Part 9

7K 654 76
                                    

Jennie sudah menghabiskan sup Gamjatang nya dengan air mata yang terus menerus mengalir deras membasahi kedua pipi nya, bahkan dia terus menerus terdengar menarik ingus nya yang keluar dari hidung nya, bukan karena Gamjatang itu pedas, namun sakit hati yang ia rasakan karena Lisa, membuat nya terus menerus menangis.

"Nak, Mom mau bicara." Ucapan ibu Lisa yang tiba-tiba membuat Jennie tersedak dari suapan terakhir nya.

Ia terbatuk dan memukul lembut dada nya lalu meminum air putihnya.

"M-mom?" Gumam Jennie setelah menelan air putih nya dan berdeham, dengan cepat dia menghapus air mata nya dan menyeka ingus yang berada di hidung nya.

Ibu Lisa tersenyum dan duduk di sebelah Jennie, tangan hangat nya menyentuh tangan Jennie, Jennie merasa canggung dan mencoba untuk menatap ibu Lisa.

"Apa kau bahagia dengan Lisa?" Tanya ibu nya yang membuat Jennie lagi-lagi tersedak dan kembali minum air putih nya.

"Sorry mom, ku rasa Gamjatangnya terlalu pedas sampai aku tersedak bumbu cabai terus menerus." Gumam nya lalu berdeham lagi.

"Aku.. aku bahagia dengan Lisa, Mom." Ucap Jennie yang tidak berani lagi menatap wajah ibu mertua nya.

Ibu Lisa menarik napas nya. "Mom bisa merasakan bahwa kau memang wanita baik-baik, bahkan kemarin saat acara pernikahan mu dengan Lisa, aku berbincang dengan Daddy mu dan dia orang yang sangat baik, maksud ku.. jika Lisa, anak ku sampai menyakiti mu, aku sendiri yang akan turun tangan untuk melindungi mu, walaupun dia putri tunggal kesayangan ku, jika dia salah tetap akan salah di mata ku."

"Jadi, jangan ragu untuk bercerita pada ku tentang yang kau rasakan hari ini pada Lisa, aku tahu kau pasti sangat kecewa karena dia membatalkan honeymoon kalian dan aku tahu.. kau pasti sangat amat kecewa karena Lisa telah mengingkari untuk pulang dan makan masakan mu, padahal kau rela menunggu nya sampai ralut malam dan tidak ikut makan malam bersama kami."

"Kau berhak marah pada nya Jennie, jangan menjadi istri yang lemah, sikap Lisa sama seperti Daddy nya, dia sangat keras kepala, dingin, bersikap seenak nya, sering mengatur, tapi jika kita lebih keras pada nya, aku yakin dia akan menurut nanti nya."

Ibu mertua nya terus menerus bicara panjang lebar, Jennie hanya mendengarkan dengan baik diam sampai ibu mertua nya selesai bicara.

Andai saja Jennie bisa cerita yang sebenarnya bahwa mereka menikah tidak di dasari dengan cinta, mungkin ibu mertua nya akan mengerti kenapa sikap Lisa ke Jennie terlihat sangat dingin dan seolah tidak peduli.

Jika saja Jennie adalah Rosè, mungkin Lisa akan sangat amat bersikap manis pada Rosè bahkan malam setelah pernikahan mereka tidak akan ada air mata kesedihan seperti yang di alami oleh Jennie saat ini.

"Aku baik-baik saja mom, Lisa sangat baik pada ku, tadi dia memang sangat sibuk maka dari itu dia pulang telat." Jennie masih saja membela Lisa, mungkin dia juga tidak ingin membuat Ibu mertua nya itu kepikiran banyak tentang rumah tangga mereka.

"Baiklah, mom percaya pada mu, besok.. Mom dan nenek akan kembali ke Thailand, ku harap kalian bisa baik-baik saja, aku sangat menyukai mu sebagai istri, Lisa." Gumam ibu mertua nya dengan suara yang lembut dan menghangatkan.

Jennie tersenyum menatap ibu mertua nya. "Terimakasih karena telah mencemaskan ku, mom."

"Bisakah kau berjanji pada ku satu hal, Jennie?" Tanya nya lembut dan mengelus punggung tangan Jennie.

"Apa itu mom?"

"Jaga rumah tangga mu seperti kau menjaga nyawa mu sendiri, apa pun yang terjadi." Ucap ibu nya menatap kedua mata Jennie, Jennie menganggukan kepala nya.

AFTER MARRIED (GxG) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang