"Congrats sayang!" Sofia memeluk Kaluna erat. Sebelum acara pernikahannya dimulai, Sofia langsung menghampiri Kaluna dan memberikan ucapan selamat kepada sahabatnya itu.
Sofia benar-benar merasa bahagia sekaligus terharu melihat Kalunaㅡteman satu-satunya yang belum menikahㅡ kini akan resmi berganti status menjadi istri sah dari seorang pria bernama Keenan Arkana.
Kaluna tersenyum getir. Lagi, ia harus kembali bersandiwara, membuat berbagai skenario seolah-olah semuanya berjalan sesuai keinginannya. Ia harus terlihat bahagia, setidaknya di depan Sofia. Kaluna memeluk Sofia erat, kemudian menangis.
"Gue nggak nyangka hari bahagia ini bakalan dateng juga Luna. Akhirnya, gue seneng banget lo nikah juga sama Arkana. Gue liat dia emang beneran orang baik, semoga hidup kalian selalu bahagia dalam lindungan Tuhan." Kata Sofia kemudian membalas pelukan Kaluna erat.
Setelah perbincangan singkatnya dengan Sofia selesai, kini waktunya Kaluna menyambut Katherine. Katherine datang sambil membawa sebuah buket bunga, lalu memberikannya pada Kaluna. Kaluna tersenyum kecut menerima buket itu kemudian tangisnya pecah di hadapan Katherineㅡsatu-satunya orang yang ia beritahu tentang perjodohan ini.
"It's okay, lo boleh nangis sebebasnya di pelukan gue." Katherine mengelus bahu sahabatnya itu. Ia berusaha menenangkan Kaluna yang masih belum berhenti menangis.
Menjadi Kaluna itu pasti sangat sulit. Katherine tidak bisa berbuat apapun, ia sadar, kalau yang bisa ia lakukan sekarang hanya tetap berdiri di samping Kaluna dan memberikan dukungan.
"Kath, gue nggak bisa.." Kata Kaluna dengan suara bergetar. "Gue nggak sanggup kaya gini, gue pengen pergi aja rasanya. Masih ada waktu kan? Semuanya belum terlambat!"
"Kaluna, sadar!" Katherine memegang kedua bahu Kaluna. Mencoba menyadarkan sahabatnya itu, ia tidak mau kalau Kaluna benar-benar nekat untuk pergi.
"Kaluna, lo gak boleh pergi! Lo gak boleh menghancurkan semuanya gitu aja. Jangan egois, sebentar lagi acara pernikahan lo dimulai." Katherine sadar kalau mungkin kata-katanya akan terdengar sangat jahat bagi sebagian orang, tapi bukan berarti Katherine tidak peduli pada Kaluna. Dia sungguh benar-benar peduli pada Kaluna, dia hanya tidak mau Kaluna nekat pergi dan membuat keadaan menjadi semakin buruk.
"Kath, lo gak tau rasanya jadi gue!" Kaluna melepas pegangan Katherine pada bahunya. Ia menatap nyalang Katherine.
"Lo gak akan pernah ngerti rasanya jadi gue! Lo gak akan ngerti gimana rasanya di paksa nikah sama orang yang bahkan gue gak tau dia siapa?! Tau apa lo soal hidup gue Kath?!" Kaluna mendorong bahu Katherine agar menjauh darinya. Kaluna berdecak, ternyata tidak ada seorang pun yang akan mengerti penderitaan hidupnya.
"Lo pikir gue bakalan ngehancurin mereka? Yang ada mereka yang bakal ngehancurin hidup gue Kath! Bahkan sebelum gue mulai, mereka udah ngehancurin semuanya, mereka mengobrak-abrik impian gue!"
Untuk kali ini saja, biarkan Kaluna mengeluarkan semua emosinya yang memuncak. Hidup memang tidak pernah adil padanya, Kaluna rasa hanya padanya. Kenapa ia selalu melihat orang-orang bisa hidup sesuai dengan keinginan mereka sendiri, tapi Kaluna sendiri tidak bisa dengan mudah menjalani hidup atas kemauannya.
Gue gak mau hidup kaya gini Kath.
Acara pernikahan itu telah selesai, sekarang Kaluna sedang bersiap membereskan barang-barang miliknya yang akan ia bawa pergi menuju ke rumah barunya. Rumah baru yang sudah dari jauh-jauh hari di persiapkan oleh Arkana untuk mereka.
Kaluna berdesis, Arkana nampak sudah mempersiapkan dengan matang segala hal yang berhubungan dengan pernikahan mereka. Pria itu benar-benar serius dengan pernikahan mereka. Berbeda dengan dirinya, yang hanya sibuk berusaha untuk membatalkan pernikahan mereka dengan berbagai alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaluna
Fanfiction[ WINTER ft. JAEMIN ] Kaluna sangat membenci Arkana, pria yang membuat dia harus terjebak dalam perjodohan yang dilakukan kedua orang tuanya. Kaluna benci ketika harus bertemu pria itu setiap hari setelah pernikahan mereka. Start: 22-08-2022 End: - ...