❆
2 JAM telah berlalu. dan kini, [ name ] .. gadis itu tengah merebahkan diri di halaman yang penuh dengan rumut hijau di depan kediaman Adeilla . Tak perduli bahwa rumput itu kotor atau udah ada taik ayamnya . Kaki gadis itu sudah sangat loyo karena terus berjalan tanpa henti .
Awalnya, [ name ] mengira bahwa kediaman 'pemandunya' ini dekat dan gabakal sejauh ini . tapi .. ya .. karena [ name ] itu kadang agak polos, dirinya malah menaruh harapan tinggi setinggi harapan kamu yang mengharapkan husbu kamu menjadi nyata.y
"Sampai kapan kau akan terus berbaring di sana ? Kau seperti gembel, kau tahu ?"
[ Name ] berdecak kesal . Baru kenal sehari aja dah kek gini . Gimana di kemudian harinya ?
"YA YA YA !! INI AKU GA REBAHAN LAGI KOK" ucap [ Name ] dengan nada kesal dan tinggi . Dengan cepat dirinya sudah berdiri tegap dari acara rebahannya .
Adeilla yang melihat itu pun berdehem pelan . Kemudian, ia pun mulai menampakkan sebuah ember kayu yang ada di tangannya kepada [ name ] -- tunggu, ember kayu ?
HAP !! / kek Suara dinosaurus.y
[ Name ] dengan cekatan berhasil menangkap lemparan dari Adeilla . Iya . Embernya di lempar .
Untung dulunya [ name ] adalah seorang penangkap yang handal . Soalnya ikut ekskul basket sih -
"Reflek mu lumayan juga . Timbalah air dengan ember itu dan mandilah setelahnya . Aku akan memasakkan makanan untukmu" ucap adeilla .
Mendengar itu, [ name ] pun segera membenarkan ember yang ada di tangannya . "Makasih, reflek ku emang bagus dari dulu . Masak yang enak ya ."
Memasang senyuman seperti gojo yang ngeselin, [ name ] pun berjalan ke arah sumur sembari melambai ke arah adeilla dengan background bunga bunga di sekeliling nya .
****
"Adeilla, bukannya di jaman sekarang udah ada kran air ya ?"
"Sebenernya ada, tapi akan lebih bagus kalo kau menimba . Biar otot otot tanganmu sudah ada sejak dini ."
[ Name ] pun mengangguk angguk setuju dengan perkataan adeilla .
"Btw,, masakan mu tadi enak . Ntar malem masakin lagi ya ?" ucap [ name ] dengan aura berbunga bunga
"Latihan dulu, baru ku masakin ." ujar Adeilla dengan raut datarnya .
[ Name ] pun berdecak kesal . Namun beberapa menit kemudian rautnya pun berubah menjadi normal kembali Kala benaknya mengingat suatu hal .
"Pernafasannya gimana Del ? " tanya nya"Kau mau menggunakan pernafasan apa ? Nanti biar kubuatkan . Kau siapkan saja nama nama bentuknya . Minimal 10 bentuk dalam satu pernafasan yang nantinya akan kau gunakan ." jelas Adeilla secara rinci . Membiarkan [ name ] memanggilnya dengan sesuka hati . Asal panggilannya masih normal, isoke aja sama adeilla mah
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ I S E K A I ❞ [ KNY X READER ]
Fanfiction❝Hingga pada akhirnya, sang penulis pun mengirim kita berdua untuk mengubah takdir dunia ini. ❞ ; Terikat oleh masa lalu, dan terikat oleh jiwa nan lama. Sehingga mengharuskan dirinya kembali membuka paksa lembar usang nan penuh dengan pilu itu. Kem...