CHAPTER 3

8 3 1
                                    

XX SIDE


Gelap.

1 kalimat buat ngedeskripsikan situasi ini?

Gelap kek nilai matematika...

Tapi beneran. Ini dimana sih??

Ini dimana?

Gwe dimana??

Ugh, mimpi kali ini ga ketemu gadis itu kan?

Ya kan?

Dah, gwe jalan asal. Kemana ni kaki bawa gwe, pasrah aja.

Pasal nya gwe juga ga tau ini kemana.

Kalo ngasal jalan terus bisa keluar, bagus

Kalo ga bisa keluar, ada yang bisa 'gantiin' gwe sih . .

Tapi ga lucu.

Aku akan digantikan oleh Nema secepat ini

Bikin orang tua aja belum sempat, dan mau pergi ??

Beban macam apa elo, XX??

Ortu dah susah susah besarin elu dengan harapan biar bisa sukses dan bikin bahagia ortu tapi malah begini?

Ah Gelap, beneran gelap, ga ada cahaya atau apapun.

Cuma kaki ku jalan terus daritadi, kayak ada yang gerakin

Semoga yang gerakin itu alam bawah sadar gwe, jangan gadis itu.

Udah cukup hidup hancur gegara mikirin tu mimpi berkelanjutan.

Tiap hari mikirin, tiap malam takut, tiap pagi keringet dingin


Daritadi gelap, walau udah jalan sejauh-jauh nya aja ga ada jalan keluar

Berasa jadi boneka dalam lemari tanpa jendela.

Berandai-andai kapan pintu lemari akan dibuka

Hanya bisa berharap, kan ga bisa gerak.


3RD SIDE


Mimpi berkelanjutan dimulai, selamat!

Ya, selamat kepada XX! Sudah mendapatkan 'chapter' lanjutan mimpi ini.

Entah apa yang akan XX temui kali ini, apa kah akan bertemu piggy bank mematikan, anak anak nyasar, monster mengerikan, entah lah.

Kaki XX tetap berjalan, ia benar benar seperti boneka kali ini.

Ia hanya bebas berpikir, tetapi tidak bergerak.

Suara alunan musik terdengar, tapi sangat kecil.
Mungkin ini menunjukkan pintu keluar mimpi ini, batin nya.

Alunan musik tenang, suara bass dan gitar elektronik mengalun.

Suasana memang menjadi tenang, tapi bagi XX lumayan seram.

Mengingat mimpi berkelanjutan bagian 'Mall' dan 'Awal' juga mempunyai suasana seperti ini.

Musik tenang mengalun,
Tidak tahu ada dimana,
berjalan sesuai skrip cerita seseorang,

wait, skrip?

Tup tup, Kaki XX akhirnya berhenti berjalan. Sekarang ia mempunyai kendali penuh tubuh nya.

Ah, penasaran mengapa ia bisa mempunyai kendali penuh tubuh nya tiba tiba.

Seakan kaki XX akhirnya berhenti karena ia menyadari sesuatu. 

Dan apakah kalian, para pembaca bisa menebak nya?

Ya, skrip.

XX memegang muka nya, mengusap, lalu mengacak rambut nya.

Illusion DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang