Pagi itu aku mengantarkan Toki bersama dengan ibunya menuju stasiun keberangkatan.
Kami tak banyak bicara pagi itu, masing-masing dari kami menikmati saat-saat terakhir ini, berjalan berdampingan untuk terakhir kali. Kicauan burung di pagi hari terdengar di sela-sela langit, dan dua burng terbang melintasi kami. Mereka terlihat begitu dekat, terbang bersama memutari kami, sebelum akhirnya berpisah menempuh jalan mereka masing-masing. Melihatnya kami hanya tertawa.
Sampai di stasiun, Toki menaiki gerbong kereta yang akan ia ambil menuju Tokyo. Kami hanya saling berhadapan satu sama lain, tersenyum tanpa mengatakan apapun. Tak ada satupun dari kami yang mengucapkan kalimat perpisahan, karena kami tahu akan bertemu kembali suatu saat nanti.
Suara kereta berbunyi, dan kereta diberangkatkan. Melesat jauh, memisahkan jarak antara kami hingga aku tak dapat melihatnya lagi.
Untuk perpisahan sementara ini, aku akan mengucapkan sebuah kata perpisahan, ya
Sayonara…. Toki…
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayonara
Fiksi RemajaTak kusangka, kalimat perpisahan itu harus kita alami dalam waktu yang dekat ini.