warning!
mature content.
Huang Renjun, lelaki manis yang kini menjadi guru di sekolah menengah atas.
"Selamat pagi anak anak!"
"PAGI KAK RENJUN!!" Serentak murid murid di kelas.
Namun, ada satu siswa yang bernama haechan, ah dia anak nakal, tidak peduli apapun. Dia diam saja sembari memperhatikan sang guru dengan intens. Renjun yang merasa ditatap pun sedikit aneh.
"Baik, mari kita mulai pelajaran ini ya!" Renjun kembali mencoba fokus dan tidak menghiraukan tatapan itu.
*****************************************
KRINGG! KRINGG!!
Bel yang berbunyi dengan keras memecah fokus para siswa-siswi yang sedang menulis, mereka sontak berteriak dan cepat cepat membereskan barang lalu keluar.
Renjun yang ingin pergi namun urung karena melihat ada satu siswa yang masih duduk ditempatnya sendiri. "Donghyuck? Tidak istirahat?" Renjun bertanya dan menghampiri pemuda tersebut.
Donghyuck yang merasa dipanggil mendongak melihat sang guru yang menatapnya sembari memiringkan kepala.
Satu kata yang tersimpan di benaknya, "lucu."
Donghyuck terlalu fokus melihat pahatan indah yang Tuhan ciptakan sehingga ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya membuat fokus itu terpecah.
"A—ah? Nggak kak, gue lagi males istirahat."
"Anyway nanti habis pulang sekolah bisa mampir ke apartemen gue gak kak?"
Lelaki manis itu terkejut, untuk apa Donghyuck mengajaknya pergi ke apartemen nya? Sontak lelaki itu menjawab "Bisa bisa aja hyuck, tapi ada perlu apa ya?"
Fuck, Donghyuck tidak tau harus menjawab apa! "Ah! Iya, ada salah satu pelajaran yang ga terlalu gue pahami, bisa bantu gue kan kak?"
"Boleh, sini alamat apartemen kamu."
Donghyuck memberikan kartu alamat miliknya dan Renjun menerimanya dengan senyuman hangat menghiasi wajah ayunya.
Donghyuck yang melihat pundak lelaki manis itu yang menjauh sontak sedikit berteriak mengatakan "OKE! GUE TUNGGU YA KAK!!"
*******************
KRINGG!!!
Pemuda yang sedang menunggu seseorang seketika langsung bangkit mendengar suara bel rumahnya yang menandakan ada tamu.
KLEK!
"Eh? Udah dateng, masuk dulu kak." Donghyuck mempersilahkan tamunya untuk masuk lalu duduk.
"Permisi ya hyuck.." Renjun pun tersenyum hangat lalu masuk ke rumah muridnya itu.
Renjun pun duduk di sofa yang tersedia di ruang tersebut, sembari menunggu sang murid yang sedang ke dapur, ia mengeluarkan laptopnya dari tas.
Pemuda yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya berjengit kaget ketika ada tangan yang mengelus bahunya.
"Hyuck!" Renjun memukul tangan lelaki itu.
"Haha, maaf sayang."
Bagaimana? Ya begitu, mereka sudah menjadi sepasang kekasih sejak 3 tahun lalu.
Donghyuck yang melihat sang kekasih masih sibuk dengan laptopnya pun cemberut, namun terlintas satu ide di otaknya.
Donghyuck pun menutup laptop tersebut lalu menggendong sang kekasih menuju kamar. Dirasa Renjun memberontak dan menjerit untuk dilepaskan, dia mengeratkan gendongannya lalu menutup mulut Renjun dengan tangan besarnya.
"HMPHH!! LWEPASHH!!" Renjun semakin memberontak, dia memukul mukul kepala dan bahu Donghyuck berharap dia diturunkan.
"Sstt, just enjoy dear."
**********************
Setelah perjalanan yang lumayan panjang dan melelahkan akhirnya Donghyuck sampai di kamar.
Donghyuck melepaskan gendongannya membuat sang empu yang digendong terjatuh lalu meringis pelan. Donghyuck langsung menarik kedua tangan tersebut supaya bangkit. Dengan tergesa gesa dia mendorong Renjun ke dinding kamar dengan kasar.
"Akh!! Hyuck!" Renjun meringis merasakan bokong dan punggungnya yang berdenyut denyut.
Laki laki berkulit Tan itu melumat bibir Renjun dengan brutal. Lalu membuka celana Renjun dan miliknya dengan cepat.
Ia membalikkan tubuh sang kekasih supaya membelakanginya lalu menelusup kan kepalanya pada leher lembut sang tercinta.
Donghyuck mengocok pelan penisnya sebelum memasukkan nya pada anak Renjun.
"D—donghyuck.. stop please.." Air mata mengucur deras di pipi Renjun.
"Dong—AKHH!!" Tubuh mulus itu terhentak karna dorongan kuat dari belakang tubuhnya. Membuat dadanya menempel pada dinding dingin tersebut.
"Ah! Maaf babe." Donghyuck pun langsung memaju mundurkan penisnya dengan kuat membuat tubuh Renjun terus terhentak setiap detiknya.
Kedua insan tersebut terus melakukan kegiatan panas tanpa henti membuat sang submissive kewalahan. Namun yang mendominasi justru makin semangat menggempur anal sempit milik kekasihnya. Mereka sudah berpindah dari dinding ke tempat tidur.
Melakukan gaya yang berbeda beda, terus menghentak tanpa tau lelah walau Donghyuck tau satu jam lagi matahari akan terbit.
Bisa membayangkan berapa jam mereka melakukannya? Dari sore sampai matahari terbit.
"Ah! Ah! Donghyuck!! Mau keluar hiks!" Renjun mencengkram pinggang lelaki Tan itu yang semakin brutal namun memberi dia kenikmatan tiada tara.
Jika dihitung, Renjun sudah keluar 18 kali namun Donghyuck masih 6 kali keluar.
Dirasa dirinya juga akan keluar Donghyuck semakin brutal menggempur anal itu membuat ruangan yang aslinya sunyi menjadi berisik dengan suara jerit dan tangis.
"Hnghh!! H—HYUCKK!!" Renjun pun keluar dengan banyak begitu pun Donghyuck, dia mengeluarkan lebih banyak membuat dirinya tidak nyaman juga analnya yang becek.
Renjun yang merasa matanya berat pun tertidur, membuat dominan diatas tersenyum lalu meraih sesuatu di kolong laci dekat kasur itu. Setelah mendapatkannya ia mengeluarkan benda itu lalu memasangkan nya di jari manis kekasihnya.
Donghyuck mencium bibir dan kening lelaki manis itu dan membisikkan kata yang mungkin tidak akan ada balasan. "Good night, future husband.."
SELESAI!
[✉️] note.
oke saya up karna lagi bosen, semoga suka. selamat sore!
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM HUANG RENJUN!
Short Storyoneshoot Renjun Harem. warning, chapter super acak!