Membenci

1.2K 77 18
                                    

"Akhirnya cewe yang gue benci dari dulu pergi, puas banget gue liat nya" Jazziel. Jazziel devandra deniman seorang ketua OSIS Yang sangatlah membenci perempuan tersebut entah apa yang membuat nya benci terhadap nya.

"El, lebih baik Lo jangan terlalu benci deh sama dia, gue takut nya dia itu adal hal yang Lo gatau tentang dia" ucap Asa yang sedang memainkan handphone nya.

Jazziel yang mendengar nya langsung mengambil handphone yang berada di tangan Asa. " Apaan sih Lo ngurusin cewe kaya dia, kalo gua mah ogah banget sih!"

"Inget El, dia juga manusia dan Lo juga sama" Asa Langsung pergi sambil mengambil handphone nya kembali.

Jazziel yang mendengar nya terdiam. Entah karena apa dia bisa sebenci itu dengan cewe yang bernama Hira Dezylla Arenna. Cewe Lumpuh yang selalu menyusahkan orang orang hal itu yang paling di benci Jazziel. Dan satu hal juga yang teman nya tidak tahu, ia membenci Hira karena ayahnya yang telah membunuh papah nya dengan senjata pistol, hal itu membuat Jazziel benci dan dendam pada Hira.

Jam di kelas menunjukkan pukul 10 menandakan kan sebentar lagi istirahat akan selesai. Tapi Jazziel masih bingung apa yang di maksud Asa dengan ucapannya tadi.

Akhirnya jam pulang telah tiba jam yang paling di nantikan oleh siswa SMA Soekarno.Jazziel yang kesal karena motor nya yang mogok tadi pagi dan sekarang terpaksa pulang menggunakan kendaraan umum yang harus dengan berjalan ke halte.

Saat Jazziel hendak berjalan ke sebuah halte dia melihat seseorang yang dia benci selama ini dan masih tetap dengan kursi roda nya. Orang yang paling menyebalkan menurut dirinya sendiri. Tapi saat Jazziel melihat lebih jelas Gadis malang itu seperti ada yang menggangu nya, awalnya Jazziel tidak peduli apa yang di lihat nya tapi entah dari mana dia tiba-tiba dia menghampiri dan menendang orang yang menggangu Hira.

"Makanya bisa jalan. Jadi orang nyusahin orang Mulu" Hira tidak mendengar apa yang di katakan Jazziel dia hanya pergi dengan mengucap kan kata terimakasih.

"WOY MAIN PERGI AJA LU! GUE BANTU LO GA GERATIS JADI LO HARUS BAYAR!!" Teriak an Jazziel berhasil membuat Hira memutar arah kursi roda nya dan memberikan sebuah dua lembar uang seratus ribu .

"Nah gitu dong, gak sia sia kan gue nolong Lo" ucap Jazziel sambil menepuk nepuk Pindak Hira.

"Oke, makasih duit nya cewe Lumpuh" Jazziel pergi menaiki bus yang ia tunggu.
Sedang kan Hira yang mendengar perkataan Jazziel terdiam membisu.

"Ko sakit ya rasanya" ucap Hira sambil memegang dadanya.

"Meskipun dia belum tau yang sebenarnya tapi ini rasanya benar-benar sangat sakit. Tapi gue harus tetep bisa hadapin semua nya, YA GUE PASTI BISAA!!"

{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}

Kini Hira sedang melihat sebuah album yang membuat nya bahagia pada dua tahun yang lalu, dimana sebuah senyuman yang tulus.

"Mah,pah gimana sama keluarga baru nya? Pasti bahagia ya?" Tanpa sadar Hira meneteskan air matanya.

"Hira, baik baik aja ko. Di sini Hira bahagia ko mah, pah meskipun kaki Hira gak bisa di gunakan tapi Hira tetep bahagia sama nenek. Mamah papah jangan kawatir yaa"

Mendengar suara pintu terbuka Hira langsung menghapus air mata nya karena tidak ingin membuat nenek kesayangan nya itu kawatir.

"Hira kamu lagi apa sayang, kenapa kamu nangis?" Hira yang langsung memeluk nenek nya itu dan menggeleng menandakan bahwa dirinya itu tidak apa apa .

"Eh, gak nangis ko nek, ini mata aku cuma kelilipan" ujar Hira sambil mengucek matanya.

"Yaudah sekarang kita makan aja yu, nenek udah siapin nasi goreng spesial kesukaan kamu" ucap indah sambil mengusap kepala Hira.

Dear hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang