chapter 7

174 15 0
                                    

Malam itu adalah malam terakhir aku bertemu Krystal, aku meninggalkan Krystal yang masih tidur dengan pesan kalau aku ada kelas pagi, jadi aku harus cepat-cepat pulang.

Beberapa bulan aku sudah tidak bertemu Krystal, aku dan Krystal sibuk dengan tugas-tugas kami.

~~~

Aku senang sebentar lagi aku akan terbebas dari pamanku, ya sebentar lagi aku akan wisuda, aku berlari ke gedung di mana jurusan design berada. Aku mancari-cari di mana Krystal, sepertinya dia tidak ada di sana.

Aku berlari ke arah gedung di mana ruang rapat berada, aku berlari ke araha ruang rapat, benar saja ada Krystal di sana.

"Krystal."

"Ya."

"Jadi kapan."

"Apa?"

"Pesta dansanya."

"Wisudanya kapan?"

"Minggu depan."

"Kalau begitu?"

"Pesta dansanya minggu depan."

"Itu tahu."

Krystal mengacak rambutku, "ayo pergi makan aku lapar" Krystal langsung pergi meninggalkanku "hei tunggu" sepertinya aku harus berlari mengejarnya lagi.

~~~

KRYSTAL POV

Aku melempar ponselku ke tempat tidur, seminggu lagi wisuda, dan waktu seminggu itu tak lama, bisakah aku menghabiskan waktu seminggu dengan Seokjin sebelum aku pergi?

Kau mencintai Seokjin? pertanyaan Xiumin masih membekas di kepalaku, aku tidak bisa menjawab tidak, tapi aku juga ragu untuk menjawab ya. Aku ingin melupakan semua, aku ingin meninggalkan Seoul. Aku memutuskan untuk tinggal di Busan.

Aku tidak tahu apa yang sedang kurasakan sekarang, aku tidak ingin acara wisuda itu dilangsungkan minggu depan, aku tidak ingin cepat pergi ke Busan, aku tidak ingin pergi meninggalkan Seokjin, bodohnya aku memutuskan pergi ke Busan.

~~~

Hari ini hari Minggu, jam menunjukkan pukul 7 pagi, aku masih dengan tenang tidur "Krystal wake up!" teriakan itu membuatku terpaksa bangun, suara teriakan itu, itu pasti suara Seokjin. Aku bangun dan berlari ke arah balkon kamarku.

"Aigoo pagi-pagi kau sudah mengganguku, ada apa?"

"Haha mianhae, apakah aku membangunkanmu"

"Kalau sudah tahu untuk apa bertanya."

"Haha mianhae, jangan marah begitu, ayo kita pergi, ayolah turun, suaraku sudah hampir serak karena berteriak."

~~~

Aku dan Seokjin berjalan-jalan seharian mengelilingi Seoul, aku merasa sangat senang, tetapi aku tidak yakin apakah Seokjin akan senang apabila dia mengetahui aku akan meninggalkan Seoul.

Hari sudah malam, Seokjin mengantarku pulang. Seokjin sudah terlihat sangat mengantuk dan aku tidak yakin dia akan bisa menyetir sampai rumahnya. "Are you okay?" aku mencoba bertanya kepadanya "I'm fine" Seokjin tampak kaget saat menjawab pertanyaanku.

"Menginap sajalah."

"Tidak, terima kasih."

"Yakin? Kau terlihat sudah sangat mengantuk."

"Ya aku yakin."

"Tapi kau sudah terlihat sangat mengantuk, bagaimana kalau nanti kau tidak fokus, lalu ada apa-apa denganmu, lalu kau tidak bisa wisuda, tidak bisa ikut pesta dansa lalu..."

"Hssshhh, baiklah aku akan menginap, dasar cerewet."

"Haha, kau tidur di sofa."

"Lalu aku akan tidur di mana lagi."

Aku dan Seokjin keluar dari mobil, jalan Seokjin sudah seperti orang yang habis meminum banyak alkohol.

~~~

Sudah jam 12 malam dan aku masih tidak bisa tidur. Aku melihat ke sekeliling kamarku, menemukan Seokjin yang sudah tertidur, apa kataku dia sudah sangat mengantuk.

Aku kembali mencoba tidur, aneh malam ini sangat dingin bagiku, padahal biasanya meskipun badai salju aku tetap mengatur suhu ac di suhu yang paling dingin. Aku menutup seluruh badanku kecuali kepala dengan selimut, berharap tidak merasakan dingin, tetapi sepertinya gagal.

Aku berjalan ke arah sofa, berniat bertukar tempat tidur dengan Seokjin, Seokjin terlihat tidak merasakan dingin sama sekali. "Seokjin" panggilku pelan tidak ingin mengganggunya "hmmm" aneh orang ini tidur nyenyak tetapi masih bisa mendengar suaraku, apa dia mengigau? "Seokjin" aku memanggilnya sekali lagi memastikan dia tidak mengigau "hmmm ada apa, tengah malam begini memanggilku?" baiklah dia tidak mengigau "bangun dulu" Seokjin terpaksa bangun mendengar perintahku.

"Ada apa, malam-malam begini menggangguku."

"Aku tidak bisa tidur."

"Kenapa, mimpi buruk lagi?"

"Tidak aku kedinginan."

"Hei tumben sekali, ini hanya hujan dan kau kedinginan."

"Entahlah, tapi bisakah kita bertukar? Kau tidur di tempat tidur dan kau tidur di sofa."

"Hei tempat tidurmu itu sangat dingin, bisa-bisa aku flu besok, sebentar."

Seokjin pergi menuju lemari bajuku, dan...

"Ini pakai jaket."

"Kenapa?"

"Katanya kau kedinginan, pakai ini biar badanmu hangat."

"Kau ini, sini berikan padaku."

Seokjin melempar jaketku dengan seenaknya. Dia kembali ke sofa dan kembali tidur, entahlah kenapa dia tidak merasakan dingin. Aku kembali ke tempat tidurku dengan memakai jaket. Aku segera mengambil remot ac dan langsung mematikan ac yang dinginnya luar biasa itu.

~~~

AUTHOR POV

Seokjin dan Krystal menghabiskan waktu seminggu sebelum kelulusan dengan bersenang-senang, awalnya Seokjin akan mengajak Krystal berlibur ke Jeju selama 4 hari, tetapi karena dia ingat mereka harus menyiapkan pesta dansa maka dia membatalkan rencana itu.

Krystal tidak yakin akan mengatakannya ke Seokjin, dia bingung akan mengatakan apa. Dia tidak ingin pergi, tidak ingin berpisah dengan Seokjin. Krystal mengambil ponsel yang ada di atas laptopnya, dia tidak yakin, tetapi sepertinya dia harus meminta tolong kepada Suhyun.

lets be my girlfriend my friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang