bagian 3 : im you.

111 23 2
                                    

Jungkook mengedarkan pandangan tatkala kedua matanya berada disebuah tempat asing— kamar dengan nuansa dominan black grey yang minimalis. Ia mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata.

Jungkook bangkit dari tidurnya, lantas mengernyit dalam mendapati dirinya terbangun ditempat aneh. "Apa gue mimpi lagi?"

"Zeha, bangun!"

Huh?

Jungkook bungkam ditempat. Pintu sudah gedor oleh seseorang, terlihat buru-buru.

"Lo ada jadwal meeting perusahaan. Bangun dan cepat bersiap, gue kemarin sudah bilang, 'kan?"

Apa? Meeting? Perusahaan?

Jungkook total blank mendadak.

Ia bangkit dari tidur dan berjalan menuju pintu kamar. Membukanya. Lantas pandangannya menatap presensi seorang pemuda yang kini sudah berlipat tangan. Kesal.

"Kok belum siap-siap?! Rapatnya nanti mulai jam sepuluh, Zeha. Ini udah jam setengah sembilan pagi. Cepat mandi!" Bengis pemuda itu.

Jungkook meringis mendengar celoteh orang dihadapannya ini. Cerewet sekali.

Namun, raut wajahnya kembali dikejutkan oleh seseorang yang ia kenali kini berdiri dihadapannya. "K- kak Taehyung?"

Orang itu mengernyit. Menatap Jungkook yang masih melebarkan mata padanya. "Hah?"

"Kak Taehyung. Lo kak Taehyung, kan?!"

"Mabuk ya, lo? Taehyung siapa, anjir." Cecar Pemuda itu. Jungkook kembali diam dengan desiran aneh. Ia kembali menatap sekeliling.

Ruangan mewah namun minimalis, lampu gantung kamar yang terampik elegan diatas langit-langit kamar. Ini bukan dorm-nya, maupun apartemen miliknya.

"Zeha!"

Jungkook mendadak pusing, ia menggaruk keningnya lantas menghela nafas. "Boleh.. gue tahu ini tahun berapa?"

Pemuda itu mengernyit, namun tetap menjawab pertanyaan Jungkook. "2022."

"Apa lo kenal sama boy group yang namanya Bangtan?"

Pemuda itu terdiam cukup lama. Nampak berpikir, "Bangtan? Memang ada nama boy group seperti itu?"

"...hah?" Jungkook total tercengang. Mulutnya terbuka separuh dan keningnya mengernyit.

"B- bentar. Lo yakin ini tahun 2022?"

"Kenapa, sih? Kok lo aneh. Lihat aja jam di kamar lo itu. Disitu kan juga nunjukin penanggalan sekarang."

Jungkook beralih menatap jam yang terpancar di dinding kamar. Jam tersebut tidak berupa benda atau senyawa, melainkan jam dinding yang dipancar lewat cahaya, seperti layar movie. Namun anehnya dimana alat LCD itu?

Tidak penting. Sekarang yang terpenting, ia harus memastikan perkataan orang tersebut. Ia fokus pada tulisan dibawah jam. friday, 2022 xxxx xx.

Goddam hell.

Jungkook meneguk ludahnya susah payah. Lalu, beralih menatap pemuda itu lagi. "Ini kita dimana sekarang?"

"Korea selatan." Hah?

"Na— nama lo siapa?"

Meski dilanda bingung akibat sikap Jungkook, pemuda itu menjawab. "Arkan. Aldebaran Arkana."

Bahu jungkook melemas seketika. Apa-apaan ini?

Ia mundur perlahan dan membuat Arkan cemas dengannya. "Zeha, lo engga papa?"

Jungkook tidak menjawab. Ia lantas berlari pada jendela besar berlapis soft gorden tersebut.

Beda.

Ini memang Korea. Tidak salah lagi, memang ada beberapa bangunan aneh atau benda terbang berupa mobil atau apalah yang harus Jungkook sebutkan itu.

Namun, jelas. Ini memang Korea. Tapi kenapa nama mereka terlihat bukan Korea sekali.

"Zeha—"

Ting!

Jungkook merasakan ponsel di sakunya bergetar. Ia mengambilnya dan lagi terkejut dengan ponselnya yang terlihat aneh.

PONSEL APAAN INI. KENAPA TEMBUS PANDANG GINI??

Oh. Ada pesan?

Tanpa mementingkan celoteh Arkan disamping yang tampak mengkhawatirkannya. Ia membuka ponsel tersebut, untung tidak dikunci.

 Ia membuka ponsel tersebut, untung tidak dikunci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

god. what's goin' on?

All Rights Reserved.
copyright © 2022

Regards.
#𝒦

kok tumben gue bisa mikir alur beginian. :D anw, dont forget to vote bangtan on choeaendol guys. kalian udah jadi siders, jangan sampe jadi siders vote pula ya. :)

BTS World : Heartbeats.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang