Accident

165 14 8
                                    

Chan masih bekerja seperti biasanya. Changbin juga bersikap seperti tidak ada yg terjadi. Keduanya lebih memilih untuk sibuk bekerja, karena penerbitan edisi terbaru majalah SKZ tinggal beberapa hari lagi. Deadline hari kamis dan perlu segera dicetak.

"Chan hyung, tolong bantu aku mewarnai rubrik fashion. Aku perlu memperbaiki bagian yang lain!", ucap Felix

Chan mengangguk dan mengambil alih pekerjaannya. Sampai-sampai mereka semua lembur dan mengabaikan makan siang. Hal ini berlanjut sampai ke esokan harinya. Malam kemarin Changbin tidak mengganggu Chan dan dia beristirahat dengan tenang. Hanya saja, hari ini.. Changbin memarahinya dengan bermacam-macam hal. Pewarnaan yg tidak serasi lah, tata letak yg tidak estetik dan banyak lainnya. Chan menahan keinginannya untuk menangis. Dia seorang namja (pemuda), harga dirinya dipertaruhkan ketika menangis.

.

Skip time

.

Hari kamis pun tiba, semua orang seperti akan melakukan perang. Sudah seperti Zombie berjalan ketika Manager Seo meneriaki mereka dengan pekerjaan yg belum beres dan menyuruh untuk bekerja lembur. Tepat pukul satu siang, semua kesibukan berakhir. Mereka menyelesaikan pekerjaannya, tinggal manager yg menyerahkannya ke bagian percetakan. Chan terkapar di desknya, dia tidak menyangka.. Bekerja benar-benar semelelahkan ini?. Haa, dia sedikit menyesal menolak tawaran untuk menjadi pengajar (dosen) di almamaternya dulu.

Tiba-tiba semua orang bertepuk tangan. Meskipun masih linglung, Chan ikut-ikutan sajalah. Manager Seo datang dan ikut dalam keramaian. Dia memuji kinerja beberapa orang dan mengatakan jika mereka akan mengadakan makan malam kelompok hari ini. Changbin berkata, bahwa dia sempat melupakan kedatangan pegawai baru. Maka dari itulah, malam ini ia akan menebusnya dan mentraktir semua orang. Chan tersenyum sopan tidak ingin menanggapi lebih jauh.

"Kemasi barang - barang kalian, kita akan pergi mengadakan pesta!", seru Changbin

Seluruh pegawainya berseru riang dan berlalu mengemasi barang-barangnya. Tapi..

"Ada masalah pada perusahaan percetakan!", seru Sana

Dia berlari tergesa kemari karena masalah yg terjadi. Seo Changbin berlalu keluar menemuinya.

"Apa masalahnya?", tanyanya

"Salah seorang pegawai merusak mesin cetak, tidak hanya satu tapi beberapa sekaligus. Sepertinya, dia sedang memproteskan sesuatu. Aksinya itu di ikuti oleh pegawai lainnya. Jika masalah hanya pada mesin cetak, hal itu tidak akan menunda penerbitan majalah kita. Akan tetapi, mogok kerja.. Sangat sulit untuk ditangani", jelas Sana

Asisstennya Dahyun juga turut serta menghela nafas pasrah menyetujui ucapannya.

"Kita pergi kesana dulu untuk mengecheknya.. !", ungkap Changbin

Sana setuju, dan meminta Dahyun memanggil Jackson untuk turut serta. Pupus sudah agenda berpesta dan makan bersama malam ini, ada masalah yg perlu diatasi secepatnya. Changbin kembali kekantornya dan bersiap. Disaat dia berniat pergi, Changbin melirik kearah Chan.

"Ini pertama kalinya kau mengunjungi perusahaan percetakan, Bukan?. Aku akan menunjukanmu beberapa hal.. !", serunya pada pegawai baru.

Hyunjin hendak protes, karena disaat genting seperti ini.. Tidak seharusnya Boss memberi penjelasan pada pegawai baru. Akan lebih baik, jika pegawai senior yg dibawa untuk membantunya. Tapi, Sana segera mendukung pernyataan manager Seo. Hyunjin pun bungkam.

"Yaa, lebih baik.. bawalah pegawai baru untuk pelatihan!. Magnae.. Kau sangat beruntung.. !", seru Sana

Chan merengut, dia bukan termuda disini jika dilihat dari umur. Tapi, kalau urusan lama bekerja, memang dia tergolong sangat baru.

MR. Perfect (ChangChan Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang