1 : rumput laut

7.7K 776 272
                                    

Upin Ipin Lazuardi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Upin Ipin Lazuardi

Sesuai janji 100 komen langsung up 🤭


***

Desahan, geraman, hentakan, orgasme yang hezz menakjubkan..

Semuanya terekam jelas diingatan Luna mulai dari club malam hingga mereka berakhir di hotel ini, wanita itu hanya diam sambil melihat ke jam yang menunjukkan pukul 8 pagi. Di sampingnya masih ada manusia yang kemarin ia sebut impoten sedang memeluknya erat, Luna bahkan bisa rasain nafas yang menghembus halus di lehernya.

Semua gara-gara Danilla!

Tubuh Luna mendadak kaku, bingung harus bangun atau pura-pura tidur, jika semalam ia masih setengah mabuk setengah sadar maka pagi ini ia sadar total! Otak yang ala kadarnya nggak bisa berpikir harus melakukan apa. Apa yang harus ia lakukan ketika pagi-pagi sudah berada dipelukan seseorang yang baru ia kenal semalam dalam keadaan telanjang! Ia yakin dirinya dan ekhem Jan lazuardi sama-sama telanjang.

Mamaa maafin Luna semalem bego parah, murahan lagi..
Tapi enak..

"Bernafas, kamu bisa pingsan kalo tahan nafas gitu." Suara berat tiba-tiba mengalun indah di telinga Luna.

"Om bangun?!" Kaget Luna.

"Hmm."

"Lep–lepasin tangan om." Cicit Kaluna.

"Biarin sebentar aja."

Sialan! Suara berat itu seolah menghipnotis Kaluna yang langsung diam nggak bergerak sedikitpun bahkan ketika Jan mengeratkan pelukannya.

Ddrrrtt drrrttt

"Itu handphone kamu."

Kaluna menelah saliva gugup terus ngerasa kenapa dia bisa jadi bego kaya gini sih?!
Dia emang bukan Danilla yang bisa enjoy dan terlihat bisa aja sama budaya one night stand. Menyesali kenapa semalam menyetujui ucapan Jan dan berakhir canggung seperti sekarang, ah mungkin hanya dia yang ngerasa canggung kalo Jan sih jangan ditanya lelaki itu sangat tenang terus memeluknya dengan hangat.

Semalam Jan memang bertanya apakah mereka akan melanjutkan hal itu atau enggak, Jan enggak mau ada paksaan atau malah pemerkosaan mengingat Luna memang agak mabuk semalam.
Jan peduli dengan consent.
Consent is important.

Dan semalam mereka saling menikmati.

"Nggak mau angkat telpon itu?" Suara Jan kembali membuat Luna gugup.

"M–mau.. lepas dulu."

Jan hanya melonggarkan pelukannya, Luna mengambil handphonenya, banyak panggilan tidak terjawab dari Danilla.

"Dan.."

"Nyettt!! Lo dimana? Dibungkus sama siapa lo semalam?! Lo nggak dibungkus om-om kan?!" Danilla terdengar khawatir, Luna mencibir bukannya semalam Danilla sempat menawarkan om-om padanya, sekarang khawatir juga kalo dia sama om-om.

Sugar, please! (Jeno - Karina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang