๑♡2♡๑

224 47 14
                                    


Anyeong yeorobunnnnn

jangan lupa follow akun ini👻

sebelum baca alangkah baiknya di vote sama komen

call me dvijie, jie, vijie.

jangan lupaaa komennn yaaa

happy reading seng🐨

follow akun aku kuyy

🕊️⌇─➭ My lovely Duke : ๑ ˚ ͙۪۪̥◌ 🌻

Matahari muncul dengan malu malu, semburat dari sinar matahari memasuki celah celah jendela kamar seorang gadis yang sedang merapihkan tempat tidurnya.

Dengan telaten Flavia merapihkan tempat tidurnya, setelah di rasa rapi, ia tersenyum simpul.

menegakkan badannya, Flavia melihat ke sekelilingnya, ternyata sudah rapi semua.

Ternyata hidup di sini lebih menyenangkan.

Flavia berjalan keluar dari kamarnya, ia akan menemui keluarga pamannya yang sedang sibuk mempersiapkan sarapan, begitu pun dengan Flavia, ia masih sadar diri, di sini ia hanya menumpang.

"Selamat pagi," sapa Flavia kepada bibi, paman, dan Thanit.

"Selamat pagi juga," jawab mereka.

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Flavia celingukan.

"Apakah kau mau mengambil sayuran di dekat sungai?" tanya bibi Jill ragu.

"Ahh iyaa tentu saja aku mau," jawabnya antusias, kedua matanya berbinar.

"Aku akan berangkat sekarang, apakah ada bakul untuk tempat sayurnya?" tanya lagi.

Bibi Jill menyerahkan sebuah bakul berukuran sedang.

"Apakah perlu di temani?" tanya Thanit.

"Ah tidak perlu, aku akan belajar mandiri," jawabnya dengan tersenyum lebar.

"Kalau begitu, hati hati." ucap paman Attar.

"Siap paman, bibi Jill, Thanit, aku pergi dulu yaa." kedua tungkai kaki Flavia meninggalkan rumah sederhana itu, sedangkan untuk bibi Jill, paman Attar, dan Thanit hanya mengangguk-angguk an kepalanya.

Sedikit merasa tidak enak hati, paman Attar takut sang ponakan tersesat.

Tetapi ia mengenyahkan pikirannya, ia akan menuruti apa yang Flavia mau, mandiri.

Flavia berjalan melewati akar akar pohon, ia mengedarkan pandangannya, sungguh indah.

Pohon pohon yang bergoyang mengikuti irama dari angin, suara gemericik air yang semakin terdengar jelas, serta beberapa hewan yang sedang berlarian ke sana ke mari.

Sungguh indah, hawa di sini sangat sejuk, matanya terpaku kepada sebuah air terjun yang mengalir dengan deras, melewati bebatuan untuk meluncur kebawah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang