O8. wtf?! markrenhyuck! 18+

21K 347 13
                                    

warning!
mature content, harsh words.













Renjun.

Lelaki manis yang mengakui dirinya dominant. Bahkan dirinya mempunyai dua submissive.

Sangat hebat.

Namun, ada satu rahasia yang disembunyikan dari Renjun.


--------------------------------------------
















"Sayang." Renjun menghampiri kedua submissive nya yang sedang berbisik bisik.

Keduanya yang sadar langsung menoleh dan menemukan Renjun yang berada di depannya.

"A—ah iya. Kenapa sayang?" Mark menjawab panggilan Renjun dengan gugup.

Dia takut bisikan ia dan kembarannya terdengar.

"Tidak apa. Kalian membicarakan apa hum?" Renjun bergabung dengan twins tersebut.

"Tidak ada hehe." Jawab Haechan.

Haechan dan Mark saling pandang. Mereka sudah memutuskan untuk memberi tahu kekasih manisnya ini.

"Renjun." Mark memanggil Renjun. Menggenggam kedua tangan kekasihnya.

Renjun heran, mengapa Mark memanggilnya hanya nama? Biasanya ada sayang sayang nya.

"Iya? Ada apa markeu?"

"Kami adalah dominant. Bukan submissive." Haechan menunduk setelah mengatakan itu.

Renjun yang mendengar itu tentu terkejut. Dia melepaskan genggaman tangan Mark. "WHAT THE FUCK?!! KALIAN TIDAK USAH BERCANDA!"

Semua siswa siswi memperhatikan ketiganya.

Mark berdiri dan mengajak Renjun untuk duduk kembali. "Tidak, kami tidak bercanda. Kami dominant. Maaf tidak memberi tahu kamu sebelumnya."

Haechan mengambil sesuatu di saku seragamnya dan berjalan mendekati kembaran juga kekasihnya itu.

"Kami tau ini tidak romantis. Tapi, maukah kamu menjadi istri kita, Renjun?" Haechan berjongkok dan diikuti Mark.

Mengeluarkan cincin yang ada pada sebuah kotak.

"APA APAAN INI?! AKU DOMINANT!"

"Wajahmu imut, mana ada dominant yang masih menyusu dalam foto dan menonton kudanil gemuk, dekil, tidak ada lucunya." Dengan enteng Mark mengatakan itu. Tanpa tahu akibatnya.

BUAGHH!

Renjun membogem wajah Mark dengan tangan kosong nya.

"APA MAKSUDMU SIALAN?!!! MOOMIN ITU PERI!" Renjun berteriak tepat di telinga Mark.

Mark yang mendengar teriakan Renjun langsung menutup telinganya.

Haechan yang melihat keributan itu hanya bisa menampilkan wajah datar.

"Kalian terlalu banyak berteriak. Telingaku serasa ingin lepas. Aku anggap jawabanmu iya, Renjun." Haechan langsung memasangkan cincin itu pada jari Renjun.

"Cepat pakaikan pada kami juga Renjun."

Renjun mendengus sebal. Dia memasangkan cincin itu pada kekasih kekasihnya.

"Besok kita akan menikah." Mark langsung menarik Haechan pergi dari kantin.

"WHAT?!! APA APAAN DOG! OH MY GOSH!!" Renjun memberantakkan rambutnya sendiri sembari mengoceh tidak jelas.



--------------------------------------------------------



karna saya gabisa buat tentang acara pernikahan saya skip aja. langsung ke malam pertama.















































Kini ketiga pemuda yang sudah menjadi status pasususu itu berada di hotel.

Renjun yang tidak tau apa apa hanya bisa menuruti.

"Kita akan melakukan apa? Kenapa kesini? Bukankah seharusnya kita berada di rumah masing masing? Kenap—HEY! TIDAK USAH MENARIK SIALAN!"

Mark dan Haechan pusing karna Renjun terus bertanya.

Haechan membisikkan sesuatu di telinga Mark dan langsung di setujui oleh Mark sendiri.

Renjun yang masih bertanya tanya terkaget karna tangannya di tarik oleh salah satu suaminya.

"Diam sayang."

































Setelah sampai dikamar, Mark mendorong tubuh Renjun Hinggan jatuh ke kasur.

"Tidak usah mendorong bajingan!!" Merengut kesal, Renjun berusaha bangkit namun ia kembali terdorong.

"Can your mouth speak good?" Mark muak dengan Renjun yang selalu berbicara kasar, tidak bisa diatur.

"HAECHAN!! BISAKAH KAU LEBIH CEPAT?!" Mark berteriak dengan suara yang melengking membuat Renjun menutup telinganya dengan bantal.

'bangsat suaranya bikin telinga gue sakit!'

Haechan datang dengan membawa kotak kecil berwarna hitam.

"Gausah teriak, Mark. Suara lo jelek kalau buat teriak."

Renjun yang menyaksikan hanya terbengong melihat interaksi kedua suaminya itu.

"Ah bangsat, awas Mark! Gue mau keluar aja!" Renjun bangkit dan mendorong tubuh Mark.

Renjun berjalan mendekati pintu dan ingin membukanya, namun, pintu terkunci.

'sial!'

Tiba tiba Renjun merasakan aura mencekam dibelakangnya, membuatnya merinding.

"Lo ga bisa kabur, sayang. Enjoy your punishment."
















                                SELESAI!



    [✉️] note.

kalian nunggu ya? maaf sedikit zonk, saya masih sibuk mikirin bakal bikin cerita baru apa ngga, buat aku apa ngga.

saran dong, menurut kalian saya enaknya buat au apa ngga.

   thankyou.

HAREM HUANG RENJUN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang