🖤🖤🖤
.
.
.
Tak terasa Malam sudah tiba, kini Jimin tengah mencari Hoodie kesayanganya di lemari."Ini Hoodie item gue kemana dah, perasaan kemaren masih ada di lemari terus sekarang malah ngilang." Gerutunya sambil menghamburkan isi lemarinya.
Jimin terus mencari Hoodie nya.
Sampai.
Gak sadar.
Kalo ada.
Bunda Boyoung, berdiri di depan pintu kamarnya sambil melipat kedua tanganya di depan dada.
.
.
"Nah akhirnya ketemu juga nih Hoodie." Ujar Jimin, ia masih belum sadar sama keberadaan Bundanya.Jimin langsung memakai Hoodienya, lalu mengambil hpnya, dan hpnya ia masukkan ke dalam saku Hoodienya.
Saat ia berbalik.
Betapa terkejutnya, karna.
Bunda Boyoung berdiri di ambang pintu kamarnya, sambil mengangkat satu alisnya.
"H-hallo Bunda." Ujarnya sambil berkekeh.
"Beresin!."
"Ntar aja ya Bun."
"Gak ada nanti' beresin sekarang!!."
"Atau kamu mau di marahin Ayah?!."
Alhasih Jimin harus membereskan baju" nya dulu.
°°°°
"Boleh ya Pah, Chae perginya gak sendiri kok." Sedari tadi Rosé lagi meminta izin sama Papah Hyungsik, untuk pergi ke Cafe.
Tapi Papahnya hanya menggeleng-geleng.
"Plisss boleh ya Pah, Mah?."
"Emangnya kamu perginya sama siapa?." Ujar Mamah Sohee.
"Sama They pretty."
Mamah Sohee langsung menatap Papah Hyungsik, lalu berujar, "Gimana Pah izinin atau enggak?."
Lalu Papah Hyungsik nampak berpikir sebentar, lalu berujar, "Oke Papah boleh."
"Yeyyy."
"Tapi Jam 9.30 sudah harus pulang!." Rosé langsung mengangguk, "Oke Pah."
Lalu Rosé langsung salim sama Papah Hyungsik, dan Mamah Sohee.
Lalu ia langsung ngibrit keluar rumah.
.
.
.
Di depan pagar rumah Rosé, They pretty sudah menunggunya sedari tadi."Gimana di bolehin gak?." Ujar Lisa, bertanya pada Rosé.
Rosé hanya mengangguk sebagai jawaban 'iya'.
"Yeyy, dah yok kita berangkat sekarang."
"Lis gue nebeng sama lo ya." Lisa hanya mengangguk, lalu Rosé naik ke motor Lisa.
Lalu They pretty pun pegi ke Cafe, tempat biasa mereka nongkrong.
°°°°
Sesampainya di Cafe, They pretty memarkirkan motor mereka, lalu mereka turun dan masuk ke dalam.
Saat mereka masuk kedalam Cafe, mereka melihat anak Gamers yg sedang ngobrol.
"Samperin yok." Ujar Jennie, They pretty hanya mengangguk, Lalu mereka menghampiri meja anak Gamers.
.
.
"Allo." Anak Gamers langsung menoleh ke sumber suara dan telihat ada They pretty di depan mereka."Boleh gabung gak?." Ujar Jennie, lalu Gamers mengangguk.
"Boleh gabung aja." Ujar Taehyung, lalu They pretty duduk di depan anak Gamers.
Jadi duduknya tuh berhadapan.
"Tumben kalian cuma berlima?, Jimin mana?." Ujar Rosé.
"Belum dateng." Ujar Eunwoo, Rosé hanya ber 'oh' ria.
"Tumben lo nyariin Jimin?." Tanya Daniel.
Rosé menggeleng, "Gak papa kok."
.
.
.
"Allo, sorry gue telat." Ujar Jimin, baru datang.Lalu Jimin pun duduk di samping Eunwoo, karna hanya kursi di sampang Eunwoo kosong.
Dan itu berhadapan sama Rosé.
"Lama Banget sih lo, tuh tadi lo di cariin Rosé." Ujar Mingyu, berkekeh.
Rosé langsung memberikan tatapan tajam pada Mingyu, "Apaan sih lo, gue gaka ada nyariin Jimin."
"Boong, orang tadi lo nanya in Jimin." Ujar Jihyo.
"Gak ada!."
Jimin hanya diam menyimak perdebatan, kawan"nya.
.
.
.
Bebrapa menit kemudian akhirnya perdebatan itu selesai.kini Anak Gamers lagi mabar dan They pretty lagi main hp.
TBC.
.........Voment👍
Gajekan ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Boy | Jirose [HIATUS]
Teen FictionLuarnya doang Ice boy, Aslinya dia Baik, Suka menolong, Jujur, Penyanyang, dll.