bagian 5 : what it's mean?

129 18 5
                                    

"HAH?"

"BUKAN ORANG DARI DIMENSI INI?? MAKSUDNYA?"

setelah mendengar cerita dari Zeha, Namjoon memutuskan untuk mengumpulkan kelima anggota lain, mengadakan rapat. Tentu saja mengenai kasus Zeha.

"Eh, kalian— tenanglah sedikit." Namjoon menengahi para membernya yang terlihat rusuh.

"Namjoon, lo gak lagi bercanda, 'kan?" Seokjin memicing curiga. Awas jika Namjoon dan Jeongguk memainkan sebuah prank.

"Astaga. Apa Abang lihat wajah ku tengah bercanda sekarang?" Dengus Namjoon.

"Dilihat, memang dia bukan seperti orang yang lupa ingatan, walau agak mencurigakan." Timpal Yoongi. Ia memandangi Jeongguk yang dipikirnya sedikit berbeda.

"Tapi, bukannya ini aneh? Terlalu rumit dipikir secara logis." Jimin ikut menimpali.

"Otak pintar Bang Namjoon aja kayaknya gak bakal berguna sekarang, kalau diajak berpikir realistis." Sahut Taehyung.

"Gue udah memikirkan hal ini sebenarnya."

Mereka menatap Zeha yang tampak berpikir. "Memikirkan— apa?" Tanya Seokjin.

"Kalau gue berada di dimensi kalian, jadi tidak salah lagi. Jeon Jungkook yang kalian maksud sekarang pasti ada di tempat gue saat ini."

"Eh?!"

"Jiwa kita tertukar, seperti itu mungkin istilahnya?"

"Tapi, ini benar-benar diluar nalar. Bagaimana kalau dia berbohong?" Seru Taehyung. Zeha berdengus mendengarnya, matanya memutar malas.

"Well, jika dilihat dari gesturnya. Zeha cenderung menggigit bibir ketika ia gugup. Sedangkan, Jungkook menggigit jemarinya ketika ia gugup." Ucap Namjoon.

Seokjin menaikkan satu alisnya, "Hanya karena itu lo bisa membedakan?"

"Kalian juga pasti memahami jika memperhatikan adik kita selama ini."

"Benar juga.. Jungkook lebih manja kalau dia sedang sakit. Yah, walau sekarang status dia hilang ingatan."

"Dia terlihat lebih dewasa. Bukannya begitu?"

"hm, menurut gue dia masih bayi di mata gue." Semua tertawa mendengar ucapan Yoongi.

"Dibilang lebih dewasa, sedari kecil gue memang—"

Zeha menghentikan ucapannya dadakan. Tanpa sadar, ingatan masa lalunya terekam dalam benak. Ia menggeleng pelan.

"Lagi."

"Eh?"

Namjoon tersenyum, "Ini kelima kalinya lo gigiti bibir lo. Lagi."

"M— maaf."

"Dari pada berpikir yang lain. Kita harus cari cara balikin Jungkook asli, kan?"

"Dengan cara?" Hoseok cepat bertanya pada Zeha.

"Apa ada yang memiliki handphone genggam?"

Seokjin segera mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Ia memberikannya pada Zeha.

"Didunia sana ada ponsel?" Tanya Jimin. Menyerngit.

Zeha balas mengangguk tanpa memaling wajah. Ia sibuk memperhatikan ponsel tersebut. "Tentu saja ada. Tapi, bukan kah ini model ponsel lama? Sudah 10 tahun sejak ponsel seperti ini dirilis. Kenapa masih dipakai?"

Yang lain membolakan mata, "Heh, sembarangan. Ini ponsel keluaran terbaru. Kami menjadi Brand Ambassador smartphone kalau lo ingin tmi."

"Eh?" Zeha mengerjap mata.

Namjoon nampak terdiam, lantas ia menghela nafasnya. "Ada kemungkinan dimensi Tempat Zeha tinggal saat ini teknologi nya lebih maju daripada dimensi peradaban kita disini."

"Ditempat ku sudah tidak ada listrik."

Namjoon mengangguk paham.

"Lah, terus disana pakai apaan?" Tanya Seokjin heboh.

"Kami menggunakan udara. Meski pemakaian listrik hanya digunakan disaat tertentu seperti pemadaman listrik atau hal darurat lainnya." Zeha mengetikkan sesuatu pada ponsel tersebut. Menekan debit angka disana.

"Lo mau apa?" Tanya Yoongi, sedikit mencuri pandang pada ponsel Seokjin.

"Mengirim email pada nomerku."

"Apa bisa?"

Zeha menggeleng tak pasti menanggapi, "Tapi, dicoba tidak ada salahnya, bukan?"

Drrrt. Drrtt.

"Oh?"

Mereka semua terkejut.

Pesannya dibalas!

"Berhasil." Zeha melirih smirk tipis. "Dan, sepertinya adik kalian juga tengah panik atau sedang memproses keadaan juga sekarang." Zeha memperlihatkan isi pesan masuk tersebut pada keenamnya.

Mereka menelan ludah. Typing mereka hampir sama persis, tapi yang Jeongguk terlihat sedikit berenergi.

"Tapi, kenapa bisa kalian bertukar dimensi?"

"Gue gak tau apa kita bertukar dimensi atau sekedar bertukar jiwa. Karena disana gue juga bertatto. Seperti anak ini."

Keenamnya menghela nafas mereka. Mendadak lesu karena kejadian tidak berlogika ini. Well, walau tidak juga. Karena semesta ini pasti luas, tidak mungkin hanya satu dimensi bumi saja yang berjalan. Pasti ada kehidupan lain yang hidup berdampingan di waktu yang sama seiring masa yang berjalan.

"Apa maksud semua ini." Lirih Zeha pusing.

All Rights Reserved.
copyright © 2022

Regards.
#𝒦

bosenin, gak? Lanjut or nah? jangan lupa tinggalkan apresiasi dan terima kasih sudah mampir baca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS World : Heartbeats.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang