[TRY] : 1 - Luhan

1K 60 4
                                    

[ TRY ]

1. Who is She?

Aku berjalan tanpa ragu melewati koridor sekolah yang sudah dipenuhi murid-murid. Teriakan dan bisikan terdengar memuakkan. Namun yang mampu membuatku makin muak adalah, yeoja-yeoja berbicara memuji diriku. Ah, sial, aku takut jika kepalaku menjadi besar karena itu.

"Xi Luhan benar-benar tampan!"

"Kulitnya benar-benar mulus."

"Itu Luhan si Guardian Angel!!"

"Aku yakin dia jelmaan malaikat."

Lalu pujian-pujian lainnya silih berganti. Ehm, aku belum memperkenalkan diri, ya? Baiklah, Xi Luhan itulah nama lengkapku, biasanya aku dipanggil Luhan atau Lulu. Aku kapten basket di Hanlim School, ya, aku bersekolah di Hanlim School, kelas 11-B.

Aku lahir di Beijing, China, dan pindah ke Korea karena perkerjaan kedua orang tuaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku lahir di Beijing, China, dan pindah ke Korea karena perkerjaan kedua orang tuaku. Di Hanlim School aku mempunyai banyak penggemar, terutama yeoja. Mereka bilang aku adalah Jelmaan Malaikat, Guardian Angel, dan masih banyak lagi. Aku sungguh tak mengerti deng--

BRAK!

Tiba-tiba saja seseorang menabrakku. Sial. Padahal masih banyak yang ingin kusampaikan pada kalian, para pembaca.

Kurasakan bokongku yang bertabrakan dengan manisnya di lantai koridor sekolah. Lalu kakiku tertumpuk dengan beberapa buku yang dibawa yeoja yang menabrakku tadi. 

Aku membuang nafas berat lalu berdiri dan memunguti buku yeoja itu satu-persatu. Kudengar beberapa ejekan dari yeoja-yeoja di koridor ini, dan sialnya mereka mengejek yeoja yang di hadapanku ini sekarang.

"Sungguh dia benar-benar pencari perhatian!"

"Dia butuh pelajaran!"

"Gadis culun itu berani-beraninya menabrak Guardian Angelku!"

Gadis... culun?! Aku benar benar bingung. Sungguh!

Yeoja yang ada di hadapanku ini berkulit putih pucat. Bersurai brunette, badan yang tidak tinggi dan tidak rendah, tubuh yang langsing, hidungnya yang mancung, dan bentuk wajahnya yang oval. Hanya satu kata yang bisa kuberitahu pada kalian tentangnya. IDEAL. 

Tapi mengapa ia disebut-sebut sebagai gadis culun?! 

Aku menggeleng mencoba menghilangkan segala pikiran tadi.

"Kau tak apa-apa?" tanyaku lembut, sembari menjulurkan tangan mengembalikan buku-buku yeoja itu yang berjumlah lima buku. Dengan senyuman tipis, aku mencoba memandang mata yeoja itu. Namun bukannya menatap matanya, yang kudapati hanyalah beberapa helai poninya yang menutupi matanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang