CHAPTER 4

2 2 1
                                    

"HAH???"
"HEH XX BENERAN LU??"

Teman nya menggoncang tubuh XX, ia hanya diam. Lemas.

"..ya.."

Kedua insan itu terdiam.

Mau bereaksi apa lagi?

XX, yang menjadi korban merasakan betul bagaimana mimpi itu terjadi.

Teman nya, yang hanya bisa menjadi pendengar, tidak mengerti tetapi berusaha ikut menenangkan.

Walau teman nya tidak bisa ikut mengerti, ataupun bisa mencerna apapun mimpi yang XX rasakan,
setidak nya ia ikut menenangkan dan membuat XX lebih baik dengan gurauan nya.

Tidak seperti teman nya yang lain, yang hanya bisa membuat XX kesusahan.

Heran, mengapa XX mau berteman dengan anak itu. Orang tua XX juga heran, tetapi XX menganggap semua orang teman. Mau sejahat apa mereka, tetap lah teman.

Tetapi ada batasan nya.

Jika XX sudah mencapai batasan nya, terkadang ia sampai menjadi pasif.

Yang dimana jika XX sudah pasif, pertanda dunia mau hancur. Itu kata teman nya, tidak betulan dunia mau hancur.

Bel berbunyi, mengangetkan dua sahabat ini.

"Lah dah bel?" Ucap XX, ia langsung lemas lagi.

Pasal nya, ia tidak mau ulangan matematika.

Dan kebetulan matematika pelajaran pertama hari itu, tambah lemes.

"Semangat bro, gwe mtk test nya habis breakfast"

"enak nya.. yaudah sudah bel, sampai jumpa"

"ets, senyum dulu, semangat dulu. Mana XX yang gwe kenal? Mana XX yang hepi hyperactive itu?"

Ah kalimat lama.

XX yang hyperactive itu sudah lama hilang.

"Yaudah gwe senyum nih"

"Haha, senyum paksaan. Yaudah sana, dadah"

"...dadah..."






Apa yang ia maksud dengan "jangan mengkhianatiku, kau akan menyesal nanti"?

Apa yang membuat ia mengatakan itu?

Apa penyesalan yang akan ku rasakan?

Tidak jelas situasi nya.

Untuk apa ku pikirkan ini semua juga, ya?

Jika dipikir-pikir, ya ga usah dipikirkan.

Tetapi aku penasaran.

Haus informasi.

Haus jawaban.

Apa yang ia maksud?

Apa ini semua berhubungan dengan semua dosa sebagai beban keluarga?

Apa ini semua berhubungan dengan kesalahan-kesalahan ku?

Hah. . .

Waktu tadi malam... aku bisa sadar karena mengatakan 'skrip'..

Memang apa hubungan nya dengan skrip?

Semua ini sudah dirancang untuk ku?

Semua ini sudah tertulis untuk ku?

Aku tahu, takdir sudah di atur.

Tetapi ini semua, memang nya ikut di atur juga?

Skrip macam apa yang tertulis coba?


Hidup memang bagaikan film,

ada momen bahagia

ada momen suram

ada puncak masalah, ada puncak kejayaan.

Tidak ada yang berlangsung selama nya.


Maka sama hal nya seperti mimpi ini bukan?

Maka i-


"XX, perhatikan soal nomor 5 kembali. Cek jawaban mu, sekali lagi"

XX mendongak, lalu mengangguk. "Baik bu, akan saya cek kembali."

Memusingkan saja.

Memikirkan hal itu saat situasi ulangan matematika?

Ada ada saja.








Aku, hanyalah bayangan.
Nama ku Nema, XX lah yang memberikan nama tersebut.
Nama nya ga elit sama sekali. Tapi aku suka juga.

2 tahun lalu, aku diciptakan bersamaan dengan 'dunia' lain oleh XX.
XX orang yang hebat, benar benar hebat.

Mengapa ia masih menunduk kebawah jika cahaya terang berada di atas nya?

Realm of dream, atau sering kami sebut 'dunia hayalan'.

Dalam realm of dream, disana terdapat banyak dunia lagi.

XX adalah seorang penulis, karya cerita nya banyak, maka itu dunia dalam realm of dream juga banyak.

Karakter yang ia buat juga banyak,
Tetapi, apakah tidak penasaran mengapa ia 'mengikuti' gaya karakter buatan nya?

Sempurna.
Satu kata yang menjadi tujuan XX.
Satu kata yang harus XX ikuti.
Satu kata yang harus terpenuhi untuk nilai akademik.

Karakter buatan Khusus,
mereka yang dibuat oleh XX khusus untuk menjadi diri nya.
mereka yang mempunyai segala sesuatu yang XX inginkan.
Kecerdasan, kepintaran, kesempurnaan, multitalenta.

Dan kebebasan.

Entah apa kebebasan yang XX maksud, aku tidak mengerti konsep macam apa yang ia inginkan.
Semua yang ia inginkan ia tuangkan kedalam karakter buatan nya.
Semua sifat, segala sesuatu yang ia inginkan. Semua nya.

Ia iri dengan karakter nya sendiri, sering, ah tidak, ia selalu iri.

"Kalian mempunyai apa yang aku inginkan,
Tetapi aku juga mempunyai apa yang kalian inginkan"

Ia selalu bermimpi untuk memeluk comfort character nya.
Ia selalu bermimpi untuk menjadi penulis hebat.
Ia selalu bermimpi untuk menjadi sosok yang bisa dibanggakan.

Ia selalu, bermimpi.

Bermimpi, Berkhayal

Dua kata yang bisa mendeskripsikan XX.

"Kalian lihat Realm of Dream milik ku?"
"Dunia itu, sangatlah sempurna"

"Terlalu sempurna untuk manusia biasa untuk ku"
"Semua yang ku inginkan disana"
"tetapi, itu semua hanya imajinasi"

"Ini realita, kenyataan nya itu semua hanya imajinasi ku seorang diri"

"Dunia ini sama sekali tak adil, kata banyak orang"

"Tapi menurut ku dunia ini netral, semua kembali bergantung dengan situasi"
"Ah, betapa indah nya dunia imajinasi ku.."

"Sayang aku tak bisa mengunjungi nya"

"Aku ingin sekali bertemu semua oc ku"
"Memeluk mereka, bercanda bersama mereka..."

"tetapi di realita ini, aku harus berjuang"

"Ah XX, kau ngomong apa sih?"
"Ga ada yang ngerti apapun yang barusan kau omongkan.."

"Ya.. benar.."

"Hadeh apaan sih yang barusan aku bicarakan"


"Ugh lupakan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Illusion DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang