2.

383 17 10
                                    


Sudah hampir satu jam Hyewon duduk di halte. Menunggu seseorang menjemput nya namun tak kunjung datang.  Udara malam cukup dingin. Sesekali hyewon mengigit kuku nya sebagai pelampiasan.

"Aissh!  Kenapa dia gak ada kabar sih?  Bilang aja kalau gak bisa jangan kasih gue harapan kayak gini sial!" ditengah dumelan nya, Hyewon tersentak tatkala suara klakson mobil  mengejutkan nya.  Kedua matanya memicing. Harapan nya adalah pria yang telah janji buat menjemput nya.

"Lo nunggu siapa?  Mau bareng?"
Rupanya Ten.

Sial

Hyewon menghela nafas resah. Kenapa harus dia lagi dan lagi.

"Yaudah kalau gak mau bareng gue duluan ya" Ten nyadar diri merasa diabaikan.  Ia pun gak akan maksa.

"Yaudah gue ikut lo" Hyewon berkata cepat.  Meski ada rasa kecewa dan juga asa.  Ia tak mau menunggu sampai kedinginan disini.  Ten tersenyum girang.  Segera membukakan pintu untuknya.  Hyewon duduk disamping nya tanpa banyak kata dan Ten pun melajukan mobilnya dengan tenang.

Sepanjang jalan tak ada orbolan diantara keduanya dan Ten sedikit mengalah  untuk tidak memaksa sang wanita yang sudah jelas gak mood dengan nya.

"hoaamm" refleks menguap. Hyewon  mulai ngantuk. Sesekali matanya mengerjap agar tidak tidur. Entah gimana jika dia bablas dan Ten pasti akan memanfaatkan nya lagi.

"Tidur aja won. Gue gak akan memperkosa elu kok" ucap Ten menohok.  Hyewon menoleh dan tersenyum kecut.

"Siapa yang jamin?  Tadi pagi aja lu ena enain gue di lift. Huh!" ucapnya ketus.. Ten mengusap kepala nya dengan lembut.

"Ya udah terserah lo" untuk nya dia benar-benar bersabar.  Hyewon speechless. Tindakan pria ini sangat manis membuat perasaan nya kadang goyah dan Hyewon tidak menyukai itu.
Hyewon kalah. Lagi dan lagi. Matanya enggan kompromi dan diapun ter tidur di mobil.  Ten tersenyum sembari menepikan mobil nya.

"Gue bawa lo pulang kerumah. Bukan ke tempat gue." Ten berkata sendiri. Yah sebenarnya ia tau semua tentang nya.  Sampai hal terkecil sekalipun. Beberapa tahun menjadi stalker nya meski belum mendapatkan hati nya. Tak apa.  Ten gak akan nyerah. 

"Ayo!" gak ada niat membangunkan. Ten menggendong hyewon dan membawa nya ke dalam.  Yah perempuan ini seperti orang mati jika sudah tidur.

***

Bunyi alarm yang cukup kencang membangunkan wanita bermarga choi itu dalam sekejap saja.

"Hoaammhh morning~" seketika senyum nya terumbar karena berada di tempat semestinya. Tidak ada sosok Ten yang selalu membuat mood nya down.  Hyewon merasa hidupnya kembali normal setelah beberapa jam kemarin- seolah terjebak dengan nya.
.
Kakinya menuruni ranjang-berjalan menuju cermin.  Memperhatikan dirinya yang sejak kemarin sampai lupa berkaca.

"Pagi won~ sekarang dan seterusnya lo harus kuat ngadepin si Ten!  Hanya dua minggu. Ok!" mengepalkan tangan nya. Hyewon bertekad.

"Semoga selama itu gak ada yang terjadi diantara gue sama dia" kembali pikiran cemas menghantui nya.  Hyewon memegang dada kirinya yang terasa sedikit nyeri jika mengingat sosok pria chittapon itu.

"Ihh.. " mendesis. Bahkan bulu kuduknya pun jadi ikutan merinding.  Begitu besar pengaruh Ten pada kegoyahan hatinya.

**-*

Masih berada satu project pemotretan dan kali ini lokasinya di sebuah pantai yang ada di luar kota. Yah walau sedikit makan waktu tapi view nya gak mengecewakan dan Hyewon pun menyukai pantai tentu nya.

Sambil menunggu sang model bersiap , Hyewon pun prepare peralatan nya.

"Chan, lo bisa fotoin gue gak?  Gue juga mau ambil moment disini" ucapnya mendadak narsis. Memberikan kamera pada sang asisten yang langsung melakukan nya tanpa ragu.

Story Love (Ten-Won) | 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang