"Berdirinya saya di sini, ingin menyampaikan persoalan ujian semester 1-", "yang dilaksanakan secara online" lapangan yang tadinya hanya diisi keheningan dengan secara serentak murid-muridnya bersorak hore, ada juga yang bilang 'yahhh' dan ada juga yang langsung protes 'pak! nanti klo daring saya ga di kasih uang saku pak!'
"Gabisa nak, kita ternyata harus mengalah lagi dengan si kororong itu-, jadi harus?!", "FAMILY FRIENDLY!", "Pintar!"
Sedangkan di UKS. Ada Jovan yang leha-leha memejamkan matanya santai. Dia bolos upacara hari ini. Lain cerita dengan Jordan yang tengah membereskan buku-buku di perpustakaan. Ia dimintai tolong oleh pengurus perpustakaan.
"Setelah mereka masuk ke sekolah ini, pastikan penyamaran mereka kuat dan tidak mudah diketahui orang" rupanya Jordan mendengar dari dalam perpustakaan. Ia buru-buru mengumpat di balik meja resepsionis.
"Saya tidak mau tau, intinya besok anak-anak itu sudah harus saya lihat ada di sekolah ini." panggilan terputus sepihak. "Gara-gara perempuan gila itu, gue jadi ikutan ngurusin dendam gajelas nya itu- brengse*" Jordan buru-buru mematikan alat perekam suaranya dan bergegas ke jejeran buku paling belakang.
Ia selalu membawa itu kemana-mana, termasuk sekolah. Karena juga pihak sekolah melarang siswa-siswi membawa ponsel.
