Jisung menyentakkan kakinya kesal, anak yang baru saja menginjak umur ke 16 tahun itu mengerucutkan bibirnya malas. Dia itu baru saja pindah rumah, baru tiba dari Busan 10 menit yang lalu dan belum beristirahat.
Tapi mamanya yang cantik plus cerewet itu sudah menyuruhnya untuk memberikan kue sebagai tanda perkenalan kepada tetangga didepan rumah mereka. Mukanya masih sangat kucel dan belum mandi, bahkan pakaiannya saja belum diganti.
"Mengesalkan." Jisung menggerutu.
Pantas saja waktu akan berangkat ke Seoul mamanya itu terlihat sangat sibuk. Membeli banyak kue untuk dibagikan kepada tetangga baru mereka nanti.
Jisung terus menggerutu hingga tiba didepan rumah tetangganya. Pintu pagarnya terbuka jadi Jisung memutuskan untuk masuk, berjalan pelan hingga tiba didepan pintu rumah megah itu. Mata cantiknya mencari dimana letak bell rumah itu, tapi ia tidak menemukannya sama sekali.
Akhirnya dengan malas-malasan Jisung mengetuk pintu rumah itu tiga kali. Walaupun ia kesal, tapi ia juga tetap mengingat pesan mamanya untuk berlaku sopan.
"PERMISI! SPADA!! ANYBODY HOME? YUHUU ADA TAMU!"
Jisung mengetuk lagi pintu rumah itu sampai terdengar suara kunci dengan pintu yang akhirnya terbuka sempurna.
Jisung yang niat awalnya ingin teriak lagi malah menahan nafas. Terdiam dengan wajah memerah, bengong dengan mulut yang terbuka.
"Adek, kamu tidak kenapa-kenapa kan?"
Seorang pria tampan yang tampaknya baru saja selesai mandi berdiri didepan Jisung. Dengan rambut basahnya yang sedang dikeringkan menggunakan handuk putih, hanya memakai celana training panjang tanpa memakai baju.
'Perutnya kotak-kotak. Pengen Jie mamam.' Jisung memekik dalam hati.
Retina Jisung masih terpaku menatap pemandangan yang menyegarkan matanya disore hari itu. Bisep yang mengembang, dada bidang si tampan yang masih basah itu mengalirkan setetes air yang turun menuju pusarnya.
Jisung meneguk ludahnya kasar. 'Pengen Jie jilat.'
"Ada yang bisa saya bantu?"
'Help! Suaranya kayak ngajak membina rumah tangga bersama.'
"Hei .." pria tampan itu sedikit menyentuh pundak Jisung, ingin menyadarkan anak itu dari sesi melamunnya.
'Sentuh lagi. Ayo sentuh dedek lagi, Om.' Jisung membatin gila. Ia lantas menatap Pria didepannya itu dan tersenyum.
"Mmm ini Om ehh Kak ehh apa sih ... aku manggilnya apa ya?" Jisung bingung sendiri.
Pria tampan itu terkekeh. Lantas menyandarkan tubuhnya pada pintu sambil menatap Jisung.
"Apa saja boleh." Jawab pria tampan itu.
"Yeobo boleh? Hehehhee" ucapan Jisung membuat pria tampan itu tertawa.
"Tetangga baru?" Tebaknya.
"Iya Om. Kenalkan nama aku Baby."
Pria tampan itu tersenyum lalu menatap Jisung. "Baby?"
"Yes, Daddy ..."
Jisung lagi-lagi tertawa karena omongannya sendiri. Ia lantas menggelengkan kepalanya dan menyodorkan bungkusan yang sedari tadi ia pegang. "Maaf, Om .. ini ada sedikit oleh-oleh salam perkenalan dari Papa dan Mama. Semoga suka ya Om, kalau kurang bisa mampir ke kamar aku."
Pria tampan itu hanya menggelengkan kepalanya. Ia sudah terbiasa digoda seperti ini, hanya saja kali ini yang menggodanya adalah anak dibawah umur. Lucu dan menggemaskan, tapi sangat ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Jaemin, Nikah yuk!
Romance"Yang seumuran memang menawan, tapi Om Jaemin sangatlah menggoda."