10. hitam dan putih

27 4 1
                                    

Aku dan Kangjoon-Oppa sepakat untuk nonton Trolls, demi menghargai kerja keras NCT Dream yang mengisi soundtrack nya. Tapi jadwalku sangat padat sampai-sampai kami nggak menemukan waktu yang tepat untuk pergi. Pada akhirnya kami tetap memaksakan diri untuk mengosongkan waktu di hari terakhir Trolls tayang. Berkat itu, Kangjoon-Oppa jadi sibuk sekali, membagi beberapa pekerjaan untuk di kerjakan setelah pulang kencan.

Um, apakah ini .. kencan?

"Aku udah reservasi tempat untuk makan malam nanti. Menunya Ramen. Tapi yang ini spesial, akan ku pastikan baunya nggak amis dan cocok dengan lambungmu," kata Oppa dari sambungan telepon.

Aku tersenyum kecil, agak tersipu. Akhir-akhir ini aku jadi menyadari kalau Oppa selalu memperhatikan aku. Tindakannya penuh perhitungan dan dia selalu berhati-hati. Dia terlalu baik untuk menjadi pendamping pribadiku.

"Oppa, makasih,"

"Hm'm," gumam Kangjoon-Oppa. "Jangan lupa makan siang, maaf aku nggak bisa menemanimu siang ini. Aku jemput jam 4 sore ya?"

"Iya,"

Dan klik, telepon di tutup. Aku menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya pelan-pelan.

Kencan?

Aku nggak pernah kencan sebelumnya. Kalau cuma sekedar jalan-jalan, liburan dan makan bersama, kami sudah sering melakukannya sejak masih kecil. Jadi, kenapa istilahnya berubah?

Biar begitu, aku tau, istilah kencan sangat berarti untuk Kangjoon-Oppa. Saat itu, batasan antara aku dan dia akan terbuka, dia tidak akan menganggapku sebagai 'tuan putri', tapi sebagai seorang wanita, begitupula sebaliknya. Kangjoon-Oppa pantas untuk menunjukkan perasaannya padaku. Makanya aku, nggak bisa menolak waktu dia mengajakku untuk nonton Trolls sekali lagi.

Hhhh.
Hubungan pria dan wanita itu sulit. Kenapa bisa, seseorang jatuh cinta? Dan cinta itu apa, nggak ada yang tau. Perasaan yang aneh. Perasaan yang menyakitkan. Perasaan yang membuat banyak orang terluka.

Seperti Mama misalnya.

Aku tersenyum kecil, teringat masalalu yang buruk.

Oke, itu agak sulit untuk di jadikan contoh.

Seperti ..

Hmmm, siapa lagi yang sedang jatuh cinta di sekitarku?

"Apakah Miss Lee punya pacar?" tanyaku sambil menoleh pada wanita itu, dia sedang berdiri di depan pintu.

"Saya tidak punya, Nona,"

"Kenapa? Bukannya Miss Lee masih muda?"

Miss Lee tidak menjawab, dia terlihat kesulitan. Mungkin pertanyaanku terlalu sulit.

"Kalau cinta?"

Semakin sulit.

Aku bisa melihat Miss Lee gelagapan, sedikit. Aku jadi merasa bersalah sudah bertanya hal-hal yang nggak jelas padanya, dia pasti bingung.

"A.. apakah nona mau makan cemilan siang? Saya akan membawakannya untuk nona,"

Aku tertawa dalam hati, Miss Lee sedang menghindari pertanyaanku. Tapi, walaupun aku nggak begitu ingin makan cemilan, aku tetap mengangguk, membiarkannya melarikan diri.

"Bawakan juga makan siangku, aku akan menunggu,"

Miss Lee menunduk sopan, lalu buru-buru meninggalkan ruangan. Aku tersenyum semakin lebar melihat gerak tubuhnya yang kaku.

Oh, tentu saja aku punya seseorang yang sedang jatuh cinta di sekitarku.

Na Jaemin.

Aku menghampiri vas bunga di atas meja kerja. Di sana ada bunga Lily Oren pemberian Jaemin seminggu yang lalu. Bunganya tak lagi segar, tapi warnanya masih terang. Aku berusaha keras untuk membuatnya tetap cantik lebih lama daripada yang seharusnya.

Finding James | Na Jaemin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang