangan pesta ini."

"Lalu?"

"Ternyata paman bilang ke orang itu kalau aku bisa menyelesaikan masalah itu, jadilah sekarang aku di tempat ini"

Sial orang ini ada di sini membuatku tidak bisa memikirkan tentang dirinya, ya memikirkannya... Jujur aku masih memikirkan tentang dirinya sejak aku memutuskan tidur dengannya, entah aku kesetrum apa sehingga otakku mulai tidak bekerja logis, tetapi hatiku juga mulai memikirkannya. "Heiii" Seokjin melambaikan tangannya di depan mataku membuatku menghentikan lamunanku.

~~~

Rapat berjalan dengan sangat lancar, tidak ada keributan atau apapun yang tidak kusukai dalam rapat, semua yang ada di ruangan itu pergi meninggalkan aku dan Seokjin di sana.

"Kenapa memilih tema prince and princess kalau kau saja tidak suka memakai gaun."

"Entahlah aku hanya ingin pakai gaun saja."

"Kesetrum apa otakmu itu?"

"Entah."

Seokjin masih menatapku tidak percaya, aku memilih tema itu secara tiba-tiba, benar katanya kesetrum apa otakku ini?

Aku dan Seokjin keluar bersama dari ruang itu, dia berjalan di depanku dan aku mengikuti dari belakang, Seokjin membuka pintu untuknya dan menahan pintu itu untukku. Kami berjalan menyusuri lorong  untuk meninggalkan ruangan rapat, dan seperti biasa semua wanita yang ada di lorong itu melihat kami. Aku dan Seokjin sudah biasa dengan itu.

Hari ini Seokjin yang akan mengendarai, aku tahu dia akan kemana, apartemen Namjoon. Seokjin adalah salah satu anggota dari band sekolah, lebih tepat jika kalian menyebutnya boyband, dengan Namjoon adalah leader dari mereka, itu sebabnya mereka selalu mengadakan pertemuan apapun di apartemen Namjoon.

Jika kalian bertanya kenapa Namjoon tinggal di apartemen, maka jawabanku adalah karena dia tidak suka keadaan rumahnya. Setiap hari dia hanya melihat pelayan-pelayan di rumahnya, orang tuanya sering kel luar kota karena pekerjaan mereka, bahkan dia pernah tinggal selama 3 bulan sendiri di rumah karena orang tuanya pergi ke New York.

Ok, sekarang aku memasuki gedung apartemen itu bersama Seokjin, dan semua orang langsung melihat ke arah kami, aku sangat risih dengan itu, tetapi Seokjin dengan santainya terys berjalan ke arah lift.

Apartemen Namjoon sangat berantakan, ya aku bisa memaklumi itu karena yang tinggal di sini adalah seorang pria. Hanya aku wanita yang dengan santai masuk apartemen namja itu, itu karena aku teman mereka, mereka ber-tujuh tidak pernah membawa wanita ke rumahnya.

~~~

Hari sudah malam, jam menunjukkan pukul 9, aku dan Seokjin meninggalkan apartemen Namjoon. Aku tau Seokjin sediki mengantuk, itu sebabnya aku tidak mengajaknya berbicara, biarlah dia menyetir mobil dengan fokus.

Aku merasa diriku semakin mengantuk, mataku sudah tidak bisa terbuka lagi, aku beberapa kali menguap, tetapi aku mencoba untuk tetap bangun.

Cahaya mulai masuk ke kamarku, aku mencoba membuka mata sedikit demi sedikit. Aku melihat diriku sudah berada di tempat tidur dengan badan yang tertutup selimut. Aku melihat bajuku yang masih belum terganti. Aku melihat ke segala arah dan menemukan Seokjin tidur di tempat favoritnya, apalagi kalau bukan sofa kamarku.

lets be my girlfriend my friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang