- Nathaniel -

10 1 0
                                    

*** H A P P Y ***
R E A D I N G !!

Galaksi menatap bingung gadis yang ia kenal anak baru di kelasnya itu.

Tania sudah panik bukan main di ranjangnya. Bagaimana kalau Tsanaya memukul Galaksi? Masalahnya mereka sedang di rumah sakit sekarang.

"Naya, ini bukan salah Galaksi. Ada yang sengaja mau nyelakain kita," ucap Tania. Berharap kata-katanya mampu meredam amarah kembarannya itu.

Tsanaya melepas cengkeraman di kerah Galaksi dengan sedikit dorongan membuat lelaki itu sedikit terhuyung.

"Awas kalo gue tau lo nyakitin Tania. Gue bikin hidup lo nggak tenang."

Setelah mengatakan itu, Tsanaya menghampiri Tania. "Mama udah lo kabarin?"

Tania menggeleng. "Jam segini mama belum pulang."

"Yaudah. Lo balik sama gue. Dan lo ...." Tsanaya berbalik menghadap Galaksi. "Balik sana, lo udah gak dibutuhin di sini."

"Gue mau anter Tania balik," gumam Galaksi yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Tsanaya.

"Udah, Gal. Lo balik duluan aja. Gue aman sama Naya."

Mendengar kata-kata Tania yang seperti tengah memohon padanya. Akhirnya Galaksi mengalah dan melangkah keluar.

Lelaki itu menyusuri koridor dengan perasaan tak tenang.

"Shit!" umpatnya saat ingat bagaimana anggota The Blues mencelakainya dan Tania.

Ia hanya mengalami luka lecet-lecet, berbeda dengan Tania yang kakinya sudah bengkak dan membiru. Terlebih semua itu salahnya.

Ingatannya kembali pada kejadian beberapa menit yang lalu, bagaimana Naya tiba-tiba hendak memukulnya dan mengatakan ia kembaran Tania.

Apa itu semua bohong? Jelas sekali mereka tidak mirip layaknya saudara kembar. Sifatnya pun berbanding terbalik. Tania super kalem, sedang Naya? Bar-barnya nggak ketulungan.

Tunggu dulu, bukankah anak kembar biasanya namanya hampir sama. Kenapa mereka tidak? Tsanaya Aldara Maheswari dan Tania Eldira.

Sedikit mirip tapi kenapa tidak ada nama Maheswari juga di belakang mama Tania.

Galaksi menggeleng. Yang terpenting sekarang adalah atur strategi balas dendam.

***

Tania akhirnya pulang bersama kembarannya. Meskipun sedikit ada rasa tidak enak sudah mengusir Galaksi, tetapi ini demi kenyamanan bersama.

Ia tidak tau senekat apa Tsanaya sekarang. Mereka juga baru bertemu setelah bertahun-tahun pisah.

Yang ia tahu, kembarannya itu tak suka basa-basi dan rasional. Terlihat dari sikapnya tadi pagi saat Tania bilang ingin menjemputnya. Dengan terang-terangan Tsanaya menolaknya.

"Nay, tadi lo kemana? Baru hari pertama kenapa izin?" tanya Tania memecah keheningan.

Tsanaya menoleh, mengusap puncak kepala Tania lembut. "Temen-temen gue dari luar negeri dateng. Gue jemput mereka."

Tania mengangguk paham. Taksi yang mereka tumpangi sampai di depan gerbang rumah kediaman Natasha.

Tsanaya membantu memapah tania masuk. Keduanya membeku saat melihat Natasha berdiri bersidekap tangan dengan tatapan tak bersahabat.

"Apalagi sekarang? Setelah terakhir kali saya mengusir kamu, belum kapok juga? Dan apa ini? Kamu menyelakai putri saya!" Natasha mengambil alih memapah Tania dan membantu putrinya itu duduk di sofa ruang tamu.

Dia TsanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang