『imouto!』

120 13 0
                                    

kamu jadi kakaknya Miya udah.
sekarang, gimana kalau Miya yang jadi kakak kamu?

happy reading!

-
-
-

"Miya-nii! bagi duittt!!" seru (Name) begitu ia mendobrak pintu kamar Miya dengan tidak sopannya.

"masuk kamar itu ketuk pintu, bukan dobrak pintu. lama-lama ku coret dari kartu keluarga juga nih" omel Miya yang fokus mengerjakan tugas kuliahnya.

"yaa maap, udah udahh bagi duit mau jalan sama temen" ucap (Name) lagi sambil mengadahkan tangan tangannya.

Miya dengan malas mengambil dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang merah lalu diberikannya kepada (Name).
"titip yang biasa, jangan pulang malem-malem atau nanti aku yang jemput sendiri" ucap Miya memperingati.

"siaap! makasih Miya-nii, muah muah AHAHAHA"

"dasar.."

.
.
.

warna jingga gradasi kuning sudah tertera dilangit yang cerah, menandakan hari sudah sore.

Miya sudah selesai berkutat dengan tugas-tugasnya beberapa saat yang lalu, kini ia sedang rebahan dikasurnya sambil memainkan handphone nya, tak lama setelah itu (Name) adiknya mengiriminya pesan.

(Name) pendecc.

Miya-nii, aku baru mau nonton jadi mungkin pulangnya agak malem ya! hihi.

jangan terlalu larut, dan jangan lupa pesananku.

siapp kakanda!!

Miya terkekeh melihat respon yang (Name) berikan.
karena Miya bosan dan tidak tahu mau ngapain, jadi dia mengambil skateboard miliknya dan membawanya pergi ke taman.
tentu mengunci pintu rumah sebelum pergi, gak dikunci mau dimaling?.

sesampainya Miya ditaman, kebetulan Reki dan langa juga berada disana sedang mengobrol ria.
Miya mendekati mereka dan ikut mengobrol, sesekali mereka memperlihatkan trik-trik skate yang baru mereka pelajari dengan antusias.

mereka menyudahi perbincangannya saat langit sudah mulai gelap dan kembali ke rumah masing-masing, begitu pula dengan Miya.

sebelum ke rumah, Miya mampir ke supermarket untuk membeli beberapa camilan dan minuman.
meskipun ia yakin bahwa nanti saat (Name) pulang ia akan membawa cemilan juga, sih.
tapi karena sedang ingin, jadi Miya membelinya juga.

tangannya terulur mengambil beberapa cemilan, lalu beralih ke lemari pendingin untuk mengambil minuman. setelah selesai, ia pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya.

diperjalanan pulang, Miya tak sengaja bertemu dengan (Name) yang baru pulang dari jalan bersama temannya.
ditepuknya pundak (Name) dari belakang oleh Miya yang membuat sang empu tersigap reflek menoleh kebelakang.

"Miya-nii! kaget tauu" kejutnya begitu ia menoleh kebelakang.

Miya hanya terkekeh dan berkata maaf, (Name) melirik kearah sebelah kanan Miya yang terdapat skateboard Miya.
"loh Miya-nii bawa skateboard, gak sadar aku" ucapnya.

"iya, abis main ditaman" jawab Miya.
mendapat suatu ide, lantas (eye color) (Name) terlihat berbinar-binar.
"Miya-nii, aku mau nyoba skate nya dong" ujarnya sambil menunjuk skate Miya.

"gak gak, nanti kamu jatoh. 'kan aku yang repot juga" ucap Miya.
tapi (Name) bersikeras ingin mencoba skatw kakaknya itu dan akhirnya Miya memperbolehkannya tetapi tidak lama karena hari sudah gelap juga.


"udahlah (Name) mau malem. ini, coba ollie nya besok aja" ujar Miya yang sudah lelah melihat (Name) yang terus menerus terjatuh kala ia mencoba mempraktikkan trik ollie.

menghela nafas panjang, (Name) menjawab, "yaudah Miya-nii, ayo pulang. capeek" keluhnya.

"siapa suruh mainin skate aku"
"ya kan aku mau nyobaa"
"kan ada hari besok, gak usah hari ini juga 'kan"
"huff iya deh iyaa terserah Miya-nii"

.
.
.

"kamu yang luka aku yang ngerasa perih, (Name)" ucap Miya sembari ia mengoleskan obat luka dibagian lutut, siku, dan jari (Name) yang terluka akibat mencoba trik ollie tadi.

"iya sih, sshh一 perih.. tapi gak papa aku kan setronk"
"iya setronk, stress tak tertolonk"
"hehe"

selesai mengobati luka-luka (Name), Miya merapihkan kembali kotak p3knya.


"kamu udah makan?" tanya Miya, (Name) mengangguk pelan.
"yaudah mau dimasakin apa? bunda pulang nanti malem" Miya bertanya kembali.
(Name) menaruh tangan yang dikepalnya didagu dan berpikir,
"hum.. ah! kare!" jawabnya antusias.
"oke, mandi dulu sana"
"roger!"

setelah Miya menuang kare ke mangkuk dan menaruhnya dimeja makan, (Name) kebetulan sudah selesai mandi dan turun ke dapur.
"wahaa! Miya-nii saikou!" ujar (Name) sambil berbinar-binar dan langsung memeluk Miya dari belakang.

"jangan tiba-tiba peluk, ey! nanti jatuh ini" oceh Miya, (Name) hanya terkekeh sambil melepaskan pelukannya.

lalu mereka memakan makanan mereka dalam diam.

.
.
.

"lukanya masih perih gak?" tanya Miya yang kini sedang ada dikamarnya dengan (Name) yang ikut-ikutan ke kamar Miya.

"masih sedikit, tapi besok paling udah sembuh, kok!" jawab (Name).

"(Name), kembali ke kamarmu dan tidur" ujar Miya yang sedang memainkan gamenya.

(Name) mempoutkan bibirnya, "gak mauu, mau main game sama Miya-nii aja!" bantahnya.

"udah malam, (Name). nanti aku dimarahin bunda yang ada kalau kamu belum tidur sampai larut malam gini" ucap Miya.

"hnn iya iyaa, oyasumi Miya-nii" (Name) kembali kekamarnya dengan raut malas.

/brak.
terdengar suara pintu yang ditutup lumayan keras oleh (Name). Miya tau (Name) bakal kesal kalau dipaksa kayak tadi, tapi mau gimana lagi, memang sudah waktunya tidur.

Miya mematikan gamenya dan merapihkannya, lalu ia menuju kamar (Name) yang ada disebelah kamarnya.

dengan perlahan Miya membuka pintu kamar (Name) supaya sang empu tidak terbangun dari tidurnya.

terlihat (Name) tidur dikasurnya sambil menghadap ketembok, mungkin karena dia ngambek?.

Miya menghampirinya dan duduk dipinggir kasurnya lalu mengelus surai hitam (Name) dengan lembut.
"masih aja keras kepala kamu ya" gumam Miya.

Miya merapihkan surai hitam (Name) yang menghalangi wajahnya dan mendekatkan bibirnya ke telinga (Name).
"oyasumi, (Name)" bisiknya lembut.

lalu Miya kembali ke kamarnya dengan senyuman, dan tertidur pulas sampai matahari menyambut.

⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰

hisashiburi desu ne..

maff slow bgt upnya, hehe..

yauda gitu sj, dadah

-✰ғʙʏʀᴀʏ81.

874 word.

LOML ‖ C. Miya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang