─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────
Buah nangka
Di makan mentah
Hai, pembaca!
Happy reading, yah.─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────
Charlie Adja.
Nama lengkap seorang anak yang memiliki kulit seputih susu, bermata bambi, dagu kecil, hidung yang mungil, pipi bulat dan wajah kemerahan seperti bayi. Siapapun yang melihat pasti ingin menculiknya.
Sayangnya, Dia tidak pernah keluar rumah karena Ibunya selalu menyuruhnya untuk diam di rumah. Alasannya sangat klise, takut anaknya di ambil orang. Pernah ada kejadian ketika Charlie keluar rumah. Para tetangga langsung mengerubungi putranya. Bahkan ada orang kaya yang ingin mengadopsinya dan mengira putranya tinggal sendirian. Untunglah dia datang dan membawa anaknya kembali ke rumah. Sejak itu, ibunya selalu protektif padanya.
Mengenai ayahnya, pria itu sedang berada di luar kota untuk bekerja. Komunikasi mereka tidak pernah putus dan sering mengirimi Charlie hadiah.
Nama ibunya, Lala dan ayahnya bernama Adja . Dia anak tunggal dari mereka berdua. Charlie yang selalu di kurung dalam rumah membuat berat badan anak itu bertambah dan semakin imut di pandang.
"Mama " panggil Charlie. Anak itu baru saja bangun dari tidur. Dia melihat ibunya sedang membuat adonan.
"Mama buat apa? " tanyanya dengan mata yang masih mengantuk dan piyama pokemon yang masih dia kenakan.
"Mama mau buat kue untuk di jual, Sayang. Charlie mandi dulu sana, ya," suruh Lala.
Charlie mengangguk dan menjawab, " iya, Mama." Dia berjalan kembali ke kamarnya.
Selesai mandi, Charlie mengenakan seragam sekolahnya. Ini adalah hari keduanya belajar di sekolah. Mamanya sudah mengizinkannya keluar, tetapi dengan satu syarat harus menyamarkan warna kulitnya. Charlie meluluri seluruh badannya dengan pewarna yang kulit yang di buat oleh ibunya dari bahan alami dan sehat yang tidak akan membuatnya gatal- gatal. Pewarna itu bisa di hilangan kan menggunakan air hangat. Sesudah memastikan badannya berwarna kecoklatan, Charlie keluar sambil menyandang tas micky mouse di punggungnya.
"Mama, Charlie udah siap," ucapnya memberitahu sang Ibu. Dia menghampiri Lala yang sedang menyendokkan ayam goreng dan sayur kangkung ke piring yang ada nasinya.
"Sarapan dulu, Sayang," ujar Lala.
Charlie duduk di kursi dengan susah payah. Dia lalu menyantap sarapan pagi buatan mama tercinta. Lala menaruh bekal ke dalam tas Charlie.
"Jangan lupa habisin bekalnya, ya," pesan Lala.
"Iya, Mama," jawabnya patuh. Dia meminun susu yang sudah di sediakan oleh Lala. Lala mengelap sisa susu di mulut Charlie. Dia akan mengantar putranya ke sekolah sebelum berjualan kue dengan mengendarai sepeda.
Sampailah mereka berdua di depan pagar SD Mawar. Charlie menyalimi dan mencium pipi ibunya seperti biasa sebelum masuk ke kelas.
"Belajar yang rajin. Jangan nakal dan dengarkan penjelasan gurunya, " pesan Lala sebelum meninggalkan SD Mawar.
"Woi, hitam! " seru seorang anak laki- laki berambut keriting dan ada tompel di bawah hidungnya. Di sampingnya ada anak yang tidak memiliki ekspresi sama sekali, datar seperti aspal berjalan.
Charlie menoleh. Senyum cerahnya terbit di bibir mungilnya yang berwarna pink alami. Dia berlari kecil ke arah mereka berdua.
"Jangan lari- lari! " tegur Dante Kaiser, si datar yang berubah jadi kucing manja bila berdua dengan Charlie. Dante menyentil dahi anak itu membuat Charlie mengaduh kesakitan.
"Sakit, Dante, " rengeknya dengan bibir di manyun kan.
Dante menunduk, " sakit, hm? " Charlie mengangguk lucu, " maaf, " ucapnya sambil meniup dahi yang dia sentil barusan. Kemudian dia menciumnya. Sedangkan orang yang berada di antara mereka melongo dengan wajah linglungnya, " Aku siapa? Aku di mana? ".
Dia lalu tersadar dan menatap ke dua temannya dengan tatapan datarnya, " hei, jangan lupa, Aku ada di sini! " tegur Yolan Made.
Dante menatapnya tajam membuat Yolan terdiam. Dia lalu menarik tangan Charlie dengan lembut. " Kelas! " titahnya.
"Ha? " Yolan tidak mengerti dengan kalimat yang di ucapkan oleh Dante. " Kau bilang apa, Dan? " tanyanya. Dante tidak menjawab. Dia melengos begitu saja membuat Yolan kesal. Hampir saja dia menyebut nama hewan legendaris.
Tak lama kemudian, bel sekolah berbunyi. Dan anak- anak kelas 1- B menunggu guru mata pelajaran pertama datang. Charlie duduk di sebelah Dante. Sedangkan Yolan duduk di belakang mereka dengan seorang murid perempuan berkacamata. Namanya Putri Athena. Ana, panggilan mereka pada Putri adalah sepupu dari Dante. Sifatnya cuek dan hanya lembut dengan Charlie saja. Mereka juga tidak peduli dengan warna kulit Charlie yang sering di ejek oleh anak-anak lain. Namun, tidak seorang pun yang berani menindas Charlie, sebab ketiga anak itu akan pasang badan melindungi Charlie. Apalagi mereka bertiga adalah anak dari kalangan elit.
"Kalian pulang aja. Charlie bisa sendiri di sini, kok, " kata Charlie ketika kelas berakhir. Tiga temannya setia menemaninya di halte yang berada di samping pagar sekolah.
"Kami tidak bisa pulang sebelum Tante Lala datang. Bagaimana kalau ada yang menculikmu? " tanya Yolan di benarkan oleh Dante dan Putri.
"Mama bilang gak ada yang menculik orang jelek, " tampik Charlie.
"Kamu gak jelek, " celetuk Dante yang duduk di samping Putri.
"Benar tuh. Kalau kulitmu putih, pasti kamu tambah imut, " sahut Yolan.
"Hem, " deham Putri.
Charlie menghela nafasnya, " terserah kalian saja, deh, " ucapnya pasrah. Percuma dia melarang mereka. Tiga anak ini tetap keras kepala menemaninya. Namun, dia juga sangat senang dengan kepedulian mereka.
"Charlie, ayo Nak! Maaf, Mama telat menjemput kamu. Eh, kalian temannya Charlie, ya? " tanya Lala pada mereka bertiga.
"Iya, Tante, " jawab Yolan mewakili dua kutub yang sayangnya adalah sahabatnya.
" Aku pulang ya, Teman-teman! " pamit Charlie yang sudah duduk di jok belakang sambil memeluk pinggang ibunya.
"Hati-hati, " pesan Dante dengan senyuman tipisnya.
"Hitam, sampai ketemu besok! " seru Yolan saat sepeda yang di kayuh oleh Lala mulai menjauh dari pandangan mereka.
"Pulang." Putri berjalan ke arah mobil yang sudah terpakir di depan pagar sekolah.
"Gini amat punya sahabat dari benua Antartika, " gerutu Yolan sebelum menyusul Dante ke mobil.
Tbc.
Terimakasih sudah membacanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Charlie is Mine! ( Tamat ✔️)
AcakBoys love⚠️ Bagi Dante, Charlie adalah cahayanya. Bagi Mereka, Charlie adalah segalanya. Charlie itu seperti seekor angsa putih yang menyamar menjadi seekor bebek. " Tidak ada yang boleh memiliki Charlie, kecuali aku. Dia adalah milikku! " tekan...