Jadi sore itu diisi dengan acara jalan-jalan oleh keluarga kecil ku. Ada papa, Mama dan juga si bibi. Memang cukup tepat keputusanku untuk mengikutsertakan si bibi dalam acara santai itu. Dia pas banget dijadiin bahan penggembira dalam menghadapi persoalan hatiku yang sedang kacau ini. Selama berkeliling, si bibi terus-terusan bersenandung ria. Aku pun turut meramaikan aksi si bibi dan semakin menambah suasana tidak menentu itu. Mama cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala, memilih nggak bersuara karena sudah dapat dipastikan akan kalah dengan kekompakan aku dengan si bibi.Papa tersenyum ceria, merasa acara saat itu bisa sedikit menghiburku. Lumayanlah, ketimbang berdiam diri terus di kamar sambil terus-terusan mikirin cowok yang nggak jelas seperti Prince.
Ya, semua ini karena Prince, cowok keren, smart, powerful, memiliki otak encer... Pokoknya perfect habis, tapi menjengkelkan buatku. Coba aja dengan tampang charm-nya bikin aku seperti tidak bisa lebih menikmati waktu-waktu senggang ku.
Dia dengan pedenya mulai melakukan ekspansi ke dalam duniaku. Sangat terasa sempit karena di mana-mana selalu aja ada dia. Aku merasa dia telah menyatu denganku sebagai makhluk parasit yang terus-terusan mengusik ketenanganku.
Salah satu cara terbaik buat kamu untuk keluar dari persoalan hati dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang minim atau bahkan sama sekali tidak menguras pikiran, bikin kamu happy, santai dan itu kamu suka.
Aku melakukan itu, dan menurutku kumpul bersama keluarga untuk melewatkan sore dengan minimal jalan-jalan, sedikit nggak bisa mengurangi kesedihan. Aku mencoba menghibur hati untuk tidak terus-terusan bergantung kepada sosok cowok incaran ku.
Ini perasaanku, di mana keberadaan seseorang Prince akan membuat hidupku terasa bewarna dan terasa semakin hidup. Soalnya, seperti aku bilang tadi aku terus-menerus memikirkannya. Apa karena pernah melihatnya waktu SD ku dulu dan dia mampu membuatku meloncat kegirangan. Hanya sesaat, tapi dialah yang pertama kali menghadirkan rasa aneh dalam hatiku. Kagum dan berkembang menjadi cinta.
Cukup sayang dan sangat disayangkan kalau aku harus memutuskan untuk belajar melupakannya. Aku kepikiran untuk memilih ini karena ada alasan yang mungkin saja nggak cewek banget buat semua orang.
Dia cakep dan biasanya bawaan masuk cakep itu belagunya setengah mati, bikin emosi selalu meninggi dari biasanya. Tentu saja makhluk cakep punya peluang besar untuk berubah menjadi seorang drakula pemangsa wanita alias playboy. Aku sudah menangkap kesan ini pada diri Prince, cowok incaranku.
Terus mengingat begitu ngebetnya Ayu sahabatku untuk menjadi pacar Prince membuatku harus berani berpikir positif untuk lebih memilih mempertahankan persahabatan ketimbang bercekcok dengan Ayu.
Nadya vs Ayu dalam memperebutkan cowok, mungkin hal yang wajar dan terdengar lumrah dan pasti awalnya akan biasa-biasa saja, tapi aku takut salah seorang di antara kami tidak cukup kuat untuk menahan kecemburuan dan ketidakrelaan karena merasa kalah dalam persaingan. Kalau sudah begini jadinya merupakan awal dari hancurnya hubungan sahabat. Dan aku tidak menginginkan itu terjadi.
Aku dengan sangat memaksa rela aku untuk rela membiarkan Ayu jalan sama Prince. Apalagi akhir-akhir ini mereka semakin dekat dan ngebikin aku uring-uringan ngga jelas tapi masih terkontrol. Aku mendukung Ayu sahabatku, suatu keputusan paling berat sepanjang hidupku.
Sebagai langkah awal untuk melakukan misi suciku untuk belajar melupakan Prince, aku merengek-rengek minta diajakin jalan-jalan oleh mama dan papa. Ini sedang aku jalani dan kehadiran si bibi membuat hatiku mulai terhibur. Lalu bibi dengan tingkah konyolnya sepanjang perjalanan, di samping terus bersenandung, juga sempat-sempatnya ngelirik anak-anak cowok yang baru gede dengan enggak lupa memamerkan senyumnya. Sangat berlawanan dengan usia tua si bibi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE [ END ]
RomanceDon't Plagiat ❗❗⚠️ Kisah seorang cewek yang bertemu dengan seorang cowok saat pulang sekolah. Ternyata mereka sebelumnya sudah saling mengenal dan cowok itu ternyata teman sekolah semasa SD. Cewek itupun berharap penantiannya selama 5 tahun dan per...