Follow dulu sebelum membaca
Story Warning ⚠
⚫Violence
⚫GxG
⚫Love
⚫Note Futa
⚫🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Langsung baca aja lagi males ngasi deskripsi ahaha...
Cerita ini hanya fiksi belaka, jika nama tokoh, tempat kejadian waktu dll nya ada persamaan mohon d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SPESIAL UPDATE
CERITA INI AKAN VICKY PUBLISH SETIAP 2 MINGGU SEKALI TEPAT DI HARI MINGGU JADI SETELAH BROKEN S2 DI-UPDATE MAKA MINGGU SETELAH NYA VICKY UPDATE FF INI YAITU LOVE PSYCHOPATH
JANGAN LUPA DIVOTE
KAMSAHAMNIDA...
Disebuah ruangan dengan cahaya remang seorang wanita berdiri dengan tubuh dipenuhi oleh darah, daging-daging tergantung itu sudah terbelah menjadi beberapa bagian. Dengan tatapan dingin dan lidah nya menjilat bibirnya yang terkena cipratan darah.
Ditangan kanan nya masih memegang mesin gergaji berukuran sedang, tukang jagal ini lalu meletakkan mesin gergaji yang ia pegang dimeja besi tepat disebelah.
" Bersihkan dengan benar " ucapnya dengan datar sambil meraih handuk yang diberikan oleh bodyguard nya.
Beberapa bodyguard itu lalu melepas daging yang tergantung dan memasukkan nya kedalam poliback dan mereka taruh kedalam sebuah freezer yang ada disana.
Daging itu bukan sembarang daging melain kan daging manusia.
Beberapa jam sebelumnya tepat disebuah clup malam tanpa sengaja seorang pria bertubuh gempal tiba-tiba duduk disebelahnya dan mengerayanginya.
Pria itu mengira bahwa gadis itu sama seperti wanita-wanita lain yang berada didalam clup sana untuk menjual tubuhnya.
Wanita ini hanya diam tanpa ekspresi, pria itu meremas payudara nya dan membuat kesabarannya habis, dengan suntik bius yang iya bawa pria itu seketika pingsan dibuatnya.
Hanya dengan kode mata dua bodyguard nya pun paham lalu membawanya keluar dari dalam clup tersebut.
Lalu wanita ini kembali pergi ke clup malam lain nya, clup yang biasa ia kunjungi untuk menyaksikan para jalang bermain sex dihadapan nya.
Dengan topeng menutupi setengah wajahnya, ia disambut hangat oleh seluruh karyawan disana. Mereka tahu lalu segera berjalan terlebih dahulu menuju room khusus untuknya.
" Mau berapa orang Miss ?" Tanya si pelayan dengan sopan.
" 3 " singkatnya lalu si pelayan mengangguk dan memanggil beberapa wanita yang memang bekerja disana.
3 wanita masuk secara bersamaan dengan hanya menggunakan ligerin, ia duduk dengan kaki menyilang kekanan dan tangan terbentang disandaran sofa.
Dua diantaranya melakukan hal yang seperti biasa yang ia inginkan, perlahan kedua wanita itu membuka ligerin nya, detik kemudian ekor matanya melihat kearah salah seorang dari mereka yang masih terdiam.
