*** H A P P Y ***
R E A D I N G !!Sepulang menjemput ketiga temannya, mereka berkumpul di kamar Tsanaya.
Duduk melingkar di atas karpet bulu berwarna biru muda. Di hadapan mereka ada meja kecil yang di atasnya sudah tersedia camilan, juga jus jeruk yang terlihat begitu segar dan menggoda. Pasalnya hari ini cuaca sangat terik.
Suasana yang awalnya tenang, berubah gaduh akibat teriakan Bianca.
"Tsanaya Aldara Maheswari! Sumpah demi apapun lo baru beberapa hari di sini, kenapa tubuh lo makin kerempeng kayak gak pernah makan!" teriak Bianca heboh. Mengusik ketenangan sahabatnya itu.
"Biancampret! Lo bisa anteng dikit gak sih, sadar diri. Ini rumah orang, bukan hutan," ketus Tsanaya.
Bianca mengerucutkan bibirnya. Hendak menjawab lagi, tetapi diurungkannya.
"Udahlah, Nay. Nggak usah nanggepin Bianca. Lo nggak apa-apa kan di sini?" Kini Bella yang buka suara. Gadis berparas cantik yang menyukai dunia dance itu terlihat begitu mencemaskannya.
Tsanaya tersenyum. "Gue nggak apa-apa, Guys! Kalian berlebihan kalo cuma karena khawatirin gue sampe ikut ke sini."
"Nay, gimana bisa lo baik-baik aja? Bokap lo di luar negeri. Nyokap lo benci setengah mati sama lo tanpa alasan yang jelas. Kembaran lo? Yah lo punya dia, tapi nyatanya kalian gak bisa terus sama-sama. Temen juga lo nggak punya, Nay," jelas Amora.
Tsanaya tersenyum. Ia beruntung memiliki tiga sahabat seperti mereka. Meski sedikit mengesalkan, mereka tetaplah sahabat terbaik yang ia punya.
"Udah ah, yang penting kalian udah di sini. Apa rencana kalian selanjutnya?" tanya Tsanaya.
Bianca menarik ujung bibirnya sebelah, membentuk senyum smirk di wajahnya.
"Mau cari cogan," jawabnya yang langsung dihadiahi jitakan oleh Bella.
Pletak!
Bianca mengaduh. Cukup sakit jitakan Bella. Jangan salah, meski perawakannya tak terlalu tinggi, Bella juga termasuk anak yang menggemari aktivitas olahraga pencak silat.
Jadi tenaganya lebih kuat dibanding yang lain, kecuali Tsanaya tentunya.
"Kita mau sekolah juga di sini. Besok bantuin kita urus administrasi di sekolah baru lo juga, ya?"
Tsanaya mengangguk dan tersenyum manis.
***
Sepulang sekolah Galaksi tak langsung pulang. Ia menyempatkan diri pergi ke basecamp geng motornya, Alaska.
Ditemani Kenzo dan Abimanyu tentunya, mereka seperti tak terpisahkan. Apapun yang dilakukan Galaksi, dua sahabatnya itu pasti ikutan.
Riuh terdengar saat motornya memasuki area warung Bu Inem. Tempat sederhana yang mereka claim menjadi basecamp.
"Wah pak bos dateng, nih!" sapa Adrian, wakil ketua geng Alaska.
Galaksi tersenyum dan duduk di samping Adrian. "Mumpung jam segini udah pulang. Biasanya kalo rapat osis sampe sore, malem baru bisa ke sini."
Jangan tanyakan Kenzo dan Abimanyu kemana? Mereka sudah ngacir ke dalam warung untuk memesan mie rebus dan es teh.
"Gimana anak-anak aman kan?" tanyanya lagi pada Adrian yang dijawab dengan acungan jempol.
"Lusa ada balapan bos, mau ikut nggak?"
Galaksi mengangguk. "Daftarin aja."
Beberapa saat mereka diam getar di ponsel Galaksi terdengar. Tertera nama "Sekretaris" di layar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tsanaya
Teen FictionTsanaya Aldara Maheswari benci keluarganya! Kehidupan yang diawalinya dengan menjadi anak brokenhome. Bukan hal yang mudah. Ia harus menerima kenyataan-kenyataan pahit dari masalalu orang tua dan kembarannya. *** Tania Eldira Maheswari. Gadis kemb...