ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
kata aku, kamu gudangnya kelabu.
hendak 'ku sisipkan warna-warna ini ke tembokmu, tapi naas.
bak berkelana dalam hutan yang rimbun, terkadang aku tersesat.
sukar 'tuk melihat arahmu,
aromamu,
bahkan sosokmu yang sesungguhnya.harus 'ku torehkan dimana cat berwarna ini?
semuanya seakan memiliki jarak yang mengharuskan setiap incinya untuk 'tak bersentuhan dengan hadirnya diriku.
'ku tepis segala prasangka yang menghantui.
tetesan cat yang jatuh pun 'tak berbekas berkat kelabunya dirimu.aku kini diam membisu.
bahkan sudah 'tak sanggup.
ingin 'ku keluar dari pintu kelabumu itu.
meskipun ada harap,
harap agar sang pemilik menahan dan merengkuhku agar 'tak pergi.
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
language of flower.
Puisisering kali hal-hal yang kita simpan dalam pikiran tak pernah berujung tersampaikan dengan lantang layaknya saat kita bergumam sendiri dengan otak kita. aku pun masih bingung, kenapa otak dan mulut kita terkadang tak sinkron, padahal keduanya memili...