Waktunya untuk pergi

2.8K 197 44
                                    

Segera setelah Sasuke kembali ke Desa, dia berlari untuk mencari Shikamaru. Dia tahu si Jenius akan mampu membuat satu juta rencana yang satu kali lebih baik daripada rencananya sendiri, tetapi untuk melakukannya Shikamaru perlu tahu tentang masa depan.

Dia adalah orang terakhir yang akan Sasuke libatkan dengan Masa Depan dan itu hanya karena anak itu cukup pintar untuk mengetahuinya sendiri.

Jadi begitu dia melihat Shikamaru yang sedang bermalas-malasan di atas bukit sendirian...

"Shikamaru, hanya ada sedikit waktu untuk menjelaskannya, tapi aku ingin kau mempercayaiku." kata Sasuke.

Sasuke tidak membuang waktu untuk menyalakan Mangekyo-nya, ini adalah ketiga kalinya dia menggunakan matanya, dan sekarang penglihatannya mulai kabur.

Shikamaru duduk, –yang sangat mengejutkan siapa pun– dia menatap mata Sasuke dengan wajah kosong.

"Sebaiknya ini tidak terlalu merepotkan" gumamnya sebelum jatuh ke tanah setelah masuk kedalam Genjutsu, dan ketika dia keluar, dia menggosok pelipisnya dan berbaring kembali.

"Sungguh menyebalkan, tidak bisakah kamu membiarkan aku beristirahat dalam ketidaktahuan?" Shikamaru bertanya, mengapa dia harus menjadi jenius? Itu adalah hambatan.

"Percayalah, aku tidak akan melakukannya jika aku tahu kamu tidak mampu. Aku hanya ingin kamu mengawasi hal-hal di sini, Kakashi juga tahu jadi jika terlalu banyak masalah kamu bisa pergi kepadanya" kata Sasuke.

"Jadi kurasa kau akan pergi kalau begitu" kata Shikamaru, dan Sasuke mengangguk singkat.

Bocah itu menghela nafas untuk kesekian kalinya hari itu dan mengangguk kembali, dia bisa menghadapi ini, Sasuke sepertinya telah merencanakan apa yang akan dia lakukan, pada akhirnya yang bisa dilakukan Shikamaru hanyalah merencanakan untuk pihaknya sendiri.

"Aku hanya punya 2 permintaan" Shikamaru akhirnya menjawab.

"Hn"

"Pertama, kamu harus membuat Asuma Sensei dan Ayahku tetap hidup. Aku sudah merelakannya sekali, tapi aku bisa gila jika melihatnya terjadi dua kali." Shikamaru menyatakan, dan Sasuke mengangguk, itu adalah bagian dari rencananya.

"Kedua, jangan melakukan sesuatu yang terlalu bodoh, jika terlalu banyak mengacaukan masa lalu maka kita akan kehilangan keuntungan untuk masa depan." Dia berkata.

Sasuke menghela nafas, dia juga berpikir untuk melakukan itu.

"Aku tidak bisa menjamin itu, karena ini adalah kesempatan kedua, tanpa diragukan lagi hal-hal akan berjalan secara berbeda, awal dari perubahan ini adalah Kabuto sudah mati." Sasuke menjelaskan dan Shikamaru menghela nafas sekali lagi.

"Sungguh merepotkan, kenapa ini harus merepotkan. Aku hanya ingin tidur siang." Dia menghela nafas.

Sasuke menyeringai kecil sebelum menghilang.

Dia bisa mempercayakan desa ini kepada Shikamaru dan Kakashi, sementara dia, Haku dan Itachi akan mengurus sisanya.

.
.
.

Ketika dia tiba di apartemennya, Haku memiliki dua gulungan di tangannya dan memberikan keduanya kepada Sasuke. Sasuke memasukkannya ke dalam sakunya dan mereka berdua menunggu sampai malam.

Ini dia, ini adalah kesempatan mereka.

Sasuke telah meninggalkan catatan untuk orang yang tepat, Kakashi, Tsunade dan Hinata.

Shikamaru tahu apa yang harus dia lakukan, jadi Sasuke hanya meninggalkan kalung dengan Hiraishin sebagai bandulnya, agar dia bisa berteleportasi ke sana. Itu adalah hadiah untuk diberikan kepada Asuma, sehingga Sasuke bisa menyelamatkannya nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back to the Beginning (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang