bagian 3 : dinner first time with family

1 1 0
                                    

Ruang makan yang luas dengan hidangan mewah di atas meja,  para pelayan berlalu lalang untuk meletakkan segala yang di perlukan dan meninggalkan ruang makan setelah semuanya selesai. 

Chintia duduk di samping Chandra yang ngotot untuk duduk di samoingnya,  orang yang mengaku sebagai ayah dan ibu tirinya serta saudari tirinya duduk berhadapan dengannya.

Ini adalah makan malam pertamanya dengan keluarga pemilik asli.

Tidak ada yang bersuara,  Chandra terus menaruh beberapa lauk pauk di atas piringnya.

[Sudah cukup]

Barulah Chandra berhenti saat melihat catatan saudarinya.

"Habiskan.  Kamu sangat kurus" dan mulai mengisi piringnya sendiri.

Chintia tersenyum lalu mengambil  daging sapi dan meletakkan dia atas piring Chandra dan tersenyum.

[Kamu juga harus makan dengan baik]

Chandra tersenyum senang.  Saudarinya sangat baik. 

Mereka berdua makan dengan senang seakan dunia milik dua saudari kembar itu. Melupakan 3 anggota keluarga lainnya.

Raline tidak menyangka bahwa saudari tirinya yang bisu dan hidup di desa pinggiran akan begitu cantik walaupun tubuhnya kurus.

Dia selalu memfeto dirinya sendiri bahwa dia pasti hitam,  jelek dan kurus. 

Siapa yang mengatakan bahwa anak desa itu akan jelek!

Raline mengertakkan giginya kesal dan ibunya yang duduk di sampingnya menyenggol tubuhnya untuk tidak melakukan sesuatu yang impulsif.

Irhan sebagai kepala keluarga,  menatap dua saudara kembar itu dengan tatapan rumit.

Setelah makan malam selesai dan semua hidangan di atas meja di gantikan oleh makanan penutup. 

Irhan membuka suara,  "asisten Tuan Herace mengirim pesan,  tiga hari kemudian,  kalian akan bertemu di restoran Xximu"

Raline menggengam sendoknya dengan kesal.

Apakah tuan Herace akan tetap menerima calon yang cacat?

Chintia tidak menanggapi karena menurutnya itu tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Melihat putrinya tidak menanggapi membuat Irhan kesal dan menatap Chandra yang juga tidak menanggapinya.

"Anak nakal.  Apakah kamu mendengar apa yang ayah katakan?" teriaknya yang membuat Chintia terkejut.

Jantungnya berdetak kencang,  selama dia hidup di dunia aslinya,  dia belum pernah di bentak walaupun pamannya jahat tapi dia tidak pernah memarahinya.

Ini.  Apakah ini keluarga pemilik tubuh?

Apakah dia akan baik baik saja?

Chandra melihat saudarinya yang pucat semakin pucat dan tatapannya bingung tidak mengerti.

Apakah tidak ada yang mwngatakan pada adiknya tentang lerjanjian pernikahan?

Chandra menatap kepala pelayan bingung.

Kepala pelayan merasa bersalah,  dia melupakan itu karena dia berpikir bahwa tuan sendiri yang akan mengatakannya. Siapa yang mengira bahwa tuan akan begitu keras.

Berdehem oelan dan berkata,  "Tuan.  Nona pertama belum mengetahui hal tersebut. Saya tidak mengatakannya karena saya pikir tuan sendiri yang akan memberi tahu nona pertama"

Irhan menarik napas kesal, dia terlalu muak meluhat putri cacatnya.

Rani yang sedang menenangkan suaminya Tidak megangkat suaranya dan hanya duduk diam.  Dia harus menenangkan putrinya yang sedang kesal.

Karena Menyukaimu Tidak Dengan Suara Tapi Dengan PerlakuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang