Entahlah, gw ngerasa lingkungan kerja itu adalah lingkungan yang paling berbahaya untuk kepribadian kek gw. Apalagi hati gw lagi parah-parahnya. Bisa-bisa penyakit menunda akut gw udah gw engga bisa kendalikan. Kagak lucu kalau gw harus healing tidur 2 hari tanpa bangun lagi, kek plis lah tolong itu yang terakhir.
Dan memang, orang yang agak mirip dengan gw ngaku kalau, "Kita memang selama ini sudah terlalu keras pada diri sendiri." Kek gw sadar orang punya struggle dan keunikan masing-masing, tapi gw ada feeling kalau gw ngerasa gw seperti ngeluarin lebih banyak usaha supaya lebih bisa "berkamuflase" dari pada orang sekitar. Kek seakan-akan orang lain kayak engga perlu melakukan penyesuaian yang gimana-gimana kek udah cocok aja dia sama keadaan. Sedangkan gw kayak harus berusaha lebih keras untuk tetap terus berkonsentrasi agar selalu nyadar apa yang harus gw lakukan agar tampak cocok pada keadaan sekitar.
Ibaratnya, orang kalau wajahnya udah mulus, mau dia engga pakai bedak pun dia aman, dia tidak perlu usaha penyesuaian yang sampai gimana-gimana. Tapi kalau ada orang yang wajahnya berflek, sudah tanggung jawabnya dia memakai cream penutup flek kalau dia berada di lingkungan yang akan agak canggung kalau dia tidak mengatasi fleknya itu.
Kalau ada orang tidak mabukkan, dia naik mobil aman, tidak perlu melakukan penyesuaian yang sampai bagaimana. Tapi kalau ada orang mabukkan, sudah tanggung jawabnya dia minum obat dramamine untuk mengatasi rasa mabuknya ketika di mobil. Yah bahasanya, ini orang yang kedua sedang berusaha menyesuaikan.
Entahlah, rasanya bila aku yang menemukan hal-hal yang kayak gini lagi memang sudah tanggung jawabku untuk menyesuaikan.
Makanya tipe orang kek aku rasanya kek tidak akan ada pernah habisnya krisis pada dirinya sendiri kalau begini.
YOU ARE READING
Terapi Dari Psikolog
RandomPsikolog menyarankan Ruf untuk membuat jurnal apa saja cerita hari ini namun ditulis jangan terlalu ngalor-ngidul untuk terapi Ruf.