ayo🤨🔞

4.4K 186 53
                                    

Childe menarik Zhongli kekasur dan sepertinya siap untuk bermain dengannya.

Childe: "iya ini permen kok, buat kamu tentunya"

Kini firasat zhongli tidak enak dengan permen yang dia bawa tersebut.

.
.
.
.
.
.
.

"Zhongli..... Sepertinya aku perlu menghukum dirimu.."
Childe menggigit telinganya zhongli, menjilatinya hingga membuat Zhongli bergetar dan mengeluarkan desahannya, karena Childe merasa kurang cukup tiba-tiba saja tangannya yang nakal membuka kancing zhongli satu-persatu dan memasukkan tangannya kedalam bajunya zhongli.

Tangan childe meraba-raba seluruh tubuhnya zhongli dan membelai salah satu puting miliknya zhongli, memainkan, menarik, hingga mencubit putingnya zhongli.

"Chil-dee apah yg...ngh.. apah..  kau... Lakukanhh" zhongli kini benar-benar terlihat sangat merona kacau dan hanya bisa pasrah tubuhnya dipermainkan oleh childe.

Childe mengangkat wajah sayu Zhongli dan mengajak berciuman, yang awalnya berciuman biasa kini ciuman tersebut semakin panas dan mengajak lidah zhongli menari-nari bersama dan tangan yang nakal masih memainkan puting milik Zhongli. Zhongli berusaha untuk memberontak dari ciuman panas tersebut, tapi itu membuat Childe semakin bersemangat karena dia tau yang zhongli inginkan darinya.

Childe melepaskan ciuman panas tersebut hingga saliva milik keduanya saling terhubung menatap wajah zhongli dan pandangan sayunya dengan Saliva di bibirnya, membuat Childe semakin tergoda dan benar-benar ingin memakannya.

"lihatlah wajah nakal mu zhongli, seperti kucing kecil liar,yang ingin di kawinkan" bisik childe seduktif untuk merangsangkan tubuh zhongli dengan berbicara hal kotor kepadanya.

"Kamu membawa permen ini kan... Aku yakin kamu siap memakannya.." childe membuka permen tersebut dan mengigitnya di bibir, zhongli yang merasa bingung dengan yang dilakukan childe hanya bisa pasrah. Childe membuka celananya dan menunjukkan penisnya dihadapan Zhongli.

Zhongli terkejut dengan ukuran penis milik childe yang begitu besar, Zhongli tidak yakin bakal muat di lubangnya. Tapi childe meletakkan permen tersebut di ujung penisnya tersebut dan menyuruh zhongli untuk menghisapnya.

"Ayo zhongli kamu harus menghabiskannya" childe menunjukkan seyum tidak berdosanya kepada Zhongli. Dan zhongli yang hanya bisa pasrah cuman bisa nurut dengan perkataannya.

Zhongli memasukkan penis childe pelan-pelan kedalam mulutnya, tapi karena Childe mudah terbawa suasana dan hawa nafsunya, childe memegang rambut zhongli dan memaksakan zhongli untuk menghisapnya. Zhongli menangis karena perlakuan Childe yang begitu kasar kepadanya namun dia menyukainya.

Childe memajukan mundur kepalanya Zhongli untuk membuatnya cepat keluar dan segera ingin memberikan banyak benih untuk Zhongli.

"Ngh.. kamu benar-benar hebat dalam melakukan hall ini zhongli~" Childe telah mencapai titik akhirnya dan akhirnya mengeluarkan semuanya kedalam mulutnya zhongli dan menyuruhnya untuk menelan semuanya. "Emmm~~... Chil-deee~~ ngh..."

Childe menarik kepala zhongli dan melihat wajahnya yang di penuhi dengan sperma miliknya membuatnya ingin bermain lagi bersama zhongli karena wajah cantiknya.

Childe membaringkan kembali zhongli dan bersiap untuk melakukan lebih lagi kepadanya. Tangan nakalnya childe masuk kedalam celana zhongli dan meremas belahan pantat sekal zhongli. Hal tersebut membuat Childe tambah bersemangat dan memegang pinggang ramping zhongli untuk mendekati dan menekan pantatnya dengan penis miliknya dan menggeseknya sensual membuat Zhongli merasa terangsang dan mendesah nikmat.

"Lihatlah lubang pantatmu zhongli... Basah sekali" menatap Zhongli yang seksi dengan museum,dan membuat Zhongli semakin memerah merona.
Childe memasukan jari telunjuknya kedalam lubang milik Zhongli dan terus menambahkan jarinya tersebut membuat Zhongli mendesah nikmat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

{Childe x Zhongli} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang