Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ctt:
cerita ini adalah lanjutan dari cerita One shot My sexy classmate (18+)
__________
"Huueek!!! Huuueekk!!!! "
"mual lagi ya nak?"
"iya mah HUEEEKK!!! "
ibu paru baya menghampiri sang anak yg sedang membungkuk di wastafel, senyum tipis terukir melihat anaknya, ia mengelus badan belakang sang anak agar tenang.
"kayak gitu mamah dulu ngidamin kamu sayang, sabar ya kamu pasti ngelewati nya" ucap sang ibu lembut
gadis cantik yg tengah ngidam langsung memeluk ibunya dengan erat, isak tangis mulai terdengar dari gadis yg tengah hamil muda itu namun sang ibu terus memberikan pelukan ternyaman agar sang anak merasa baik.
"hiks maafin Anin maahh... Anin bukan anak yg baik"
mata sang ibu terpejam kuat, hatinya merasa sakit seperti apa yg di rasakan anaknya saat ini, air matanya pun ikut melewati pipi dan mencoba sabar menghadapi bencana ini.
"udah naak.. kamu ngga usah merasa bersalah, nasi sudah menjadi bubur, sekarang kamu harus tetap melanjutkan kehidupan mu tanpa bersedih lagi, jangan nangis naak.. kamu tetap anak terbaik buat mamah" ucap sang ibu di sertai tangisan.
tangisan Anin semakin pecah ketika mendengar ibunya menangis, dirinya merasa telah manjadi anak yg tidak berguna karena sudah membuat sang ibu menangis, selama hidupnya belum pernah ia melihat ibunya menangis seperti ini dan hebatnya ibunda Anin masi bisa menerima anaknya yg tengah hamil di luar nikah, bahkan dia belum menyelesaikan sekolahnya, tapi sama seperti yg di bilang sang ibu, semua sudah terjadi dan kita harus tetap menjalaninya.
keduanya larut dalam kesedihan di dapur, sang ibu tetap memberikan kesabaran pada Anin agar dirinya tak menyesal dengan apa yg telah terjadi.
"Anin... " panggil seorang pria dari arah belakang mereka, keduanya saling menoleh ke arah sumber suara.
"Aldy.. " ucap sang ibu dengan senyum, Anin juga ikut tersenyum melihat orang terkasih nya. perlahan ia melepaskan pelukan nya pada sang ibu dan sang ibu juga mengangguk mengerti isi hati sang putri
"udah samperin calon suamimu" ucap sang ibu menghapus air mata anaknya, Anin lalu kembali melihat Aldy dan berjalan menghampiri nya, sang ibu juga ikut dari belakang Anin.
"Aldy gimana sekolah kamu?" tanya ibunya Anin
"alhamdulillah lancar tante," ucap Aldy memberikan salim pada orang tua Anin, ibunya Anin senang melihat sifat sopannya ini, bahkan dirinya tidak menaruh amarah pada Aldy yg sudah menghamili anaknya.