SMA JKT48 SCHOOL
"Hei minggir, sang kepala bulan mau melewati bumi jangan jangan mau berotasi dia haha" Canda Oniel berada disamping gue meledek Lulu yang baru saja memangkas rambutnya lebih pendek dan juga merupakan teman sebangku Oniel
"Kocak gaming rupanya anda ini hahaha.." sahut olla tertawa
Gue hanya bisa menahan tawa sedangkan Lulu tertunduk malu, suara Oniel memang terdengar besar membuat semua orang di sekitar kami pun ikut melirik. "Lo habis makan gorengan berapa Lu?" tanya Oniel kesal dan Lulu menaikkan alisnya
"Gak banyak sih cuma satu doang" ujar Lulu santai, gue sama Oniel terdiam memandangnya.
Apa dia sedang berbohong? Nih ya gue jelasin. Kebiasaan seorang Lulu kalo makan gorengan bu rani, si penjual gorengan terenak di depan sekolah pasti ga bisa cuma makan satu doang. Lah sekarang dia bilang kalo dia cuma makan satu gorengan?
Tidak masuk di akal.
"Halah! Gak mungkin kalo cuma satu. Kemarin aja gue mau beli tau-tau habis di borong lo semua" ucap oniel tak terima
Comment 1..
"Bener banget, kemarin gue liat banget lo beli gorengan bu rani beli 3 bilangnya 2 ngaku lo." Ikut olla
Comment 2..
Lulu melotot, Oniel terlihat takut menghadapi mata Lulu. Malihat mereka berdua gue merasa senang, bisa aja ya kan tumbuh sesuatu yang tidak mereka sadari. Semoga saja, gue jadi ga sabar menunggu hari itu.
Pukul 09.45
KANTIN SMA JKT48 SCHOOLGue tipe orang yang tidak terlalu suka dengan keramaian, kenapa? Pertanyataan yang selalu membuat gue merasa bosan setiap kali mendengarnya. Ya, mau bagimana lagi bagi gue keramaian hanya menciptakan jarak antara gue dan segalanya.
kedamaian gue ga boleh ada yang ganggu.
"Adel, ayo laper nih!" Teriak Lulu cerewet memanggil, lagi lagi karena dia gue jadi menunduk malu
"Mulut lo itu mirip toa tau gak lo! B.E.R.I.S.I.K" Olla ikut kesal, kali ini ia harus berkata seperti itu agar Lulu sedikit memahami jika suara nya itu selalu membuat orang bersamanya menjadi pusat perhatian semua orang
Gue menggeleng kepala, tiga orang didepan gue ini akan kembali memanas dan memulai perang seperti biasanya. Ga tau deh, cape banget kalo udah ketemu mereka kerjaannya berantem mulu.
"Lo bener bener ya! OLLA ONIE-"
"Udahlah ribet banget deh lo bertiga, makan ya makan." Ajak gue melerai perdebatan di antara pasangan gengsi ini, Oniel lulu maksud gue dan syukurnya mereka mau mengikuti perkataan gue ya walaupun dengan mata yang masih saling menatap.
Sedangkan flora sama mira diam aja dari tadi, gue bingung tumbenan banget mereka diem begitu.
"Flo, lo gpp kan?"
Tanya gue berbisik, flora masih aja diem lah gue tambah bingung mau nanya lagi takut dia risih tapi gue penasaran aja kenapa rasanya kaya gue lagi didiemin dia.
You know lah, ga enak banget digituin.
"HOIIII SEPI AMAT!!! AYO DIMAKAN MAKANAN LEJAT DAN BERGIJI MASA LO ANGGURIN AJA MAHAL GW BILANG MAHAL SEBEL BANGET HERAN GUE."
Olla dengan teriakannya sukses membuat perhatian semua orang teralihkan ke kami.
"Aelah teriak mulu dah ga putus tu gendang telinga lo." Ucap mira pada akhirnya ikut buka suara
"Pita suara kali ga? Kenapa jadi gendang telinga lo bawa bawa." Sambung Lulu dibalas kekehan oleh mira
"Ya gue emosi aja dari tadi pada sibuk diem, orang mah sibuk ngapain kek lah ini malah sibuk bengong aje lu pada. Mau gue sewain dj biar kita goyang bareng nih yang bayar entar biar adel." Olla melirik kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN AND NIGHT (Delshel)
Fanfiction"Cihh! Ga usah sok polos deh lo!" Teriaknya meneriaki orang yang sedang memukulku. Siang itu aku berusaha bersikap biasa saja, sulit sekali untuk bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Bagaimana tidak aku bahkan tidak tau salahku dimana aku malah di...