Suara jam yang berputar adalah satu-satunya sumber suara di ruangan yang penuh keheningan itu. Sebuah ruangan yang tampak lusuh dan kusam karena sudah lama tidak dihuni apalagi dirawat.
Asap mengepul ke udara karena ada orang yang merokok disana.
Satu-satunya perempuan disana mengalihkan pandangan sambil mengibaskan tangannya saat asap rokok itu terarah ke wajahnya.
Pria yang merokok itu tertawa kecil melihat tindakan perempuan didepannya itu.
"Jadi apa maumu?" Perempuan itu bersuara, dia memberanikan diri menatap pria didepannya. Walau hanya beberapa detik karena dia kembali mengarahkan pandangannya ke arah lain. Dia meremas kedua tangannya, takut. Tak menduga bahwa Richard Nicholas Abraham akan mengejarnya.
"Bergabung denganku." Sahut Richard. Dia mematikan rokoknya lalu memandang wajah Zeline.
"Kenapa harus aku?"
"Padahal aku berencana merekrutmu, tapi kenapa jadi kau yang banyak tanya?" Richard menggaruk pelipisnya lalu tertawa singkat. "Aku menginginkanmu untuk bergabung denganku, hanya itu."
"Lalu apa yang akan aku dapatkan nanti?" Tanya Zeline.
Richard terdiam selama beberapa detik. Perempuan didepannya ini bukanlah orang yang mudah tergiur dengan segala kemewahan dunia. Jadi menawarinya dengan tumpukan dollar atau ratusan batang emas pun tidak akan berhasil karena Zeline akan menolaknya tanpa pikir panjang.
"Keadilan-"
Kening Zeline mengerut.
"-untuk adikmu."
Brak!
"BANGSAT! APA KAU YANG MELAKUKANNYA?!" Zeline berdiri dari duduknya dan hampir berhasil melayangkan pukulan pada Richard jika para bodyguard lelaki itu tidak sempat menahannya.
"Hahaha!" Richard tertawa lepas melihat tindakan gadis didepannya itu. "Kau sangat berani, i like it baby girl."
"Tapi sayangnya bukan aku yang melakukan itu. Aku hanya bicara terus terang, tak masalah jika kau tidak percaya."
Zeline menggigit bibir bawahnya lalu menghela napas. "Lepas!" Gadis itu bergerak karena para bodyguard Richard yang masih menahan tangannya.
"Lepaskan dia." Titah Richard, para bodyguardnya menurut. "Jadi bagaimana? Apa kau tertarik?"
Zeline tak langsung menjawab. Rasanya dia tengah berdiri ditepi tebing dan hanya menunggu untuk didorong kebawah. Tawaran tadi jelas bukan hal yang mewah, tapi itu akan jadi hal yang sangat berharga untuk Zeline dan adiknya nanti.
Hanya saja, orang yang menawari hal yang dia inginkan adalah Richard Nicholas Abraham! Pria yang bahkan sangat dihindari oleh orang-orang penting hampir di seluruh dunia untuk tidak terlibat masalah dengannya.
Haruskah Zeline menerima tawaran manis dari iblis berwujud manusia didepannya ini demi mewujudkan dendamnya?
Karena bisa saja tidak ada kesempatan kedua jika dia menolaknya.
"Hah..." Zeline membuang napas. "Alright," Matanya menatap Richard dengan lurus. "Aku setuju."
'I git you, girl.' Richard tersenyum dan menatap gadis itu dengan berbagai sirat.
***
17. 8. 2022
Halooo para pasukan BUTET ketemu lg ya di cerita yg kalian (tidak) tunggu2 ini
(. ❛ ᴗ ❛.)Akhirnya setelah berpikir panjang sepanjang jalan kenangan, aku beraniin diri buat bikin Verhetetlen versi keempat meski ada (banyak) cerita yg belum tamat.
Tapi klo dinantiin, takut idenya malah pada menguap gak tau kemana *alesan ajaSebenernya, gk tau knp aku ngerasa Verhetetlen itu seolah jd 'identitas' aku dalam menulis cerita di wp, *hehehe ini cmn perasaan aku aja sih, jgn dipikirin apalagi diseriusin yaw! (◔‿◔)
Untuk Verhetetlen rasanya nama pemain utamanya gk bakal aku ganti ya, cause aku udh nyaman bgt sm dua nama ini,
Richard and Zeline. Ini jg supaya kalian bisa ngebayangin visualnya siapa jd gk sebatas ke wenyeol doang 😁Emh... Apalagi ya?
Mungkin cukup sekian mukadimah dari aku. Dibawah ini ada visualnya ya, tp ini balik ke kalian mau bayangin siapa aja, cek this out! 👇
Richard Nicholas Abraham
Zeline Elisabeth Veronica
Haris Kim
Silakan geser untuk baca chapter satunya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
VERHETETLEN (FOURTH VERSION)
FanfictionZeline memiliki dendam yang luar biasa pada orang yang telah menghancurkan hidup adiknya. Demi melaksanakan balas dendamnya, dia akhirnya setuju untuk bersekutu dengan orang yang disebut sebagai manusia tak terkalahkan yaitu, Richard Nicholas Abraha...